Tiba di dalam apartement, Aldo melepaskan jas yang ia kenakan. Lalu melemparnya ke atas sofa dengan asal. Ia mengabaikan Riyan yang juga ikut masuk dan duduk di sana.
Kemudian pria bertubuh jangkung dengan kulit putih itu berjalan menuju ke dapur mengambil sebotol minuman ringan untuk dirinya sendiri. Bahkan, tamunya pun tidak ia tawari. Malah keberadaannya dianggap tidak ada.
"Sudah lima menit mengajakku masuk ke dalam. Tapi, kau tidak berkata apapun. Bahkan, keberadaan ku juga tak kau anggap ada, Al. Kamu kenapa sih, tiba-tiba menjadi aneh begini? Sumpah, dirimu yang sekarang aku tidak bisa mengerti. Kenapa setalah melihat foto gadis bernama Elis itu kau jadi seratus delapan puluh derajat berbah gini?" ucap Rian memulai pembicaraan.
"Emangnya siapa yang mau bicara sama kamu? Satu lagi, jangan bawa-bawa nama Elis atas perubahanku. Tapi intropeksi lah. Setelah aku liat fotonya kau yang berubah ajaib melebihi sepuluh Diana," awab Aldo santai. Namun memberi kesan mengabaikan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com