webnovel

Sister Prostitution for Your Money (21+)

Berbagai jenis bunga memiliki filosofinya sendiri. Mereka sering kali dijadikan sebagai lambang cinta, kasih sayang, kesedihan dan lainnya karena menyimpan berbagai pesan bermakna yang mendalam. Kehidupan manusia sama halnya dengan bunga, mengalami masa bahagia saat tumbuh dan berkembang, namun akan kembali ke tanah saat sudah tiba waktunya. Banyak hal yang datang dan pergi begitu saja tanpa disangka-sangka ketika menjalani kehidupan yang tak seindah bunga ini, tak jauh berbeda dengan kehidupan Kaori dan Misaki. Banyak hal yang harus dilewati oleh kakak beradik itu, mulai dari hidup tanpa orang tua, bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga terlibat di dalam pekerjaan yang terlarang. Kaori terpaksa bekerja di sebuah klub malam. Hingga suatu malam, Kaori bertemu Ryuu, seorang pria muda dan kaya raya yang terpikat oleh kecantikannya. Ryuu jatuh cinta dan berniat "membeli" Kaori dari dunia malam untuk menjadikannya istri. Tapi Kaori tahu, pernikahan itu bukanlah cinta, melainkan kepemilikan. Ia menolak, meski tawaran uang yang diberikan sangat besar. Namun dia sadar bahwa biaya hidupnya terus menekan, Kaori berada diambang keputusasaan. Dalam keputusan paling gelap yang pernah dia ambil, Kaori menawarkan sesuatu yang lebih berharga dari harga dirinya sendiri, adiknya. Tapi ternyata, keputusan itu membawa Kaori ke jurang penyesalan, ketika cinta, keluarga dan harga diri bertabrakan dalam satu tragedi.

Sinta_Koumori · Realistic
Not enough ratings
224 Chs

Tamu Tak Terduga

"Kaori-chan!" panggil Morita ketika Kaori sedang melamun sembari menatap jendela. Semula, hanya Morita dan Dokter Shimada saja yang masuk ke dalam ruangan Kaori, sementara Ryuu dan Misaki diminta untuk menunggu terlebih dahulu di luar.

"Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Dokter Shimada.

"Selalu merasa lebih baik setiap harinya," jawab Kaori sembari tersenyum.

Dokter Shimada menganggukkan kepala, lalu kembali bertanya, "Aku melihatmu melamun, apa yang sedang kau pikirkan sekarang?"

Kaori menggeleng, kemudian menjawab jika dirinya sedang tidak memikirkan apapun.

Kini giliran Morita yang bertanya, "Apakah kau merasa bosan?"

Kaori mengangguk, "Ya, tetapi aku lebih suka di ruangan ini daripada di luar sana."