webnovel

Sister Prostitution for Your Money (21+)

Berbagai jenis bunga memiliki filosofinya sendiri. Mereka sering kali dijadikan sebagai lambang cinta, kasih sayang, kesedihan dan lainnya karena menyimpan berbagai pesan bermakna yang mendalam. Kehidupan manusia sama halnya dengan bunga, mengalami masa bahagia saat tumbuh dan berkembang, namun akan kembali ke tanah saat sudah tiba waktunya. Banyak hal yang datang dan pergi begitu saja tanpa disangka-sangka ketika menjalani kehidupan yang tak seindah bunga ini, tak jauh berbeda dengan kehidupan Kaori dan Misaki. Banyak hal yang harus dilewati oleh kakak beradik itu, mulai dari hidup tanpa orang tua, bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga terlibat di dalam pekerjaan yang terlarang. Kaori terpaksa bekerja di sebuah klub malam. Hingga suatu malam, Kaori bertemu Ryuu, seorang pria muda dan kaya raya yang terpikat oleh kecantikannya. Ryuu jatuh cinta dan berniat "membeli" Kaori dari dunia malam untuk menjadikannya istri. Tapi Kaori tahu, pernikahan itu bukanlah cinta, melainkan kepemilikan. Ia menolak, meski tawaran uang yang diberikan sangat besar. Namun dia sadar bahwa biaya hidupnya terus menekan, Kaori berada diambang keputusasaan. Dalam keputusan paling gelap yang pernah dia ambil, Kaori menawarkan sesuatu yang lebih berharga dari harga dirinya sendiri, adiknya. Tapi ternyata, keputusan itu membawa Kaori ke jurang penyesalan, ketika cinta, keluarga dan harga diri bertabrakan dalam satu tragedi.

Sinta_Koumori · Realistic
Not enough ratings
224 Chs

Ketidakpekaan Kei

Setelah pulang dari rumah sakit, Kaori kembali ke apartemennya yang sepi karena Misaki masih bersekolah. Seharusnya, hari ini dia juga pergi ke sekolah dan menjalani hari-hari yang cukup menyenangkan bersama beberapa teman, namun karena hal semalam, dirinya tidak bisa pergi ke sana. Terlebih lagi, dia harus banyak beristirahat dan tidak bisa bergerak banyak akibat rasa sakit di area keintimannya. Kini Kaori hanya bisa berbaring di atas karpet ruang utamanya sembari menatap langit-langit ruangan. Air matanya kembali menetes, dia begitu menyesali karena terlalu menurut dengan ajakan Negishi. Jika dia menolak ajakan Negishi, tentunya dia tidak akan mengalami kesakitan seperti ini. Namun nasi sudah menjadi bubur, hal yang disesali Kaori sudah terjadi dan tak bisa dikembalikan lagi. Penyesalan pun tiada berguna.