Dengan hati di penuhi kemarahan Lucken kembali ke dalam rumah. Di ruang tengah Alisha sudah menunggu Lucken dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Duduklah Duck, kita harus bicara." ucap Alisha dengan wajah sangat serius.
Tanpa bisa menolak Lucken terpaksa duduk dan bersiap untuk menghadapi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi karena Alisha pasti punya rasa curiga padanya.
"Ceritakan apa sebenarnya yang terjadi, Kamu pasti mengenal wanita itu kan? karena tidak mungkin kalau kamu tidak mengenalnya, tapi wanita itu mengetahui tentang kamu dan juga tentang Terry." ucap Alisha dengan tatapan penuh.
Lucken mengangkat wajahnya menatap kedua mata Alisha yang sedang menatapnya. Lucken berusaha berpikir keras untuk menjawab pertanyaan Alisha dengan jawaban yang masuk akal tapi tetap harus melindungi Terry.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com