webnovel

Son of the mafia

Zhu Zhimin putra bungsu dari Zhu Yi Long pemimpin bawah tanah terkuat di China dari kelompok mafia HONG LONG (Naga merah) yang selalu di takuti dan di hormati di seluruh asia. Memakai nama Park Jimin, ia datang ke Korea berniat untuk berlibur untuk menenangkan diri karena merasa kecewa saat sang kekasih mati di tangan sang kakak sebab sang kakak tak terima jika seseorang menyakitinya. Satu bulan berada di Korea, Zhimin tak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Jeon Jungkook, seorang mahasiswa yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertamanya. Akankah perjalanan cinta seorang Zhu Zhimin akan mulus? ataukah berakhir dengan pertumpahan darah? Cast: Park Jimin as Zhu Zhimin (Sub) Jeon Jungkook (Dom) Li Yi Feng as Zhu Yi Feng Zhu Yi Long Liu Yi Fei as Zhu Yi Fei Kim Namjoon as Jeon Namjoon Kim Seokjin as Jeon Seokjin (GS)

NvigirlFanaticzz · LGBT+
Not enough ratings
15 Chs

第5章

Happy Reading😘💜

Satu minggu berlalu Zhimin sudah pulih dari sakitnya wajahnya yang pucat sudah tampak berseri dan tubuhnya sudah tak lemas lagi namun nyeri pada perutnya kadang masih terasa namun tak sesakit sebelumnya. Dokter juga sudah mengatakan pada keluarga Zhimin jika ia sudah di ijinkan pulang dari sana namun obat-obatan terus di lanjutkan hingga satu minggu selanjutnya untuk kembali memeriksakan keadaannya untuk menyatakan Zhimin sudah dinyatakan benar-benar sembuh.

Tiga hari yang lalu saat Zhimin tersadar ia begitu heran dengan suatu hal. Saat itu di ruangannya ada dua anak buah ayahnya berjaga di dalam dan dua lagi di luar ruangannya. Saat ia bertanya hanya mendapat jawaban jika mereka di perintahkan ayahnya untuk menjaga dirinya selama ia di rumah sakit. Zhimin yang tak mengetahui apapun yang terjadi sebelumnya hanya bisa menerima saja jawaban yang menurutnya masuk akan secara ia adalah putra dari seorang mafia besar di China.

Dan hari ini Zhu Yi Fei, sang ibu datang bersama Yi feng dan Jackson untuk menjemputnya. Saat ini Yi feng tengah menghubungi seseorang dengan ponselnya di dekat jendela ruangan inap Zhimin sedang Jackson tengah membantu membereskan barang-barang yang sempat mereka bawa ke rumah sakit dan Yi Fei saat ini tengah mengomel pada Zhimin saat Putra bungsunya tengah merengek meminta ice cream.

"Ayolah ma, sedikit saja."

"Tidak! Kau belum benar-benar sembuh Zhimin! Apa kau masih ingin tinggal di rumah sakit?! Bilang saja pada mama biar mama yang membuatmu menetap di sini."

"Mama.." Yi Fei pun menatap tajam pada Zhimin yang tak menuruti ucapannya.

"Kalau kau seperti ini mama tak akan mengijinkan mu untuk pergi berlibur ke Korea lusa nanti!" Ucap nya mengancam.

"Eh? Berlibur?" Jimin menaikkan kedua alisnya.

"Hum, papa mu memberi hadiah kesembuhan mu berlibur ke Korea. Yi feng mengatakan pada papa dan mama bahwa kau sangat ingin ke Korea."

"Shi zhen de ma? Gege?" Zhimin pun menoleh ke arah Yi feng yang kini tengah bersandar pada dinding di samping jendela itu. Pria itu tersenyum kemudian melangkah mendekat ke arah Zhimin dan memberi kecupan pada pelipis adiknya.

"Shi, Gege mengatakannya pada papa dan mama tentang ke inginkan mu itu."

"Tapi, lusa? Gege aku masih ada jadwal kuliah."

"Tenang saja ada Jacky dan anak buah Gege bisa membantumu untuk masalah mendapat materi setiap mata pelajaran. Jadi kau tenang saja kau akan berada di Korea selama satu bulan." Ucap Yi feng untuk meyakinkan adiknya. Ia tak ingin Zhimin tahu bahwa ia sedang dalam bahaya saat ini karena menjadi incaran dari musuh mereka.

"Satu bulan? Gege, mama lama sekali?"

"Meiguanxi, papa ingin kau menikmati masa liburanmu di sana."

"Hao ba, jika papa mengijinkan. Eh.. Tunggu! Dengan siapa aku ke Korea?" Tanya Zhimin sambil menatap ibu dan kakaknya bergantian.

"Dengan Jackson. Ia akan pulang juga lusa nanti karena ia harus kembali bekerja." Ucap Yi feng.

Setelah selesai semua mereka pun pulang ke Mansion keluarga Zhu. Tampak Zhimin yang antusias untuk bertemu sang ayah untuk berterima kasih.

Sesampainya di halaman Mansion, Zhimin turun terlebih dulu dari mobil dengan berlari kecil untuk segera masuk ke dalam rumah untuk mencari ayahnya. Yi Fei, Yi feng dan Jackson yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya melihat Zhimin yang kembali ceria.

"Huanying shaoye." Sambut salah satu pelayan di Mansion itu dan tak lupa ia membungkukkan badannya.

"Pelayan Ming, dimana papa?" Tanya Zhimin pada pelayan itu.

"Dashi ji, sedang berada di taman belakang shaoye."

"Xiexie pelayan Ming."

"Shi shaoye." Pelayan itu pun kembali membungkukkan badannya.

Zhimin pun segera berlari untuk segera menemui ayahnya. Setelah Zhimin pergi ke tiga orang yang menjemputnya pun masuk ke dalam rumah dan kembali di sambut oleh pelayan tadi.

"Huanying furen he shaoye." Ucap pelayan Ming kembali membungkukkan badannya.

"Dimana Zhimin?"

"Baru saja Zhimin shaoye ke taman belakang menemui Dashi ji, Furen."

"Hai ba, bawa barang itu ke kamar Zhimin." Ucap Yo Fei sambil menunjuk ke arah tas besar yang di bawa oleh Jackson.

"Shi Furen."

Setelah pelayan pergi dengan tas besar ke arah kamar Zhimin, Yi Fei menyuruh Yi feng dan Jackson untuk duduk di sofa yang ada di ruang tamu itu.

"Jackson aku titipkan Zhimin padamu. Karena keadaan saat ini sedang buruk dan mengancam keselamatannya. Aku harap kau benar-benar menjaganya. Untuk masalah biaya hidupnya di sana aku berikan ini padamu." Ucap Yi Fei sambil mengeluarkan salah satu black card miliknya dan di berikan kepada Jackson.

"Imo jangan khawatir, aku akan menjaga jimin seperti adik ku sendiri." Ucap Jackson dengan tulus. Yi Fei pun tersenyum.

"Anak itu sangat manja dan kekanakan, ku harap kau bisa tahan dengan sifatnya."

"Aku sudah tahu semua itu, imo jangan khawatir ne.."

"Xiexie Jackson." Ucap Yi Fei tulus dan penuh harap.

"Mama tenang saja, aku akan berkunjung ke sana untuk melihat kondisi didi juga memantau keselamatannya di sana." Ucap Yi feng meyakinkan sang ibu agar tidak terlalu khawatir.

"Shi, aku percaya pada kalian."

***

Zhimin kini memelankan langkahnya setelah ia hampir sampai di taman itu. Dapat ia lihat ayahnya tengah berdiri membelakangi nya dengan sebuah senjata api berperedam di tangannya.

Zhimin mengerutkan keningnya bingung, tak biasanya sang ayah akan mengeluarkan senjatanya itu kalau tidak sedang mengeksekusi. Dan kebingungan Zhimin pun terjawab saat ia sudah berada di pintu. Ia berdiri menatap ke arah ayahnya yang belum menyadari ke dagangannya kini menodongkan senjatanya ke depan dimana ada tiga orang yang tengah berlutut kedua tangannya diikat ke belakang.

"Kalian masih saja bungkam?" Suara sang ayah terdengar begitu berat yang sarat akan amarahnya yang berada di ujung tanduk.

"Papa?" Panggil Zhimin dan Yi Long yang mendengarnya pun menolehkan kepalanya ke belakang.

"Zhimin?" Yi Long pun menyeringai setelah melihat kedatangan putranya. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. kemudian ia pun memerintahkan putranya untuk mendekat padanya.

"Kemarilah." Zhimin tampak bingung saat sang ayah memintanya untuk mendekat.

"Papa? Ada apa?"

"Kau dengar kan papa memanggilmu? Sekarang kemarilah."

"Pa, tapi..

"Ku bilang kemari." Ucap Yi Long yang tampak menahan emosinya untuk tak meluapkan pada Zhimin yang baru saja keluar dari rumah sakit.

Dengan ragu, Zhimin pun berjalan mendekat pada Yi long yang kini mengulurkan tangan kanannya untuk di sambut Putra manisnya itu. Setelah berada di dekat sang ayah, Zhimin menerima uluran tangan Yi Long kemudian Yi Long menariknya memposisikan Putra manisnya itu di depan tubuhnya menghadap ke arah tiga orang yang masih berlutut tak berdaya.

"Sekarang pegang ini." Perintah Yi Long untuk putranya agar memegang senjata api yang sudah berada di depan Zhimin.

"P-papa apa yang..."

"Lakukan!" Bentak Yi long membuat Zhimin segera menurutinya. Meski dengan perasaan takut untuk memegang senjata karena ini yang pertama kalinya ia menyentuh benda itu karena sedari dulu Zhimin tidak ingin sekalipun menyentuh benda sialan yang membuat nyawa seseorang melayang.

"Papa.." Ucap Zhimin dengan suara yang mulai bergetar. Ia sangat takut saat ini.

𝙎𝙧𝙚𝙩

Yi long merengkuh tubuh mungil putranya dengan tangan yang memegang tangan Zhimin untuk mengarahkan senjata api itu ke arah salah satu orang di depannya.

"Tembak salah satu orang itu." Perintah Yi long. Namun Zhimin menggelengkan kepalanya.

"Tidak papa. Aku tidak bisa!" Air mata Zhimin sudah mulai mengalir. Ia sungguh tak bisa melakukan perintah ayahnya.

"Lakukan."

"T-tidak! Hiks.." Tolak Zhimin dengan isakan yang mulai keluar dari bibirnya.

𝘿𝙤𝙧

"AKH!!"  "Argghh!!"

𝙎𝙧𝙚𝙩

𝘽𝙧𝙪𝙠

Tubuh salah satu pria itu telah tersungkur ke tanah dengan luka tembak di dada sebelah kiri. Sedangkan kondisi Zhimin sendiri saat ini tengah menangis dengan memeluk tubuh besar ayahnya. Saat Yi Long memuntahkan pelurunya, Zhimin memekik dan memutar tubuhnya menabrak dada ayahnya kemudian memeluknya erat untuk melampiaskan rasa takut dan terkejut atas penembakan yang terjadi saat itu.

Yi Long melepaskan tangan kirinya dari senjatanya kemudian membawa tangannya itu menyentuh dan mengusap kepala putranya yang sedang menangis sesenggukan.

"Tenanglah sayang. Sudah tak apa-apa." Ucap Yi long untuk menenangkan putranya.

"Kalian! Selesaikan ini." Perintah Yi long pada ke lima anak buahnya yang ada di sana.

"Shi xiansheng!" Ucap ke lima orang itu bersamaan. Setelah itu Yi long pun membawa Zhimin yang masih menangis untuk masuk ke dalam.

***

Kini keduanya sudah berada di ruang kerja Yi long. Duduk di atas sofa yang ada di samping pintu dengan Zhimin duduk di pangkuan ayahnya.

Yi long membantu menghapus air mata Putra manisnya sambil tersenyum tampan melihat putranya yang masih sesenggukan.

"Sudah sayang, papa sudah menyuruh anak buah papa mengurusnya. Sekarang papa ingin tahu keadaanmu."

"Aku s-sudah lebih... Baik hiks.. Hiks.."

"Kau sudah mendengar hadiah mu?" Zhimin pun mengangguk dan tangisnya pun mulai berhenti.

"Um.. Sudah." Ucap Zhimin dan mencoba tersenyum.

"Apa kau suka dengan hadiah mu?"

"Um, sangat suka. Tapi pa, kenapa tiba-tiba?"

"Tidak apa-apa papa hanya ingin membuatmu senang sayang." Kini Zhimin tersenyum lebar menampilkan matanya yang tenggelam dan giginya yang putih dan rapi dan segera memeluk ayahnya dengan erat.

"Xiexie papa!"

"Shi, papa senang jika kau senang." Ucap Yi long sambil mengusap punggung sempit Putra manisnya.

"Maaf sayang, papa tak bisa memberi tahu mu yang sebenarnya. Papa hanya ingin menyelamatkanmu dari bahaya. Setelah semuanya selesai, papa akan menjemputmu untuk pulang." Ucap Yi long dalam hati.

𝙏𝘽𝘾