webnovel

#14 Liburan Bersama (2)

Sudah pukul 19.00 malam saat mereka tiba di villa milik Abimana. Yura dan Soya memilih untuk tidur sekamar. Soya tidak mengatakan apapun, namun akhir - akhir ini dia sering bermimpi buruk dan membuat Soya tidak nyaman tidur sendirian. Sedangkan Yura memang tidak merasa perlu untuk sekamar sendirian. Dave meminta kamar sendiri karena dia tidak ingin mendengar dengkuran Abimana yang menurutnya super bising dan memekakkan telinga.

Abimana memilihkan satu kamar berukuran besar dengan dua tempat tidur single bed untuk Soya dan Yura. Kamar itu menghadap ke laut, ada balkon yang berisikan dua kursi kayu dan meja bundar kecil yang terlihat cantik disana, ada pot kecil berisikan bunga yang terdiam cantik di atas meja bundar itu. Yura meminta izin untuk mandi lebih dulu, sedangkan Soya lebih senang menikmati pemandangan indah yang terhampar di depan matanya. Air laut terlihat kemilau diterpa cahaya bulan. Bau asin dan hangat yang khas menguar memeluk indra penciumannya dengan lembut. Keindahan pemandangan itu masih dilengkapi dengan suara debur ombak yang menenangkan, membuat Soya teringat pada keluarganya. Ia mengingat masa - masa kecilnya bersama dengan kakaknya. Setiap bulan mereka selalu berlibur bersama. Soya selalu sibuk memunguti kerang dan kakaknya membangun istana pasir. Berdua mereka menghias istana yang dibuat oleh kakaknya. Soya merasa hatinya kosong.

"Soya!" teriak Yura yang kesal karena sedari tadi Soya tidak menyahuti panggilannya.

"Apa?" tanya Soya kaget.

"Ayo mandi." kata Yura sambil menarik tangan Soya dan memksanya masuk.

Semua sudah berkumpul di meja makan saat Soya keluar dari kamarnya. Ia mengenakan dress pendek tanpa lengan berwarna putih dengan bunga - bunga besar warna kuning dan dipadukan dengan cardigan kuning oversize, membuatnya terlihat manis. Soya duduk di samping Yura yang berpenampilan kontras dengannya. Ia mengenakan hotpants jeans dengan kaos oblong putih. Beberapa kali Dave mencuri - curi pandang ke arah Soya yang kemudian terpergok oleh Yura hingga membuat wajah Dave memerah.

"Maaf lama." kata Soya memecah keheningan diantara mereka. Abimana segera mempersilahkan mereka menyantap hidangan yang sudah tersedia di meja makan. Seekor ikan tuna bakar besar terhidang di meja, lengkap dengan sayur lalap dan sambal. Ada pula sup merah dengan irisan sosis dan lidah asap, serta tempe dan udang goreng.

"Siapa yang masak?" tanya Yura penasaran.

"Mbok Asih. Dia yang beberes disini." jawab Abimana santai. Makanan yang terhidang di meja makan itu tidak menunggu waktu lama untuk habis. Masakan Mbok Asih sepertinya cocok dengan lidah mereka.

Abimana berperan dengan baik sebagai seorang guide. Ia mengajak teman - temannya berkeliling dan menceritakan bagaimana ia bisa leluasa masuk ke pantai yang ada di belakang villanya. Ia berjanji akan membawa teman - temannya kesana esok pagi.

Lelah berkeliling, Dave mengajak mereka kembali ke villa dan menikmati kopi serta coklat panas dan camilan yang sudah dibeli Soya tadi siang. Mereka kembali membahas tentang rencana mereka membuat video klip disini.

"Keren!" puji Yura dan Abimana bersamaan sementara Dave mengangguk angguk puas mendengar Soya memainkan musiknya.

"Oh, coba kita mainkan bersamaan. Ada studio kecil di belakang." kata Abimana cerah. Ia terlihat seperti anak kecil yang ingat dimana ia menyimpan mainannya.

Sudah lewat satu jam mereka latihan, masih ada beberapa kesalahan yang harus diperbaiki. Soya ikut merevisi beberapa bagian dan mengulang kembali.

"Haaaaah, capeek!" teriak Dave merentangkan badannya di lantai studio.

"Udahan yuk." kata Yura yang juga mulai lelah.

"Kita lanjutkan besok saja." kata Soya kemudian.