webnovel

strong wife

"sebenarnya kamu kenapa menangis, saya melihat kamu menangis sejak kamu melihat saya dan vita di cafe, apa betul karna itu? " vanya diam tidak menjawab sama sekali "Diam berarti iya!" ucap refan keras Vanya sedikit tersentak mendengar suara keras refanno "iya mas aku mencintai kamu!! Sejak kamu melafalkan ijab kabul di depan orang tua kita dan semua orang" ucap vanya sedikit berteriak "TIDAK KAMU TIDAK BOLEH MENCINTAI SAYA!!! " bentak refanno keras, sakit! Itulah yang vanya rasakan shevanya cantika putri adalah wanita seorang istri yang tidak diinginkan oleh suaminya, Refanno kafel al fattah. yang memiliki paras sempurna, hidung yang mancung kulit putih serta bentuk tubuh yang proposional. sifat dingin dan kasar nya kepada vanya bukan tanpa sebab, refan hanya tidak terima dijodohkan seperti itu, sedangkan dirinya sudah memiliki kekasih.

metha_official123 · Teen
Not enough ratings
7 Chs

3

Tujuan selanjutnya vanya adalah  pergi menuju ke cafe yang menyediakan berbagai macam ice cream. Lalu vanya memesan 1 cup ice cream strawberry di beri topping red velvet kesukaannya

Cafe ini sangat nyaman dan sangat cocok untuk para remaja, sehingga tak sedikit pasangan muda mudi yang datang seperti yang duduk disudut cafe tersebut, si wanita memeluk mesra tangan si pria kemudian si pria itu juga mengusap gemas rambut wanita nya.

Tapi tunggu! Vanya seperti kenal dengan sosok pria tersebut dan ketika di perhatikan lebih lanjut pria tersebut adalah refanno - suaminya.

Indra pengliatannya mengembun karna tertutup air mata yang entah sejak kapan mulai menetes

Hingga tidak sengaja tangannya menjatuhkan kotak tissue membuat refanno menatap kearahnya

Tatapan mereka bertemu selama 1 menit kemudian vanya memutuskan pandangan mereka lalu mengelurkan uang cash sejumlah 50 ribu kemudian keluar dari cafe tersebut padahal pesa

Nannya belum datang

hati istri mana  yang tidak hancur melihat suami nya bermesraan dengan wanita lain, apalagi di depan umum. Dengan air mata terus menetes vanya mendorong troli dengan cepat sehingga tidak sengaja vanya menabrak seseorang

Vanya terjatuh dan troli nya pun itu terguling membuat belanjaannya berantakan

"maaf mba saya tadi tidak hati hati" ucap seseorang itu lalu membantu vanya berdiri lalu memunguti belanjaan vanya

"ah tidak apa, saya yang tidak hati hati" ucapa vanya seramah mungkin

Kemudian vanya menegakkan kepalanya dan tatapan mereka bertemu.

"kamu" ucap mereka bersamaan

"ah maaf ya vanya. Sudah mau pulang? Mari saya antar pulang sebagai permintaan maaf saya" ucap pria tersebut yang tak lain allandra

"ah tidak usah nanti merepotkan" tolak vanya halus sambari membersikan jejak airmatanya menggunakan tissue

"tidak. Sama sekali tidak merepotkan" ucap allandra sembari tersenyum

"baiklah kalau--

"MENJAUH DARI ISTRI SAYA TUAN ALLANDRA MEIZZ!!" ucap seseorang dengan sarkatis memotong ucapan vanya

"mas refan" gumam vanya

"wah wah ternyata wanita cantik ini adalah istri dari seorang refanno kafel alfatah" allandra tertawa sinis membuat vanya menatap heran keduanya

"kaliann???"

"yah kami rekan bisnis nona shevanya, apakah benar kamu istri dari dia?" tanya allandra dengan lembut membuat refanno memanas

Perasaan tak suka melihat rekan bisnis nya itu menatap lembut istrinya itu menguap begitu saja  benar kan vanya memang istrinya dan hanya miliknya!'batin refano ber api api

"iya mas al. Mas refan adalah suami saya" jawab vanya seadanya membuat allandra sedikit tersentak dan refanno menyunggingkan senyum sinis pada allandra

"ah begitu, tapi mengapa tadi saya melihat tuan refanno bergandengan mesra dengan seorang wanita yang dapat saya pastikan bukan kamu disebuah toko sepatu?" sekarang refanno yang menatap gusar kearah vanya seakan takut vanya mengetahui  hubungannya dengan vita yang padahal sudah jelas vanya sudah sangat mengetahui hubungnya dengan kekasihnya itu

Vanya menggedikan bahu sembari tersenyum kecut kearah dua pria tersebut lalu menginggalkan mereka berdua

"jangan berani berani nya kamu mengganggu rumah tangga saya, apalagi mendekati istri saya" ancam refanno kemudian menyusul vanya istriny

Refan berhenti di dekat tembok yang tak jauh dari taman mini yang berada di sebelah mall yang mereka datangi

Disana terdapat seorang wanita yang sedang terisak hebat terbukti dari kedua bahu wanita itu yang bergetar hebat

Refan bingung kenapa istrinya itu menangis begitu hebat ketika melihat dirinya dan vita kekasih, bukan kah vanya tidak mencintai nya sama seperti dirinya

Omong omong vita, refan izin pulang duluan beralasan meeting dadakan dan untung saja vita langsung percaya

Rasa takut dan khawatir menyelimuti hati refan ketika melihat vanya cepat cepat meninggalkan cafe tadi dengan berurai air mata

Perlahan refanno mendekati vanya yang sepertinya mulai tenang

"kamu kenapa?" tanya refanno datar

Vanya menoleh lalu menggeleng dan menatapnya dengan datar

"jawab kenapa kamu menangis!" ulang refanno dengan nada tajam dan sedikit membentak

"peduli apa kamu!" jawab vanya tak kalah datar

Refanno mengernyit, mengapa wanita yang biasanya bersifat dan selalu berkata lembut bisa berkata datar seperti ini'batin nya

"urus saja kekasih mu" setelah mengatakan itu vanya memilih berlalu dengan membawa dua kantong kresek di tangannya

Apa vanya sedang cemburu? Jika benar cemburu, apakah vanya mencintai nya?! Tidak, tidak boleh terjadi! Jika vanya sampai mencintai nya bagaimana hubungannya dengan vita.

Bukan tidak mungkin jika vanya benar benar mencintainya, vanya akan melaporkan hubungan nya kepada orang tua nya, yang pada dasarnya memang tidak menyukai vita.

Refanno membawa mobil nya dengan kecepatan agak tinggi, ia sudah tidak sabar ingin cepat sampai di rumah, ia ingin cepat mengintrogasi istri nya itu

20 menit refanno sampai rumah lalu cepat cepat masuk rumah dan mencari keberadaan istrinya

Refanno melangkangkah ke dapur dan benar saja dia menemukan vanya disana sedang menata belanjaannya

"ekhemm" refanno berdehem lalu melirik sedikit istri nya itu berharap vanya  itu merespon dehemannya

Sayangnya vanya sama sekali tidak menengok

"saya ingin berbicara" ucap refanno dingin dan refanno samar samar melihat vanya mengangguk

Refanno berjalan lebih dahulu ke arah ruang tamu diikuti vanya di belakangnya

"sebenarnya kamu kenapa menangis, saya melihat kamu menangis sejak kamu melihat saya dan vita di cafe, betul?" vanya diam tidak menjawab sama sekali

"Diam berarti iya!" ucap refan keras

Vanya sedikit tersentak mendengar suara keras refanno

"iya mas aku mencintai kamu!! Sejak kamu melafalkan ijab kabul di depan orang tua kita dan semua orang" ucap vanya sedikit berteriak

"kamu tidak boleh mencintai saya!"

Ucap refanno tegas dengan tatapan tajam mengajar ke vanya

"kenapa? Apa karna wanita itu!!" entah mendapat keberanian dari mana seorang vano membentak vanya

"plak!!" refanno menampar pipi vanya dengan cukup kencang.

Vanya menahan rasa sakit di area pipi nya dan Sudut bibir nya pun sobek dan sedikit berdarah.

"BERANI NYA KAMU MENYEBUT NAMA KEKASIH SAYA DENGAN MULUT KOTOR MU ITU BITCH!!!"

"REFANNO KAFEL AL FATAH  APA YANG KAMU LAKUKAN" teriakan arini bersamaan dengan bentakan refanno kepada vanya

Arini tidak habis pikir dengan dengan anak  semata wayangnya, anak kebanggaan nya dan suaminya bisa berlaku begitu kasar pada seorang wanita

Arini dengan cepat mengampiri lalu memeluk tubuh menantu kesayangan nya yang sudah tersungkur kelantai

Arini meringis melihat luka di sudut bibir vanya lalu beralih menatap anak lelaki nya yang tertunduk tidak berani menatap dirinya

"hanya karna wanita ular itu kamu bisa bertingkah seperti seorang penjahat seperti kepada istri mu sendiri bahkan tak segan menyakiti fisiknya" arini menatap  refanno tak  percaya