webnovel

Suamiku pilihan ayah

Jihan seorang gadis berparas cantik anak semata wayang dari Wisnu Fernandez, pemilik dari perusahaan Company Fernandez Group, Jihan mempunyai sahabat yg baik bernama Maura, Jihan selalu curhat dengan Maura sahabatnya begitu pun sebaliknya Maura selalu curhat kepada Jihan. Namun suatu ketika Jihan disuruh menikah oleh Wisnu ayahnya, dengan seorang CEO pemilik dari perusahaan Malik Surya Grup yang cukup Wisnu kenal dengan baik. Jihan ingin menolak pernikahan tersebut tapi ia takut kalau sang ayah akan kembali jatuh sakit, karena memiliki penyakit jantung. Pernikahan Jihan pun terjadi dengan sangat sederhana dirumahnya hanya dengan dihadiri keluarga dekat dari ke dua belah pihak. Bagaimanakah kisah pernikahan antara Reza dan Jihan? Apakah ada orang ketiga di antara pernikahan mereka? Mari kita baca ceritanya!!!! # Ceritanya hanya pemikiran dari author #

nurul_anggi · Teen
Not enough ratings
182 Chs

13. Meeting

Tak berapa lama jihan akhirnya sampai di perusahaan company fernandez group, kini terlihat jihan sedang menaiki lift menuju ruangannya.

Hampir beberapa menit jihan menaiki liftnya akhirnya jihan tiba di lantai tiga puluh, dimana letak ruangan jihan berada.

Sesampainya di ruangannya jihan langsung menduduki kursi kebesaran nya, jihan langsung membuka laptopnya untuk mengecek email yang masuk kedalam laptopnya serta menandatangani berkas- berkas penting perusahaan.

Saat serius dengan pekerjaan nya, Jihan sejenak melihat pintu ruangannya di buka oleh asisten nya bernama amel.

"Buk jihan, sudah waktunya meeting." ucap Amel.

"Baiklah amel, mari kita pergi ke ruang meeting."ucap Jihan beranjak dari duduknya.

"Baik buk." ucap Amel mengikuti jihan dari belakang.

Jihan dan Amel berlalu pergi dari ruangan jihan menuju ruang meeting, saat dalam perjalanan menuju ruang meeting terlihat Amel dan Jihan mengobrol ringan di sepanjang jalan.

Tak berapa lama jalan, terlihat kini Jihan dan Amel sudah sampai di ruang meeting.

"Selamat pagi semua?" ucap jihan menduduki kursinya.

"Selamat pagi buk jihan." ucap karyawan jihan di ruang meeting.

"Baiklah, mari kita mulai meetingnya pagi ini?"

ucap jihan memimpin meeting.

"Baik buk."ucap serentak karyawan.

Hampir satu jam memimpin meeting dengan para karyawannya, akhirnya jihan selesai dengan meeting nya dan kembali menuju ruangannya dengan diikuti amel asisten jihan dari belakang.

Sesampainya di ruangan jihan, amel kembali menuju ruangannya, sedangkan jihan kini terlihat sudah menduduki kursi kebesaran sebagai CEO perusahaan company fernandez group.

Sejenak jihan mengambil ponselnya untuk menghubungi maura sahabatnya, tak berapa lama maura menjawab telepon dari jihan.

"Assalamualaikum Ra?" ucap jihan.

"Waalaikum salam han." ucap maura.

"Ra, gue mau ketemu sama lho?" ucap Jihan.

"Sama, gue juga mau ke temu sama lho han, ada yg mau gue ceritain sama lho." ucap Maura.

"Oke, kita ketemuannya di cafe lho tapi saat gue pulang kerja ya?" ucap Jihan.

"Oke, gue tunggu lho ya di cafe gue."ucap maura.

"Iya, kalau gitu gue tutup dulu ya telponnya sampai ketemu di cafe lho." ucap Jihan.

"Iya han." ucap Maura.

"Assalamualaikum ra?" ucap Jihan.

"Waalaikum salam han." ucap Maura.

Setelah beberapa menit melakukan obrolan telepon dengan Maura akhirnya sambungan telepon berakhir, jihan langsung melanjutkan pekerjaannya yang belum sempat jihan selesaikan.

Dengan serius jihan mengerjakan pekerjaan nya, hingga cacing di dalam perutnya sudah berbunyi seketika jihan melihat jam ditangannya sudah waktunya makan siang.

Jihan langsung beranjak dari kursinya menuju ke luar ruangan untuk menuju ruangan amel sekretaris.

Sesampainya di depan ruangan sekretarisnya, jihan melihat amel beranjak dari kursinya.

"Amel?"panggil jihan.

"Iya buk jihan."ucap amel.

"Kamu mau makan siang ?"tanya jihan.

"Iya buk."ucap Amel.

"Kita makan siang bersama, bagaimana?"tanya jihan

"Dengan senang hati buk, saya mau makan siang bersama buk jihan."ucap amel.

"Baiklah, mari kita pergi ke cafe A."ucap jihan.

"Iya buk, mari."ucap amel menyuruh Jihan berjalan di luan.

Jihan dan Amel jalan menuju lift, untuk mengantar kan mereka menuju lantai bawah sesampainya di lantai bawah Jihan dan Amel langsung jalan menuju mobil mereka masing- masing yang berada di parkiran perusahaan.

Tak berapa lama mengendarai mobilnya, terlihat Jihan dan Amel sudah sampai di cafe A yang berada dekat perusahaan company fernandez group.

Setelah memarkir kan mobilnya, Jihan dan Amel langsung berjalan masuk kedalam cafe A yang terlihat banyak orang yang ingin makan siang.

"Buk jihan, kita makan disana saja?"ucap amel menunjukkan kursi kosong yang berada di cafe.

"Iya."ucap Jihan singkat.

Jihan dan Amel langsung jalan menuju kursi kosong yang belum diduduki.

"Mbak?"panggil amel kepada pelayan cafe.

"Iya nona."kata pelayan menghampiri amel dengan membawakan buku menu.

"Buk Jihan, mau pesan apa ?"tanya amel.

"Saya ikut kamu saja."ucap jihan.

"Baiklah buk."ucap amel.

Amel langsung memesan makanan kepada pelayan untuk dirinya dan jihan, setelah memesan makanannya pelayan cafe berlalu pergi meninggalkan Amel dan Jihan.

Sambil menunggu kedatangan pelayan cafe membawakan makanan nya terlihat amel dan jihan mengobrol ringan.

"Buk, bagaimana keadaan ayah buk jihan?"tanya amel.

"Alhamdulilah, sudah membaik amel."ucap Jihan.

"Syukurlah buk, kalau ayah buk Jihan sudah membaik." ucap Amel.

"Iya.. amel saya sudah katakan jangan panggil saya ibuk saat diluar kantor panggil saya jihan saja." ucap Jihan.

"Tapi buk, saya tidak enak memanggil ibuk dengan sebutan nama." ucap Amel.

"Baiklah, terserah kamu saja mau memanggil saya dengan apa." ucap Jihan.

Amel diam tak menjawab perkataan jihan karena pelayan cafe menghampiri mereka dengan membawakan makanan yang dipesan amel sebelum nya, setelah membawa kan makanan kemeja Jihan dan amel pelayan kafe langsung pergi meninggalkan mereka.

"Amel, mari kita makan?"ucap jihan.

"Iya buk."ucap amel.

Amel dan Jihan langsung menikmati makanan cafe tanpa ada obrolan diantara mereka.

Hampir lima lima belas menit menghabiskan makanannya terlihat Amel dan Jihan sudah selesai, mereka langsung beranjak dari duduknya menuju kasir untuk membayar makanannya, sesampainya di kasir cafe Jihan melihat amel ingin membayar makanan nya.

"Amel, biar saya saja yang membayar makanannya?" ucap Jihan.

"Baik buk." ucap Amel.

Jihan langsung membayar makanan kepada kasir cafe setelah membayar makanannya mereka berlalu pergi meninggalkan cafe menuju mobil mereka masing - masing yang berada di parkiran cafe, setelah sampai dimobil Jihan ada amel masuk kedalam mobil mereka masing-masing dan melajukan mobil mereka ke perusahaan company fernandez group yang tak jauh dari cafe tempat mereka makan.

Tak berapa lama mereka sampai di perusahaan company fernandez group, setelah memarkir kan mobilnya mereka jalan masuk ke dalam perusahaan untuk menuju ruangan mereka masing-masing.

Sesampainya di ruangannya jihan langsung menduduki kursi kebesaran nya sebagai CEO perusahaan, jihan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Hampir satu harian bekerja, kini tak terasa hari pun menjelang sore jihan segera beranjak dari kursi kerjanya untuk menuju ke cafe maura sahabatnya, karena jihan telah janji ke pada sahabatnya maura akan bertemu di cafe milik sahabatnya tersebut.

Jihan keluar dari ruang kerjanya menuju lift khusus CEO yang akan mengantarkan nya ke lantai bawah, sesampainya di lift jihan langsung masuk ke dalam lift dan menekan tombol lift menuju lobby lantai bawah.

Tak berapa lama lift pun akhirnya terbuka mengantarkan jihan ke lantai bawah, jihan langsung ke luar dari dalam lift dan berjalan menuju parkiran mobilnya yang berada diperusahaan company fernandez group, saat tengah jalan para karyawannya yang hendak pulang juga terlihat menyapa jihan, jihan langsung membalas sapaan karyawannya.