webnovel

Pertemuan Pertama

Sebelum kita membahas cerita dari sisi si playboy cap kuda Lias Eki dan sisi kutu buku si Ron, mari kita selesaikan kisah bucin Darwin pada Ruth, yang bucinnya sampai geleng-geleng kepala.

**

Berawal ketika Darwin menjadi siswa sekolah menengah atas, seorang siswa baru datang terlambat, dia menuruni mobil mewah yang dikemudikan sopir dengan pakaian safari khas berwarna coklat, bapak itu membukakan pintu dengan sangat sopan dan meminta si remaja pemilik mobil mewah itu untuk bergabung bersama barisan yang kompak menoleh ke arah mereka, kedatangannya menjadi pusat perhatian, pertama dia terlambat dan kedua dia diantar supir dengan mobil mewah.

Dia adalah Darwin Darmono, anak seorang pejabat teras negeri ini, wajahnya manis dengan darah campuran dan senyuman ragu-ragu itu, dia sedikit pemalu tapi senyuman itu cukup bisa memikat perhatian lawan jenisnya, tapi senyuman itu tak terlalu mengandung banyak magic, buktinya meski dia sudah tersenyum tapi karena terlambat dia tetap mendapatkan hukuman dari pembina yang sudah ditunjuk untuk acara penyambutan murid baru SMA favorit ini.

Ruth lah gadis pertama yang mengulurkan tangan padanya, sementara yang lain hanya berani mencuri lirik ke arah nya, Darwin sudah terbiasa dengan lirikan itu, daripada lirikan takjub mereka lebih ke segan untuk menyapa kehadirannya, makanya Darwin tak ingin terlalu sok hangat, dia tak mau memiliki teman sampah seperti di masa sekolah junior nya, dia hanya ingin menjadi remaja biasa saja saat ini, dia muak dengan pertemanan palsu.

Tapi uluran tangan Ruth dan senyuman ramah gadis cantik itu membuat Darwin harus membalasnya, dia tak tega mengabaikan gadis cantik yang hangat, lihatlah seorang gadis yang memiliki lekuk tubuh yang indah dengan rambut ekor kuda, cahaya terik matahari terlalu panas untuk kulit lembutnya yang tampak lembab dan mulus, sebutir keringat menelusuri rahang halusnya hingga menetes di ujung dagu lancip milik Ratih, sungguh komposisi yang sempurna, dia seperti gambaran Dewi-Dewi di drama mandarin kuno.

Darwin mendongakkan kepala memperhatikan raut wajah Ruth karena lelah setelah menerima hukuman fisik, dia masih membungkukkan badan dengan dua tangan bertengger di dengkul, dan Ruth yang masih tersenyum hangat, gadis itu kini berjongkok ke arah dirinya, shit! Ruth ada di bawah kepalanya saat ini.

Darwin mengalihkan pandangan, posisi gadis ini menggoda jiwanya, bagaimana mungkin kau berjongkok di hadapan seorang pemuda dengan posisi seperti ini, batin Darwin berontak.

Ruth menumpukan kedua telapak tangannya pada lutut, dia mengulurkan segelas air mineral pada Darwin dan segera diraih dengan cepat.

Cepatlah pergi dari hadapan ku! ujar batin Darwin yang terus memberontak, dia masih mengatur nafas kelelahan karena hukuman sit up dari pembina murid baru.

Dia haus dan penampakan di bawah kepalanya adalah aset Ruth yang bulat membuat tenggorokannya semakin kering, segelas air mineral tak cukup melonggarkan jalur nafasnya.

"hahaa.. kamu kelelahan ya, pembina memang keras," ujar Ruth seperti berbisik, matanya mengedip genit, Darwin menahan senyuman sinisnya, bukan! Bukan hukuman dari pembina tapi gaya imut Ruth yang mengganggu perasaannya saat ini, kedua gunung kembar yang menyembul dari sekat baju kemeja putih tipis yang menjiplak jelas tepat dihadapan Darwin, walaupun pemuda itu mencoba membuang pandangan tetap saja itu mencuri matanya, sesekali dia tak bisa menghindari dan mencuri lirik ke aset itu.

kenapa gadis ini harus melepas kancing kedua kemejanya, kemana peraturan sekolah? batin Darwin tak habis pikir, bukan hanya gerah karena olahraga diadakannya, kini jagoan di bawah perutnya juga harus ikut menahan panas juga, olahraga menahan gairah remaja yang menggebu-gebu.

"Hari ini panas sekali ya?" ucap Ruth mengangkat tubuhnya, kini dia berjongkok di hadapan Darwin, jarinya mencubit pangkal kerah dan menggoyang goyangkan pelan, Darwin menelan sisa tegukan air mineralnya dengan perlahan, dia tak ingin terus menatap lekukkan tubuh atas Ruth yang mengintip, tapi apa yang gadis ini lakukan? sekarang collar bone nya yang kena kibasan kerah kemeja jelas sangat menggoda, kulit mulus yang basah oleh keringat.

Seseorang berteriak memanggil Ruth hingga dia beranjak dari posisinya

"ah, kamu istirahat saja dulu, tidak apa apa, aku akan memberikan alasan menarik pada pembina, aku harus pergi karena ada beberapa tugas untuk senior." ujarnya mendaratkan telapak tangan pada paha Darwin, sontak mata Darwin melotot tak percaya, c'mon itu kulit paha yang sensitif untuk pria, kenapa Ruth menyentuh tanpa ragu, Darwin sedikit melonjak menyadari elusan lembut telapak tangan Ruth, dia menahan nafas sejenak, Ruth mengganggu kestabilan pikiran Darwin.

Ruth beranjak dan meninggalkan Darwin yang masih bengong menatap punggung Ruth yang menjauh. Dia meluruskan kaki, mencoba melemaskan sendi-sendi yang tegang.

Dia bersyukur Ruth sudah meninggalkannya dan dia bisa mengistirahatkan diri, tapi dia tak yakin bisa meredakan panas yang membakar pikirannya tentang fisik Ruth yang aduhai.

Darwin menahan debaran jantungnya dan dia yakin kalau Ruth sudah mengambil hatinya. Ruth memiliki pesona luar biasa bagi Darwin yang tak pernah dia temukan pada gadis lain, dan gadis dominan memang cocok untuk Darwin yang pasif.

Seseorang mendekati Darwin dan pria itu mencoba bersikap tenang. Orang itu menatap Darwin sejenak lalu menoleh ke arah kepergian Ruth, dengan mengerutkan dahi dia bertanya pada Darwin. "Apakah kamu mengenal senior Ruth?" Ujarnya menyita perhatian Darwin.

"Ah, kamu siswa baru, aku juga siswa baru di sekolah ini. Jadi, apakah kamu sudah lama kenal dengan sendiri Ruth?"

Darwin menggelengkan kepala menjawab pertanyaan siswa yang mengaku sebagai murid baru ini, dia bukan lah pemuda ramah dan menyukai obrolan dengan orang baru, jadi dia hanya akan menjawab seadanya saja. Lagipula, dia tidak suka dengan tatapan siswa baru ini pada Ruth, itu membuatnya cemburu, padahal dia baru saja bertemu dengan Ruth.

Siswa baru itu membuat mimik wajah unik sambil manggut-manggut kecil. "kalian terlihat akrab. Aku pikir kalian sudah lama saling mengenal. Dia sangat cantik dan populer, dan dia juga ramah. Aku yakin dia pasti baik pada siapapun."

Darwin tak menyangkal pernyataan siswa baru ini, tapi dia tidak tertarik dengan obrolan lebih, dia meluruskan punggung dan meninggalkan anak baru itu.

"Kamu mau kemana?" Anak baru itu heran melihat Darwin yang bersiap meninggalkan posisinya.

Darwin tersenyum tipis hanya sedetik saja. "Aku lapar." Jawab Darwin singkat, dia tak mendengar lagi ucapan siswa yang mencoba akrab dengannya, Darwin dengan cuek meninggalkan calon teman yang tidak dia sukai itu, dia tak tertarik berteman dengan siapapun di sekolah ini tapi, dia membalikkan badan dan melihat Ruth yang berada jauh di depan sana, dia tersenyum. Ruth adalah pengecualian.

Itu adalah hari dimana Darwin memulai hubungan akrab nya dengan Ruth, dia yakin jika cinta pada pandangan pertama itu nyata dan dia yakin jika cinta pertama akan berhasil, dia selalu mencoba melakukan yang terbaik untuk Ruth karena dia tahu kalau yang menyukai Ruth itu banyak jadi dia harus bekerja keras, itulah prinsip Darwin.

Ruth adalah tipe gadis yang agresif, selain populer, gadis itu juga memiliki otak yang cerdas, itulah mengapa hubungan mereka semakin dekat, antara keduanya membutuhkan timbal balik