"Apakah kami boleh makan?" Tanya Wesley.
Dia adalah anak kedua tertua yang tinggi nya melebihi 3 saudara lainnya. Dia adalah anak laki-laki yang cukup tampan. Usia nya berjarak 1 tahun lebih muda dari Doni, yaitu Sembilan tahun.
Meja makan mereka sekarang penuh. Karena 3 anak ini. Bisanya selalu menyisakan kursi yang tersisa. Tapi kini berbeda. Makan malam hari ini terlihat begitu mengharukan, apalagi dengan tangisan Putt.
"Kenapa kamu menangis?" Tanya Kak Alice yang sebenarnya juga tidak nyaman dengan kehadiran tiga anak ini.
"Kami sekali memakan kue. Ini adalah pertama kalinya kita makan ayam dan nasi." Jawab Putra dengan meneteskan air mata.
Pantas saja gadis ini kurus dan terlihat kurang gizi. Pasti karena tantenya tidak bisa mengurus anak nya dengan baik. Setelah makan malam berjalan dengan lancar, Rose mengajak Putt untuk berjalan-jalan mengelilingi kompleks mereka dengan amber.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com