webnovel

第9章

Happy reading😘

.

.

.

.

.

Zhimin saat ini tengah mengikuti pelajaran jam pertamanya. Duduk di barisan bangku tengah. Mendengarkan penjelasan dari sang dosen tentang management bisnis sambil tangannya mencatat yang menurutnya penting. Saat konsentrasi mendengarkan Dosennya sebuah tepukan mengalihkan perhatiannya pada seseorang yang berada di belakangnya.

"Hai!" Sapa seorang gadis cantik namun berpenampilan tomboy dengan potongan rambut pendek yang duduk di belakang Zhimin.

"Aku Lee Shin hye, Boleh aku meminjam bolpoin? Aku kehilangannya tadi." Ucap Shin hye sembari menggigit bibir bawahnya dan sedikit menarik kain denim yang di pakai Zhimin.

Zhimin pun tersenyum tipis kemudian mengambil satu bolpoin yang ada di tasnya. Kemudian memberikannya pada gadis bernama Park Shin hye itu.

"Silahkan." Shin hye pun tersenyum senang kemudian mengambil benda itu dari tangan Zhimin.

"Terima kasih." Ucapnya tanpa mengalihkan tatapannya pada Zhimin.

Zhimin pun tersenyum dan mengangguk kemudian ia pun kembali memperhatikan Dosen yang masih menjelaskan.

"Manis sekali, aku yakin dia pria submissif. Ah.. Aku sangat menginginkannya." Ucap Shin hye dalam hati sambil matanya tak lepas dari leher Jenjang pemuda manis di depannya.

Setelah pelajaran selesai, dosen keluar dari kelas di ikuti mahasiswa dan mahasiswinya. Kondisi kelas pun mulai sepi, Zhimin yang sedang membereskan buku-bukunya di kejutkan oleh Shin hye yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

"Eh?" Shin hye tersenyum menatap Zhimin yang kini menatapnya dengan mata yang membola menggemaskan. Shin hye yang tak tahan dengan yang sesuatu yang menggemaskn segera mencubit hidung Zhimin gemas.

"Kau manis sekali eoh.." Zhimin pun merona malu saat seseorang memuji manis dirinya.

"T-terima kasih." Entah kenapa ia merasa aneh karena aura mendominasi dari gadis di sebelahnya. Ia sangat heran bagaimana bisa seorang gadis bisa mengeluarkan aura dominasi seperti seorang pria. Zhimin mengakui Jika penampilan Shin hye seperti seorang pria namun tetap saja wajah gadis itu tampak sangat cantik namun tak dapat di pungkiri jika aura dominannya sangat kuat.

"Kenapa baby hum?" Tanya Shin hye sambil merangkul bahu sempit Zhimin.

Zhimin sedikit risih saat Shin hye mendekatkan tubuhnya padanya. Bahkan harum parfum Shin hye yang begitu maskulin semakin membuatnya risih.

"M-maaf bisa kau lepaskan?" Ucap Zhimin sambil melepaskan tangan kiri Shin hye dari bahunya. Shin hye menatap tak suka pada Zhimin. karena pemuda mungil itu telah menolaknya.

Shin hye pun mendekatkan wajahnya ke mendekat ke telinga Zhimin sambil memiringkan wajahnya, "Kau menolak ku? Sayangnya aku tak suka penolakkan baby."

𝘾𝙪𝙥

Sebuah kecupan mendarat di leher Jenjangnya. Membuat Zhimin terkesiap dan mendorong bahu Shin hye sedikit keras, hampir membuat Shin hye terjerembap ke belakang.

"Ck!" Shin hye berdecak kesal kemudian menatap Zhimin dengan smirk yang tersungging di bibir tipisnya.

Shin hye terkekeh saat melihat menatap tajam padanya namun tampak menggemaskan baginya, "Kau sangat menggemaskan baby, kau tahu aku seorang wanita dominan dan sangat menyukai pria submisif yang manis seperti mu. Kau sudah ku pilih menjadi submisif ku dan aku tak menerima penolakan."

"Kau sudah tak waras." Jimin pun beranjak dari duduknya dan melangkah pergi. Namun Jimin kembali terkejut saat sebuah tangan dengan lancang meremas pantatnya.

"Yak! Kau-emphh!" Shin hye tiba-tiba meraih tengkuk Zhimin dan dengan cepat mencium Zhimin dengan kasar. Mata Zhimin melebar atas apa yang di lakukan Shin hye padanya dan Zhimin pun segera mendorong tubuh wanita itu hingga pagutan mereka terlepas.

"Kau benar-benar gila! Kau...

"Ya, aku sudah gila karena mu Park Jimin. Kau seorang submisif yang bisa membuat kewarasan ku kacau. Kau tahu, baru kali ini aku menemukan seorang submisif yang bisa membuat sisi dominan ku ingin memiliki. Dan... Jangan  harap kau bisa lari dari ku, Park Jimin." Sela Shin hye sambil memasukkan kedua tangan ke saku celananya. Zhimin menatap sinis pada Shin hye kemudian tanpa mengucapkan kata-kata, Zhimin dengan cepat pergi dari kelas meninggalkan Shin hye yang tengah bersidekap dengan menarik sudut bibirnya menampilkan sebuah smirk di sana.

"Kau tak akan ku lepaskan baby, kau pasti akan menjadi milik ku."

***

Zhimin berjalan di koridor kelasnya menuju ke taman kampus yang ada di samping gedung fakultasnya. Menggerutu kesal atas apa yang di lakukan wanita tomboy itu padanya. Tak memperdulikan tatapan aneh dan kagum saat para mahasiswa dan mahasiswi mendapati Zhimin tengah berekspresi kesal dengan mulut yang tak berhenti menggerutu.

Kini Zhimin sudah berada di taman kampus, duduk di sebuah bangku yang ada di bawah pohon besar yang begitu rindang. Sambil menunggu jam kelas selanjutnya, Zhimin mengeluarkan sebuah buku tentang management bisnis yang sangat tebal kemudian membacanya dengan santai.

𝙋𝙪𝙠

Sebuah tepukan di bahunya membuatnya tersentak dan menolehkan kepalanya ke kanan.

"Hai!" Sapa seorang pria yang kini duduk di sampingnya.

"Jackson Gege!" Spontan Zhimin memeluk Pria yang ternyata adalah Jackson itu.

"Bagaimana kabarmu jim? Apa kau baik-baik saja?"

"Ne, kabarku baik Gege. Oh ya, ada apa Jackson Gege ke sini?"

"Aku sedang ingin menemuimu. Tadi aku mencarimu di kelas tapi, ternyata kelas sudah kosong kemudian aku bertanya pada mahasiswa yang ada di sana dia bilang melihatmu berjalan ke arah taman dan Tada... Aku disini menemukanmu."

"Aku sedang menunggu jadwal kelasku selanjutnya Gege, karena bosan aku ke sini saja. Oh ya, apa yang membuatmu menemui ku Jackson Gege?"

"Aku sedang merindukan adik manis ku ini. Aku sudah tak tahan jika menunggu saat kau pulang nanti."

"Tapi, bukannya Jackson Gege sedang kerja?"

"Tidak apa-apa, aku bisa kembali nanti dan Jimin-ah ada hal yang juga ingin aku katakan padamu." Ucap Jackson yang kini menatap serius pada Zhimin.

Zhimin mengerutkan keningnya heran, "Tentang apa?" Jackson mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Dirasa cukup aman Jackson sedikit merapatkan duduknya ke arah Zhimin dan memelankan suaranya.

"Yi Long samchon menghubungi tadi pagi."

"Papa?" Jackson mengangguk.

"Ye, samchon mengatakan untuk kau berhati-hati dan tuan Dong wook memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengawasi mu di manapun kau berada bahkan ada yang menyamat menjadi mahasiswa di sini dan itu semua atas permintaan ayahmu."

"Untuk apa Gege? Bukankah di sini keberadaan ku sudah aman."

"Tidak, Semuanya salah Jim. Samchon tak mengira mereka akan berani mengikuti mu sampai kesini dan saat ini belum bisa di ketahui siapa saja orang suruhan dari musuh ayahmu." Jimin menundukkan kepalanya ia mulai gelisah dengan apa yang akan terjadi nantinya. Jackson menepuk bahu Zhimin.

"Tenanglah, kau akan baik-baik saja. Kau dalam pengawasan Wild tiger. Kau tak perlu khawatir ne. Mereka berada dekat denganmu satu persatu dari mereka akan datang padamu mengenalkan diri dan mengatakan bahwa kau aman." Zhimin pun mengangguk sedikit merasa lega.

"Nde Gege."

"Panggil hyung jim, aku suka mendengarmu memanggil hyung dari pada Gege." Ucap Jackson sambil terkekeh dengan tangannya mengusap kepala Jimin.

"Nde hyung."

"Good boy, baiklah aku hanya ingin mengatakan itu saja. Sekarang hyung harus kembali ke kantor jika tidak Appa akan membunuhku." Ucapan Jackson mengundang tawa geli dari Zhimin.

"Kembali lah kalau begitu karena aku masih ingin melihat hyung ku yang tampan ini." Tawa Jackson meledak saat Zhimin memuji ketampanannya.

"Ne.. Ne.. Baiklah hyung pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik oke!"

"Um." Setelah mendapat jawaban dari Zhimin, Jackson pun segera pergi dari sana. Setelah Jackson sudah pergi, Zhimin melihat kearah jam tangannya yang menunjukkan pukul 9 lebih 40 menit yang artinya 20 menit lagi kelas selanjutnya akan di mulai. Zhimin pun segera membereskan buku yang ia baca tadi dan beranjak dari taman itu.

Zhimin berjalan menuju kelas dimana mata pelajaran selanjutnya akan dimulai. Namun saat melewati kelas kosong yang berada di ujung koridor,  seseorang menarik tangannya kuat kemudian ia di bawa ke sebuah meja dengan tubuh bagian depannya berada di atas meja. Membelakangi seseorang yang saat ini mengukung nya dari belakang dengan tangannya yang saat ini sudah terikat.

"Ah.. Baby, aku menginginkanmu."

𝙏𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙...

Next chapter