webnovel

Bab 5. Antara Naif dan Trauma

Alex naik taxi kembali, ia berencana untuk membeli ponsel ,tapi saat ia di jalan ia melihat showroom mobil yang sedang mengadakan pameran keluaran mobil terbaru.

"Pak berhenti di depan ya !!" tegur Alex pada supir tersebut. Supir itu pun mengangguk mengerti ,ia langsung membelokkan mobil tersebut ke arah pameran mobil, Alex langsung turun dari Taxi setelah membayar ongkosnya.

Saat ia baru melangkahkan kaki nya mau masuk ke dalam showroom , sistem menghentikan nya.

{ Tunggu dulu Tuan, kartu ATM anda sudah mencapai limit pemakaian, biarkan saya membuatkan BlackCard untuk anda terlebih dahulu sebelum anda membeli keperluan lainnya }

Alex mengangguk mengerti, karena kartu ATM biasa memang memiliki batas limit pemakaian setiap harinya, berbeda dengan Blackcard yang bisa di atur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pengguna nya.

Dengan data yang sudah Alex masukkan ke dalam bank, sistem sangat mudah memproses pembuatan BlackCard, hanya dalam hitungan detik, sistem sudah membuat kan BlackCard untuk Alex.

{ Tuan , kartu ATM anda sudah di ubah menjadi BlackCard, silahkan berbelanja }

" Terimakasih Sistem" Alex pun tersenyum.

Alex dengan santai masuk kedalam showroom, beberapa orang tampak memperhatikan Alex, disamping itu ,mereka juga baru kali ini melihat Alex, mereka mengira Alex akan melamar pekerjaan, karena kebetulan mereka melihat Alex sedang menenteng sebuah Map yang tidak lain itu adalah berkas kepemilikan rumahnya.

" Maaf, kami tidak menerima lowongan kerja disini", tiba-tiba seorang pria botak menegur Alex.

Alex pun mengerutkan keningnya, "Pekerjaan?? Siapa yang mau bekerja disini?? Aku datang kesini untuk membeli mobil."

Alex berbicara dengan sangat percaya diri, mengingat jika ia melemah maka ia akan di tindas, sekarang ia tampak lebih tegas.

Pria botak yang ternyata manager showroom tersebut melihat Alex dari atas sampai bawah, saat menyadari pakaian Alex dari merk terkenal, ia langsung berkeringat dingin.

"Maaf Tuan, saya ternyata salah orang" elaknya sambil memohon maaf.

"Sudah, aku tidak suka basa-basi, aku mau mobil yang itu , segera urus surat-surat nya sekarang" ucap Alex sambil menunjukkan BlackCard milik nya.

Pria botak itu pun tersenyum, " Tentu Tuan, silahkan anda duduk dulu, saya akan menyiapkan surat-surat nya sekarang juga."

Alex di ajak ke sebuah ruangan tempat menuggu para konsumen, tentu ia dilayani dengan baik, karena sangat jarang ada orang yang membeli mobil tanpa bertanya banyak hal terlebih dahulu.

Alex tidak sadar kalau mobil yang ia tunjuk tadi adalah mobil Rolls-Royce Boat Tail yang merupakan salah satu mobil termahal di dunia yang harganya sekitar $28 juta US dollar atau sekitar Rp.455.238.000.000 rupiah.

Alex menunjuk mobil tersebut karena tampilannya yang sederhana, berbeda dengan merk Lamborghini, Ferrari, ataupun mobil mewah lainnya, yang terlihat mencolok karena kemewahannya.

Alex tidak suka dengan mobil yang mencolok, karena itulah ia pikir mobil Rolls-Royce Boat Tail hanya mobil biasa, dia benar-benar tidak tahu kalau mobil tersebut salah satu mobil termahal di dunia.

Diruang tunggu Alex di temani seorang wanita cantik, wanita tersebut melayani nya dengan sangat ramah, bahkan ia juga menuangkan anggur untuk Alex.

"Tuan, silahkan di nikmati" ucapnya dengan ramah.

"Terimakasih" tanpa ragu Alex mengangkat gelasnya dan menenggak anggur tersebut dengan sekali teguk.

Wanita itu mendekat ke arah Alex, ia duduk disampingnya dan menuangkan anggur nya lagi. Bau parfum dan tubuh wanita itu menyeruak masuk kedalam hidungnya, membuat Alex sedikit bergejolak, sudah sangat lama ia tidak begitu dekat dengan seorang wanita.

Alena yang menjadi istri nya pun tidak pernah sedekat itu setelah mereka menikah. Naluri seorang lelaki nya pun muncul ,tanpa ragu ia merangkul wanita tersebut.

Tidak ada penolakan sama sekali, justru wanita itu malah terlihat senang di perlakukan seperti itu. Bukan karena apa, tapi manager nya mengatakan padanya kalau Alex seorang konglomerat, sehingga wanita itu berharap bisa menggaet Alex dengan kecantikan nya.

"Tuan, jangan disini" ucap wanita itu lembut, saat Alex mulai mengendus lehernya.

Alex segera tersadar, ia pun langsung menarik tangan nya yang merangkul wanita tersebut.

"Maaf ,kamu begitu menggoda sehingga membuat ku hilang kendali."

Wanita itu tersipu, lalu ia menyibakkan rambutnya ke atas telinga, "Tuan bisa saja, kalau Tuan mau ,saya bisa menemani Tuan saat sudah selesai jam kerja. "

Alex tau arah pembicaraan itu kemana, ia hanya tersenyum dan mengamati gelas anggurnya lagi lalu menenggak nya lagi dalam sekali teguk.

"Apa kamu selalu menawarkan diri seperti ini??" tanya Alex sambil bersandar di sofa dengan santai.

Wanita itu terkesiap, ia tidak bisa menjawab pertanyaan Alex, karena memang ia selalu merayu para konglomerat demi mendapatkan uang lebih.

Alex menggelengkan kepalanya, ia tidak mau terlalu ikut campur dengan masalah orang lain tapi ia juga tidak suka dengan wanita yang sangat mudah bergaul dengan setiap pria.

" Sayang sekali, padahal jika kamu tidak seperti itu, mungkin aku bisa menjadikan kamu sebagai kandidat istri ku" ucap Alex dengan santai.

Wanita itu menoleh ke arah Alex, terlihat pria yang tampan dengan pakaian mahal itu tersenyum ke arahnya.

"Tuan, tapi aku bisa menjamin, pelayanan ku pasti akan sangat memuaskan" ucapnya tanpa ragu.

"Aku tahu itu ,kamu pasti berusaha sebaik mungkin untuk menyenangkan pelanggan, apalagi kamu itu sangat cantik, pasti banyak lelaki yang terpuaskan oleh mu.

Alex memegang dagu wanita itu dan menyeringai, "Mantan istri ku sama seperti mu, ia rela tidur dengan pria lain yang menurutnya lebih kaya dari ku dan meninggalkan ku, sungguh miris bukan ??"

Wanita itu tidak bisa berkata-kata lagi, ia hanya bisa menatap wajan tampan Alex lekat-lekat, karena ia tahu apa maksud dari perkataan Alex tadi.

"Tuan, maaf mengganggu, surat-surat sudah siap" tiba-tiba pria botak membuka pintu.

Alex pun langsung melepaskan tangannya dari dagu wanita itu, "Baik, mari kita mulai transaksi nya sekarang."

Pria botak itu segera duduk diseberang Alex dan Alex pun langsung memberikan BlackCard nya pada pria botak yang langsung menggesek dan menekan harga mobil yang dibeli Alex, Pembayaran pun langsung selesai saat itu juga.

"Senang berbisnis dengan anda Tuan...."

"Alex Nurdin" Alex pun mengulurkan tangannya.

"Tuan Alex Nurdin, jangan lupa hubungi saya lagi jika butuh kendaraan mewah lainnya" ucap pria botak itu sambil menyambut uluran tangan Alex.

Alex mengangguk lalu ia melepaskan jabatan tangannya dan mengambil berkas tersebut, kemudian merogoh sakunya ,ia pun mengambil uang 1 juta rupiah dari saku nya dan menaruh di tangan wanita yang menemani nya tadi.

"Terimakasih atas pelayanan nya Nona" ucap Alex sambil beranjak dari tempat duduknya.

Wanita itu hanya tertegun dan melihat uang 1 juta ditangannya , padahal ia tidak menemani Alex tidur sama sekali ,tapi pria itu dengan murah hati memberikan tips yang begitu banyak .

Manager tersenyum, lalu ia mengantar Alex ke mobil nya yang sudah di cek oleh para montir showroom tersebut agar bisa langsung digunakan.

Alex mengusap mobil tersebut, lalu ia membuka pintu mobilnya dan menaiki nya.

"Jangan lupa hubungi saya lagi Tuan Alex" pria botak itu menyelip kan kartu namanya di saku Jas Alex.

Alex hanya tersenyum ,ia menyalakan mobil, menginjak pedal gas dan pergi dari sana.

Semua orang yang ada disana hanya terbengong saat melihat mobil termahal di pameran tersebut di bawa oleh Alex.

"Pelanggan yang murah hati, benar kan Juliet? " tanya manager pada wanita yang menemani Alex tadi.

Juliet menghela nafas, "Anda benar Tuan, saya hanya menemani sebentar saja sudah mendapatkan banyak uang, sayang ia tidak tertarik dengan ku" ucapnya dengan tidak berdaya.

Manager hanya bisa menatap iba Juliet, padahal wajahnya cantik tubuhnya juga proporsional, tapi Alex tidak tertarik dengan nya, ia yakin kalau Alex memiliki selera wanita yang sangat tinggi.

Alex yang membawa mobil tersebut, ia tersenyum lebar, "Bersiaplah Dunia, Kalian akan melihat lahirnya Alex Nurdin yang baru."