webnovel

BAB219

"Nggak lucu tahu."

Aku tertawa, dia makin jutek.

"Marah, ya?"

"Nggak."

Dina duduk di jok motor.

"Itu, kok, jutek."

"Ini nggak jutek."

"Itu suaranya keras."

"Emang asiinya gitu."

"Hehe. Maaf, ya. Aku nggak maksud bikin kamu marah. Aku cuma ..."

Aku menahan diri. Dina menatapku.

"Cuma apa?" tanya Dina lagi.

"Cuma pengin melihat kamu bahagia kalau denganku." Dina diam.

Aku mendekat.

Aku memegang jemari Dina.

"Aku tahu, hidup ini sudah terlalu berat. Aku menberanikan diri untuk kuliah karena ingin mengubah nasib. Aku tidak pernah berpikir akan bertemu dengan seeorang dan bahagia karenanya."

Dina menatapku.

"Kamu mau, kan, terus menjadi bagian dari hari-hariku?" tanyaku.

Dina tersenyum.

Sore mulai hilang. Kami berdua ditelan oleh malam. Hari itu, kami pulang terlambat. Gagal masuk kelas kuliah sore.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com