webnovel

Hadiah Untuk Laura

Haripun berjalan tidak terasa waktupun terus berjalan, akhir pekan sudaah tiba sudah tiba waktu nya untuk mereka semua berkumpul bersama. Laura baru saja bangun dari tidur nya, waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi hari.

"Engg,,," gumam laura sambil meregangkan tubuh nya. "Yoshh,, kita bersiap" ucap laura sambil mengambil handuk yang tergantung di dinding milik nya dan pergi menuju kamar mandi.

Setelah mandi laura mendengar suara kak Irfan, waktu masih menunjukan pukul 09.00 pagi. Masih terlalu pagi untuk berkumpul. Karna laura penasaran, ia bergegas keluar kamar dan kaget "Kak, kau sudah tiba"

Melihat ekspresi adaiknya irfan tertawa, laura pasti kaget dengan kedatangannya yang tiba- tiba. "Kenapa? Aku tidak boleh datang lebih awal" tanya irfan kepada laura.

"Tidak bukan seperti itu, sebaliknya aku sungguh senang kak" ucap laura sambil berlari kearah irfan sambil memeluknya. "Sungguh" tanya irfan menggoda laura. Laura hanya mengangguk menanggapi irfan.

"Aku punya hadiah untuk adik kecilku" ucap irfan kepada laura. "Apa itu,," tanya laura yang bergitu penasran. Rasa senang yang laura rasakan tidak bisa di jelaskan lagi, begitu pula dengan nor.

"Kau harus lebih bersabar nak" ucap nor yang muncul dari belakang laura. "Ibu, kau tidak memberitahuku kak irfan sudah datang" ucap laura merengek kepada nor.

"Kakak mu tiba pukul 07.00 pagi. Kau masih tertidur, aku tidak tega membangunkanmu" ucap nor. Laura kaget ternyata kakaknya sudah sejak pagi datang "Sungguh"

"Ya, seperti itu" jawab irfan karna mendapatkan tatapan terkejut dari adik kecilnya ini. "Aaaaaa" ucap laura sambil memeluk irfan kembali.

"Kau tidak mau hadiah" tanya irfan. "Only for me" tanya laura.

"Tentu sajaa cantik" jawab irfan. "Apa itu,, berikan kepada ku kak" rengek laura kepada irfan.

"Kau mau hadiah mu" goda irfan. Laurapun mengangguk karna penasaran apa yang ingin diberikan oleh kakak nya ini.

"Kau selalu saja menggoda ku kak, cepat berikan hadiahmu kepadaku. Ayolahh kak" laura hanya bisa merengek karna tidak kunjung diberikan oleh irfan.

"Kau tau harus apa jika ingin hadiah dariku" ucap irfan kembali menggoda laura.

Dahulu ketika laura ingin diberikan hadiah oleh irfan laura harus mencium pipi irfan terlebih dahulu baru mendapatkan apa yang ia inginkan, begitupula sekarang "Dasar pedofil" ejek laura.

"Jika kau tidak mau tidak masalah akan ku berikan kepada yang lain saja kalau begitu" ucap irfan sambil menggoda laura. Irfan senang sekali menggoda adik kecil nya ini karna prilakunya yang sangat bawel ketika menginginkan sesuatu. Tidak hanya itu ia akan melakukan apapun jika ia ingin sesuatu, ia pastikan ia akan mendapatkan nya. Benar- benar anak yang berambisi besar.

"Kau benar- benar suka sekali menggodaku kak" ucap laura sambil menghampiri irfan.

Muach,, suara kecupan yang lakukan oleh laura kepada kakak nya yang paling ia cintai "Sudah puas kau kak" ucap laura dengan nada sedikit kesal. Tanpa menjawab ucapan yang laura katakan irfan kembali mencium kening milik laura, irfan sangat sayang sekali dengan laura sejak kecil. Bukan hanya irfan yang lainnya pun sama seperti irfan.

"Kau sudah tumbuh besar sekali sekarang, dan lebih bawel serta menyebalkan" ucap irfan sambil memeluk dan mengusap kepala milik laura. "Kau melupakan sesuatu" sahut laura karna hal yang terpenting tidak ia sebut.

"Apa itu" tanya irfan. "Kau tidak melihat aku sekarang" ucap laura kesal dengan kakak nya yang tidak peka.

"Aku sedang melihat mu sekarng, apa yang kurang" tanya irfan binggung. "Kau tidak menyebutku cantik kak" ucap laura dengan nada kesal.

"Astagaa,, aku melupakannya" ucap irfan. "Kau lihat dirimu hanya satu hal saja kau sudah bawel sekali" lanjut irfan. "Maafkan aku cantik" ucap irfan memohon maaf kepada laura.

"Kau tidak peka sekali ka, berikan hadiahku kak" ucap laura yang masih saja menagih hadiah milik nya. "Aku kira kau sudah melupakan nya" jawab irfan.

"Tentu saja tidak, hal itu yang aku tunggu sedari tadi" ucap laura dengan nada yang sangat bersemangat. "Kau tunggu disini bawel" ucap irfan sambil menuju kamar tempat ia menaruh barang bawaannya. Kamar irfan sudah lama tidak ada karna sejak ia berumur 15 tahun ia sudah di adopsi oleh orang lain dan sudah tidak tinggal bersam- sama dengan ryan, bella dan laura.

Laura tidak sabar dengan hadiah yang akan diberikan oleh irfan dan memilih mengikutinya kedalam kamar tersebut "Benar- benar tidak sabar sekali" ucap irfan ketika melihat laura mengikutinya masuk kedalam kamar.

"Terserah apa katamu kak. Wlee,," ucap laura sambil menjulurkan lidah nya kepada irfan. "Dasar menyebalkan" gumam laura.

"Kau mengatakkan sesuatu tentangku laura" tanya irfan. "Aku mengatakan kau itu kakak ku yang paling terbaik dan yang paling penting kau itu tampan" ucap laura mengalihkan pembicaraan sambil tersenyum lebar.

"Sungguh seperti itu, aku tidak mendengar kau mengatakkan seperti itu tadi" ucap irfan tidak percaya. Yang irfan dengar laura mengatakkan bahwa ia menyebalkan tapi malah sebalik nya.

"Cepat berikan hadiah nya untukku" ucap laura. "Sabar cantik" ucap irfan dengan lemah lembut sambil mengambil hadiahnya.

"Ini untuk mu" lanjut irfan sambil memberikan hadiah tersebut kepada laura. "Apa ini, aku akan membukannya" jawab laura sambil membuka hadiah yang diberikan oleh irfan dengan sangat bersemangat.

Setelah beberapa saat akhirnya laura membuka hadiah tersebut. Sebuah tas yang sangat indah yang ia lihat didepan matanya, "Wow" ucap laura kagum melihat tas tersebut.

"Apa kau menyukainya gadis kecil yang bawel" tanya irfan kepada laura yang terkejut melihat hadiah tersebut. "Pasti ini sangat mahal kak" ucap laura ketika melihat tas berwarna merah yang berada di tangannya.

Tas yang diberikan oleh irfan berukuran sedang dan sangat mewah, seperti tas bermerek yang biasa dipakai oleh orang- orang kaya ketika ingin pergi berpesta. Laura binggung ingin menanggapi nya seperti apa lagi.

"Terima kasih banyak kak" ucap laura sambil memeluk irfan dengan erat. Seketika air mata jatuh di kedua pipi milik laura, ia sangat terharu dengan apa yang diberikan oleh kakak nya. Ia tidak bisa membalas nya dengan apapun.

"Tidak perlu berterima kasih, ini hanyalah hadiah kecil yang bisa aku berikkan kepadamu" ucap irfan sambil menghapus air mata yang jatuh di kedua pipi laura. "Aku sangat bahagia kakak, yang bisa aku lakukan hanyalah berterima kasih saja kepadamu" jawab laura menanggapi perkataan irfan.

Irfan hanya mengangguk menanggapi laura, "Mengapa kau menangis, kau tidak senang hadiah dariku" goda irfan kepada laura.

"Kau senang sekali menggodaku kak, bagaimana aku tidak menangis dengan apa yang kau lakukan" ucap laura kesal menanggapi godaan yang diberikan oleh irfan.