65
Hari kedua tanpa kehadiran Chiraaz di rumahnya. Eljovan mulai merasakan kehampaaan. Biasanya sepulang bekerja, istrinya itu akan merengek meminta dibuatkan makanan.
Sejak awal mereka menikah, Chiraaz tidak pernah bisa melakukan tugasnya dengan benar. Apalagi urusan dapur, jika soal kebersihan rumah, Eljovan tidak meragukannya lagi. Chiraaz super bersih, hingga rumah mereka tidak sedikitpun disinggahi debu.
Eljovan memakai kacamatanya, lalu meraih ponsel di atas nakas. Ia baru saja bangun tidur, karena memimpikan Chiraaz, tidur indahnya terganggu.
"Sudah jam delapan pagi. Hoaamms, astaga. Chiraaz pasti sudah bangun," ucap Eljovan.
Karena sangat rindu, Eljovan melakukan video call. Perbedaan waktu Indonesia dan Jepang berjarak dua jam, karena Jepang lebih cepat dari Indonesia. Nada sambung langsung terlihat di layar, tapi Chiraaz masih belum menjawab teleponnya.
"Ke mana dia, kenapa belum menjawab panggilanku," gumam Eljovan malas. Ia kembali memanggil nomor istrinya.
*
Support your favorite authors and translators in webnovel.com