webnovel

Menjual Item

Satria berjalan menyusuri jalanan kecil, dia sengaja tidak menggunakan jalan utama yang ada di peta sebab terlalu banyak orang dan kereta kuda yang berlalu lalang. Dia hanya melihat lokasi toko yang akan dia tuju lalu berjalan ke arahnya melalui jalanan kecil yang ada di hadapannya.

"Seharusnya di Ibukota sebesar ini pasti ada satu atau dua player yang tinggal. Tidak mungkin juga semua player dihabisi oleh monster atau bandit," batin Satria sembari berpikir apakah dia harus berkunjung ke asosiasi petualang dulu atau tidak.

"Mungkin aku memang harus berkunjung dahulu, tapi sudah hampir malam. Apa asosiasi di sini buka sampai malam ya?" ujar Satria sambil terus berjalan. Di Kota Lunar sendiri dia tidak tahu apakah asosiasi buka sampai malam atau tidak, nyatanya dia melewatkan informasi sederhana yang kadang terasa cukup penting.

Sesekali Satria berpapasan dengan penduduk Ibukota yang juga lewat di jalannya. Kini Satria menyusuri pemukiman-pemukiman penduduk hingga beberapa kali dia harus mengecek peta di menu akun miliknya karena ragu dengan jalan yang dilewatinya. Tapi setelah di cek ternyata dia memang menuju ke arah yang benar.

Satria melewati pemukiman warga, dari kondisi lingkungan dan penampilannya kemungkinan itu adalah pemukiman warga-warga miskin. Seorang anak laki-laki sekitar belasan tahun terlihat duduk dengan pakaian lusuh dan memeluk kedua lututnya sambil tertunduk di dekat tumpukan sampah. Sejenak Satria seakan melihat sosok dirinya sendiri di masa lalu, karena itu Satria tetap berlalu dan mengabaikannya.

"Kelihatannya di manapun dunia tetaplah kejam, tapi cepat atau lambat dia tetap harus menyadarinya," ujar Satria sambil berjalan menuju jalanan utama. Di hadapannya kini berdiri bangunan toko yang dia cari, papan namanya sesuai dengan yang ada di map.

Ukurannya memang tidaklah besar, tapi dari luar bisa dilihat kalau di dalamnya banyak item-item unik dan kerangka-kerangka monster. Satria perlahan masuk ke dalam, seorang pria paruh baya bertubuh kekar langsung menatapnya dengan rasa terkejut.

"Selamat datang tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya pria tersebut.

"Saya hanya ingin mampir di sini," jawab Satria sambil melihat-lihat ruangan toko yang penuh dengan berbagai jenis item. Sekilas terlihat beberapa Kristal warna warni terpajang rapi di sebuah rak besar.

"Apakah ada yang menarik perhatian anda?" tanya pemilik toko.

"Kelihatannya Kristal di sini cukup lengkap juga," ucap Satria sambil melihat lihat isi rak. Rak itu disusun empat tingkat di rak. Paling bawah Kristal dengan warna hijau, merah terang, coklat dan biru. Diatasnya ada Kristal kuning dan ungu, lalu diatasnya ada Kristal putih, biru langit dan merah gelap, sementara di rak paling atas isinya kosong.

"Begitu ya," pikir Satria sambil tersenyum.

"Aku ingin membeli Kristal biru langit ini, berapa harganya?" tanya Satria. Dia sudah menyadari dari jumlahnya Kristal di rak ketiga jumlahnya lebih sedikit dibandingkan di rak kedua atau pertama.

"Di rak itu semua harganya 100 koin emas. Sangat langka dan sulit untuk mendapatkannya, memangnya tuan membutuhkannya untuk apa?" tanya pemilik toko dengan tatapan tajam.

"Aku ingin mengenchant senjata," jawab Satria sambil mengambil sebuah Kristal berwarna biru langit.

"Apakah itu saja yang tuan perlukan? Kenapa tidak membeli peralatan dan material lainnya untuk mengenchant?" tawar pemilik toko sambil tersenyum ramah.

"Aku juga ingin menjual Kristal seperti ini kepada anda, saya pikir anda tidak akan menolaknya bukan?" jawab Satria seraya tersenyum.

"Hahahah.. Anda petualang yang cerdik ternyata. Namaku Rubx, sebelum itu biar saya tahu siapa pelanggan saya di petang ini," tukas Rubx.

"Namaku Satria, petualang biasa yang ingin dikenal dunia apa adanya," jawab Satria.

"Satria ya, nama yang asing. Tapi aku akui kau lumayan membuatku terkesan, aku tidak menyangka jika kau akan melakukan cara kotor seperti itu. Wajah seseorang memang tidaklah berbohong," kata Rubx.

"Aku hanya terbiasa untuk berhati-hati. Di umur segini aku sudah tahu kalau dunia ini sangatlah kejam dan kotor bagi orang yang gegabah," jawab Satria sambil membuka slot tas di akun miliknya.

"Ngomong-ngomong kenapa kau memilih toko ini? bukankah ada toko yang lebih besar lagi di Ibukota?" tanya Rubx.

"Di toko sebesar itu biasanya item-item memang dijual sangat mahal. Tapi mereka tidak akan mau membeli item dengan harga selisih yang sedikit, mereka bahkan mungkin akan menawar lebih murah dan mengambil untung sebanyak-banyaknya. Itulah tipikal-tipikal orang yang rakus, karena itu juga toko mereka bisa cepat besar dan kaya raya," tutur Satria.

"Ho.. pemuda sepertimu punya pemikiran sejauh itu ternyata. Tapi belum tentu juga aku menawar dengan selisih harga sedikit dari harga jualnya kan?" kata Rubx.

"Itu tidak mungkin. Sebab sangat jarang ada orang yang mau datang ke toko sekecil ini, satu-satunya kesempatan untuk membuat persediaan selalu ada dan mendapatkan keuntungan adalah dengan membeli barang lebih mahal dari toko besar. Dengan begitu toko-toko besar juga akan tetap mempercayai kalian sebagai penyuplai barang-barang mereka karena selalu ada stok yang mereka cari," jelas Satria sambil mengeluarkan kristal biru langit lima buah.

"Hahaha.. kau bahkan sampai tahu sejauh itu rupanya. Semuanya memang benar seperti yang kau katakan, orang seperti kami adalah penyuplai bagi toko-toko besar. Dibandingkan menjual langsung ke toko besar memang lebih menguntungkan dijual kepada kami, sebab kami bisa menekan mereka sesuai harga yang kami inginkan jika ingin meminta suplai dari kami," jawab Rubx yang benar-benar takjub dengan pola pikir Satria.

"Aku ingin menjual Kristal ini seharga 100 koin emas kepadamu," ucap Satria sambil menyodorkan lima buah Kristal biru langit.

"Kau ternyata punya barang bagus sebanyak ini ya. Tapi harga yang kau inginkan itu adalah harga jual kami," jawab Rubx.

"Jangan bercanda. Saat aku mengatakan ingin item di sini anda hanya tertawa, itu artinya sejak awal anda sudah memperhitungkan tujuan saya yang ingin menjual item kepada anda. Aku yakin anda sengaja merendahkan harga jualnya agar nanti anda bisa menawar lebih rendah lagi item yang saya jual," jelas Satria.

"Hei-hei, kenapa kamu bisa berpikir sampai ke sana?" tanya Rubx seraya tersenyum.

"Jika tuan memang tidak berpikir bahwa saya akan menjual item kepada tuan maka tuan tidak akan tertawa saat mendengar saya ingin menjual item. Anda malah akan pucat sebab harga yang anda tawarkan adalah harga jual sebenarnya. Apakah saya salah?" jawab Satria dengan panjang lebar.

"Kamu memang menarik, baru kali ini aku menemukan petualang dengan pengetahuan bisnis setajam dirimu. Ya. Aku akui sejak awal aku sudah menduga kau akan menjual item kepadaku, sebab seorang pembeli tidak akan langsung berjalan kearahku dulu melainkan langsung melihat barang-barang yang akan dia beli. Selain itu dari wajahmu aku sudah tahu kalau kau orang yang berbahaya untuk pebisnis sepertiku," jelas Rubx yang akhirnya berjalan mendekati Satria dari balik mejanya.

"Jika saja aku tidak berpengalaman dengan berbisnis kepada macam-macam orang mungkin aku akan terjebak olehmu. Aku akui harga 100 koin emas itu memang bukan harga jualnya, biasanya aku jual 150 kepada toko besar dan lebih dari 200 kepada petualang langsung. Itu juga demi menjaga hubungan baik kami dengan bangsawan yang menguasai toko besar," sambung Rubx.

"Begitu ya, nyatanya perhitunganku masih meleset jauh," pikir Satria.

"Kelihatannya jika aku ingin menaikan harganya sampai 140 juga sudah terlambat," tutur Satria.

"Ya, aku akan membelinya seharga 100 koin emas saja," jawab rubx sembari tersenyum bangga.

"Kelihatannya masih belum cukup," pikir Satria sambil menatap rak paling atas yang kosong.

"Apakah stok di rak itu habis?" tanya Satria sambil menunjuk rak Kristal kosong di paling atas.

"Oh. Sudah lama memang rak itu kosong," jawab Rubx.

"Memangnya apa yang dijual di sana?" tanya Satria.

"Biasanya aku mengisinya dengan Kristal hitam, tapi sudah satu tahun lebih belum ada yang menjual Kristal hitam kepadaku. Mungkin sejauh ini Kristal hitam hanya ada di toko-toko besar, itupun aku rasa harganya akan sangat mahal," jawab Rubx.

"Kristal hitam?" batin Satria sembari berpikir sejenak. Kalau tidak salah Kristal itu hanya dimiliki oleh bos dungeon lantai 70 saja itupun setiap mengalahkannya hanya akan dapat satu saja. selama ini Satria juga belum pernah mengenchant senjata dengan Kristal hitam sebab senjata yang dia miliki saat ini terasa sudah cukup.

"Memangnya harganya berapa?" tanya Satria.

"Hahaha.. jangan bilang kau juga memilikinya," ucap Rubx sembari menatap Satria dari ujung kaki ke ujung kepala.

"Aku biasanya menjual ke toko besar 6000 koin emas. Mereka pasti akan menjual lebih mahal lagi, apalagi barangnya sangatlah langka," sambung Rubx.

Satria langsung mengecek slot tas miliknya, dia lupa sudah berapa kali selama ini dia mengalahkan bos dungeon lantai 70. Setelah di lihat dan dihitung jumlah Kristal hitam yang dia miliki ternyata totalnya ada 63 kristal hitam hasil selama dua tahun lebih ini dia memainkan game Mythical World RPG. Memang jumlah kristalnya itu paling sedikit dibandingkan jenis lainnya.

"Kelihatannya jika sangat langka seperti itu aku tidak boleh gegabah menjualnya. Mungkin sebaiknya aku hanya menjualnya satu saja," pikir Satria.

"Aku kebetulan memilikinya. Tapi jika tuan menginginkannya mungkin akan sedikit merepotkan," tukas Satria sambil mengeluarkan satu Kristal hitam dari slot tasnya. Mendadak Rubx langsung terbelalak tidak percaya.

"Mustahil, bagaimana bisa?" ujar Rubx yang langsung memeriksa Kristal hitam ditangan Satria.

"Aku juga mendapatkannya dengan susah payah, yang jelas ini bukanlah hasil curian dan aku bisa menjaminnya. Tapi jika tuan menginginkannya aku minta beberapa hal," jawab Satria.

"Apa itu?" tanya Rubx tanpa mengalihkan pandangannya.

"Pertama, jangan beritahukan kepada siapapun darimana tuan mendapatkannya. Kedua, aku ingin menjadi pelanggan tetap dan penyuplai tetap di toko tuan. Ketiga, aku juga ingin menjadi pelanggan tetap di toko tuan ini sebab di Kota Lunar saya juga memiliki toko pandai besi dan mungkin sewaktu-waktu akan membutuhkan material dari sini," jelas Satria. Rubx terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab.

"Baiklah aku bisa menyetujuinya. Tapi untuk material bagi toko pandai besi mungkin di toko milikku ini kurang lengkap jadi aku akan meminta bantuan temanku nanti. Tapi untuk harga Kristal ini mungkin aku hanya bisa membeli di kisaran 5000 koin emas saja, itupun aku hanya bisa membayarnya besok," jawab Rubx dengan senang.

"Tidak masalah, lagipula permintaanku cukup sepadan dengan pengurangan harganya," tukas Satria sembari tersenyum.

Bersambung…