"Dasar cengeng sekali kau" ucap irfan mengejek laura. Sebelum laura membalas ejekkan yang diberikan oleh irfan suara ibu nor mengalihkan itu semua.
"Irfan ada apa ini, apa yang kau lakukan kepada laura" tanya nor kepada irfan. "Seperti yang kau lihat bu, aku tidak melakukan apapun kepada nya" jawab irfan dengan nada penuh pecaya diri.
"Sungguh seperti itu" tanya nor kembali. "Tentu saja bu, kau bisa menanyakannya kepada laura sendiri" ucap irfan menyakinkan nor.
"Ada apa kau menangis nak, kakak mu melakukan sesuatu kepada mu" ucap nor sambil menghapiri laura yang sedang berdiri disisi irfan. "Dia terus saja menggodaku bu" ucap laura mengadu kepada nor.
"Irfan kau lihat apa yang adik mu katakkan, kau tidak ingin mengakuinya" tanya nor kepada irfan dengan ekspresi wajah yang serius. "Tidak apa bu, aku bukanlah anak kecil. Aku sudah bisa membela diriku sendiri, ibu jangan membelaku. Nanti dia akan meledekku kembali" ucap laura dengan nada lirih.
"Tidak nak, tidak apa- apa tidak ada yang bisa menggoda mu kecuali ibu" ucap nor sambil tersenyum kepada laura. "Kau juga ingin menggodaku bu" tanya laura dengan serius.
"Ya tentu saja, kenapa tidak. hihihi" ucap nor sambil tertawa. "Kau sama saja seperti kak irfan bu" ucap laura sambil menunjukkan wajah cemberut.
"Karna menggodamu adalah hal yang menyenangkan, bukan begitu bu" ucap irfan bertanya kepada ibu nya sammbil menghampiri mereka.
"Kalian bersekongkol dibelakang ku" ucap laura dengan nada kesal. "Tidak di belakangmu nak, tetapi didepanmu" ucap nor kembali mengejek laura.
"Menyebalkan" gumam laura kesal. "Hadiah apa yang kau dapatkan dari kakak mu nak" ucap nor mengalihkan pembicaraan agar laura sedikit melupakan kekesalannya.
"Lihat bu, ini tas yang sangat cantik" ucap laura sambil menunjukkan hadiah nya. "Woah,, indah sekali tas hitam ini. Cocok sekali dengan mu nak" ucap nor ketika melihat hadiah yang irfan berikan kepada laura.
"Oh iyaa bu, tunggu sebentar" ucap irfan menghentikan kekaguman yang ibu nya lakukan. "Ada apa nak" tanya nor kepada irfan yang sedang mencari sesuati di dalam tas miliknya.
"Aku memiliki sesuatu untukmu" jawab irfan sambil mencari barang tersebut. "Ini dia" ucap irfan ketika mendapatkan apa yang ia cari.
"Ini hadiah untukmu bu" ucap irfan sambil memberikan kotak hitam kepada nor. "Apa ini nak" tanya nor sambil mengambil hadiah yang diberikan oleh irfan.
"Itu hadiah untukmu bu dari kak irfan sepertiku" laura menjawab pertanyaan yang diberikan oleh laura. "Cepat buka bu" ucap laura tidak sabar dan penasaran apa yang diberikan oleh kakak nya kepada ibu nor.
"Ibu yang diberikan hadiah kenapa kau yang sangat bersemangat" tanya irfan kepada laura. "Tidak masalah, aku juga ingin melihatnya" jawab laura dengan ekspresi wajah mengejek.
"Kepo sekali kau" ejek irfan kepada laura. "Tidak masalahkan bu" tanya laura kepada nor. Nor hanya mengangguk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh laura.
"Ibu saja tidak masalah, kenapa tkau yang bermasalah kak. Wlee" jawab laura dengan muka yang membuat orang lain kesal.
"Jangan dengarkan laura bu, kau bisa membukannya" ucap irfan kepada nor.
Perlahan- lahan nor pun membuka kotak hitam di tangannya, seketika nor terkejut dengan apa yang ia lihat. Sebuah kalung emas berwarna putih yang sangat indah dengan liontin berbentuk huruf N melambangkan nama dari pemilik kalung tersebut. Benar- benar kalung yang sangat mewah.
"Wow,, indah sekali bu" ucap laura ketika melihat apa yang diberikan oleh irfan kepada nor. "Kau menyukainya bu" tanya irfan kepada nor yang masih sibuk terkejut dengan apa yang diberikan oleh irfan.
"Kau tidak salah memberikan ini kepada ibu nak" tanya nor kepada irfan. Irfan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh nor, yang dilakukan irfan sekarang adalah mengambil kalung tersebut dan memakaikan nya keleher milik nor.
Nor tidak bisa mengatakkan apapun dan masih terdiam membeku dengan apa yang anak nya lakukan, kalung ini memiliki harga yang cukup mahal dan nor tidak habis pikir untuk apa anaknya membelikannya lebih baik uang nya disimpan untuk membelikan kebutuhan nya sehari- hari dimasa mendatang.
"Indah sekali ketika kau memakainya bu" ucap irfan setelah memakaikan kalung tersebut kepada nor. "Yaa,, kau benar sekali kak" ucap laura menyetujui apa yang kakak nya katakan. Ibu nor terlihat leboh cantik ketika memakai kalung itu.
"Ini sangat mahal nak, uangmu akan habis jika membelikan ini untukku" ucap nor kepada irfan.
"Kau tau bu, uangku sangat banyak sekarang. Hal ini tidak bisa membalas apa yang kau lakukan selama ini. ini adalah hal kecil yang bisa aku lakukan untukmu" ucap irfan ketika mendengar ibu nya berkata seperti itu.
"Aku tidak mengharapkan apapun darimu, yang aku inginkan hanyalah melihat mu bahagia" ucap nor kepada irfan dengan nada lirih. "Aku bahagia melakukan ini bu, aku juga akan bahagia ketika melihat kau bahagia" ucap irfan kepada nor yang terlihat sedih. "Kau tidak boleh sedih, ini semua hanyalah hal kecil saja yang bisa aku lakukan dan yang paling penting kau harus menerima nya" lanjut irfan menenagkan ibunya.
Air mata sudah tidak bisa dibendung kembali, nor menangis haru mendapat perilaku seperti ini dari anaknya. Ia tidak pernah meminta balasan apapun atas apa yang telah ia lakuakan. Melihat mereka semua bahagia sudah membuat nor senang serta bangga kepada dirinya sendiri.
"Jangan menangis, aku kesini untuk membuatmu bahagia bukan untuk menangis bu" ucap irfan sambil memeluk nor yang sedang menangis terharu dengan apa yang diberikan oleh irfan kepada nya.
"Kau aneh sekali kak, bagaimana ibu tidak menangis akupun menangis dengan apa yang kau lakukan" saut laura kepada irfan. "Ini tangisan bahagia bukan tangisan menyedihkan kau tau" lanjut laura dengan nada kesal.
"Sudah- sudah, maafkan ibu nak. Ibu tidak akan menangis lagi, benar kata laura ini adalah tangisan bahagia. Dan satu hal yang harus kau tau aku sangat kau berada disini sekarang" ucap nor sambil menghapus air mata yang jatuh di kedua pipinya. Setelah menghapus air mata milik nya nor pun tersenyum bahagia.
"Cantik sekali ibukku" ucap irfan ketika melihat ibunya tersenyum bahagia. "Jika seperti ini aku senang melihat kalian bahagia" lanjut irfan.
"Terima kasih nak, aku akan selalu mencintaimu dan menyanyangimu selalu" ucap nor kepada irfan.
"Aku tau itu bu, kasih dan cintamu tidak akan habis kepada kita para anak- anak yang membutuhkan semua itu. Aku juga berterima kasih kepadamu" ucap irfan dengan senyum bahagia yang terpancar di wajah miliknya.