webnovel

BAB220

Lampu yang kedinginan di rumahku malu-malu mengatakan, bahwa ia juga rindu kepadamu.

la rindu kau ada di sini, memelukku sampai pagi.

Air hujan yang sering singgah di atap rumah ini juga selalu bertanya-tanya kapan kau akan kembali dan menikmati rintiknya dengan bercinta?

***

Pada malam yang gagal memeluk ketabahanku, aku menemukanmu dalam rindu-rindu yang tubuh, tumbuh, dan utuh.

Aku menemukanmu dalam air mata dan doa-doa selepas senja, setelah larut tiba, sepagi buta, seengkau saja.

Aku menemukanmu dalam buku-buku yang baka, dalam mata-mata yang menghiba, dalam tawa dan segala semesta.

Aku menemukanmu dalam tunggu yang tunggal, dalam harap yang tinggal, dalam diriku yang satu, aku menemukan dirimu dalam tubuhku yang engkau.

***

Malam semakin larut, kita duduk berdua di tepi sungai, aku bercerita kepadamu tentang sebatang kayu yang jatuh cinta kepada api, mereka terus bersama menunggu pagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com