webnovel

Bab 13. Penyesalan Alena

Sekarang Alex mencoba mengubah masa lalunya, ia tidak mau lagi terlalu baik atau pun naif. Walaupun terkadang hati nuraninya tentu masih sedikit terbawa oleh sifatnya yang dulu, tapi ia tetap bertekad untuk mengubah hidupnya.

Alex segera pergi ke kamar mandi, melihat Sherly yang terlelap karena kecapean, ia membiarkan nya beristirahat.

{ Tuan, Bharath Capital sudah resmi berdiri, Poltak Silaban juga telah menyuntikkan dana ke perusahaan tersebut }

Saat Alex berada di kamar mandi, sistem tiba-tiba memberikan pemberitahuan kepada Alex, tentu saja Alex terkejut, karen ia merasa belum mentransfer uang kepada Poltak.

"Bagaimana bisa ? Aku saja belum mentransfer uang kepada nya!?" tanya Alex bingung.

{ Tuan, bukan kah saya sudah pernah bilang dari awal, saya Sistem Asisten pribadi anda, saya bisa mengendalikan apa pun yang anda perlukan, karena gerakan Poltak sangat cepat, saya segera mengendalikan akun bank anda dan langsung mengirimkan uang padanya. }

Alex menepuk kepala nya ,ia sampai lupa kalau sistem dapat mengendalikan keuangan nya.

"Maaf sistem, aku belum terbiasa dengan kehadiran mu," ucapnya tidak berdaya.

{ Tidak masalah Tuan ,saya memang ada untuk anda }

"Terimakasih Sistem," Alex tersenyum simpul.

Pria itu pun bergegas membersihkan diri, setelah selesai ia keluar dari kamar mandi.

Sherly tampak masih terlelap dalam tidurnya,

Alex tidak berniat membangun kan wanita yang telah memberikan kesuciannya itu.

Ia lantas keluar dari apartemen bermaksud untuk mencarikan makanan Sherly dan dirinya. Namun ketika ia baru keluar dari apartemen, ia melihat ada seorang pria yang sedang menunggunya di depan pintu bersama dua pengawal nya yang berbadan kekar.

"Akhirnya kamu keluar juga brengsek!!" ucap pria itu yang tampak sangat marah pada Alex.

Alex mengernyitkan dahinya, " Siapa kamu?"

"Halahhh...Banyak bacod kau , cepat habisi dia!" perintah pria itu pada kedua pengawalnya yang berbadan kekar.

Alex memutar bola mata malas nya ,baru saja ia merasakan kebahagiaan, sekarang ia harus menghadapi orang bodoh lagi.

Dua pria kekar itu menerjang, Alex bergegas keluar dari apartemen dan menutup pintu, ia tidak mau mengganggu Sherly yang sedang tidur.

Swuzzhh...

Sebuah pukulan mengarah ke arah Alex tapi ia bisa menghindari nya dengan cepat.

Buggg....

Awww ...

Alex menatap ngilu tangan pria tersebut yang menghantam tembok dengan sangat keras .

"Adu..du..duh..." benar saja pria tersebut mengaduh kesakitan sambil memegangi tangannya.

Pengawal yang satu nya juga mencoba memukul Alex ,tapi Alex begitu mudahnya menangkap pukulan pria tersebut.

"Berkelahi itu menyakitkan, aku sebenarnya tidak suka berkelahi," ucap Alex sambil memelintir tangan yang ia tangkap tadi.

Arghhhhh....mmmmm

Pria itu terlihat kesakitan, tapi Alex masih terus memelintir nya .

Klakk

Arghhhhh....

Terdengar suara persendian yang bergeser , sehingga tangan pengawal tersebut tidak bisa di gerakkan lagi.

Ia meraung-raung kesakitan, setelah itu Alex mendorong pria itu hingga jatuh tersungkur ke lantai.

Pengawal yang satu nya lagi bangkit kembali, sambil menahan sakit ia menyerang Alex dari belakang, Namun Alex tanpa menoleh menendang masa depan pria tersebut hingga ia langsung terdiam, lalu jatuh meringkuk di lantai.

"Upsss...aku sengaja!" ejek Alex sambil menyeringai.

Pria yang menyuruh pengawal nya untuk menghajar Alex tadi , seketika ia menelan ludah melihat hasilnya, ternyata orang yang di bawa Sherly benar-benar petarung.

Alex mendekati pria itu dengan tatapan menghina, "Apa kamu tahu konsekuensinya jika menyerang orang yang tidak bersalah sama sekali?"

"Berhenti, jangan mendekat, a-aku pewaris keluarga Gilo, partner bisnis keluarga Simanjuntak, kalau kamu masih mendekat ,kamu akan..."

Plak

Plakk

Plakkk

Plakkkk....

Alex menampar bolak-balik pria tersebut sebelum ia selesai berbicara, hingga pipinya bengkak dan beberapa giginya melompat keluar dari tempatnya.

"Apu....au...na....gu", suara pria tersebut sudah tidak jelas akibat tamparan Alex yang membuat pipinya semakin bengkak.

Pria itu terlihat mengeluarkan bulir bening dari pelupuk matanya, tampak sangat jelas kalau ia saat ini sangat ketakutan terhadap Alex.

Setelah puas, Alex menghentikan tamparan nya, seketika pria itu langsung jatuh di lantai sambil bersimpuh memeluk kaki Alex.

"Kenapa, bukannya tadi kamu masih bisa bersikap sombong, punya uang hasil mengemis dari orang tua saja sudah sombong !" bentak Alex.

Pria itu masih menangis di kaki Alex, ia bergumam tidak jelas, membuat Alex semakin malas meladeninya.

Kemudian Alex menendang pria itu hingga ia terjungkal ke belakang, "Jangan kau ganggu aku dan Sherly lagi, berani kamu mengusik kami lagi, aku benar-benar tidak akan mengampuni nyawa mu lagi, Pergi sana !!"

Pria itu mengangguk-anggukkan kepalanya, ia langsung lari dari tempat itu, dua pengawalnya juga dengan tertatih-tatih pergi dari hadapan Alex.

Beberapa saat kemudian Alex memesan dua porsi makanan cepat saji, karena kebetulan di dekat apartemen nya Sherly ada restoran cepat saji , sesaat setelah itu Alex kembali dan masuk ke apartemen Sherly.

Ketika Alex membuka pintu, tampak Sherly yang sudah bangun dengan wajah manyun sedang menatap dirinya.

"Kamu habis dari mana sih?" tanya Sherly merajuk.

"Beli makanan, dari siang kan kita belum makan, Aku tadi kelaparan, makanya aku beli makanan cepat saji yang di dekat apartemen mu saja," jawabnya santai.

"Kamu tidak berniat ninggalin aku kan?" cecar Sherly.

Alex sontak mengerutkan keningnya, "Bicara apa kamu ini!? Bukan kah aku sudah bilang, kamu akan menjadi yang nomor satu, walaupun nanti banyak wanita lain di hidup ku," ucapnya sambil mencubit dagu wanita yang telah memberikan kesuciannya itu kepada nya.

"Kamu mau makan atau mandi dulu?" tanya Alex lembut.

"Mandiin....." jawab Sherly manja.

"Kamu yakin? Nanti aku lepas kendali lagi, memang tidak apa-apa?" goda Alex.

"Ih...kamu ini dasar mesum !!" Sherly memukul-mukul manja Alex, ia kemudian beranjak dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi.

Alex yang melihat hal tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari tersenyum simpul , melihat kelakuan Sherly seperti itu, ia pun merasa terhibur.

*****

Sementara itu di kediaman keluarga Hartanto, mereka terlihat sedang melakukan rapat dadakan, setelah mengetahui perusahaan keluarga Jonathan langsung runtuh hanya dalam hitungan jam.

"Marlin, segera kamu suruh anak mu itu agar tidak berhubungan lagi dengan Jonathan! Jangan sampai keluarga kita terkena dampak nya!!" tegur Rayan Hartanto, kakaknya Marlin.

"Benar itu ,dulu si Alex Dungu itu yang kalian jadikan menantu, sekarang Jonathan juga menjadi orang yang tidak berguna, keluarga kalian itu pembawa sial !! Awas saja kalau sampai keluarga Hartanto terkena dampaknya! Tegur Andreas Hartanto, adiknya Marlin.

Marlin hanya bisa diam sambil mengepalkan tangannya, menerima olok-olok dari keluarga nya sendiri juga bukan pilihan nya ,semua itu sudah jadi mimpi terburuk bagi marlin.

Keluarga Hartanto benar-benar sangat cemas, mereka memperingatkan keluarga besarnya agar tidak mengusik keluarga Simanjuntak, karena sekelas Asu Grup , perusahaan milik keluarga Jonathan Asu saja yang sudah menjadi keluarga kalangan atas bisa di libas begitu saja.

Sementara itu di kamar Alena, wanita itu sedang menangis meratapi nasib nya.

Rambutnya yang acak-acakan, pipinya yang bengkak, juga pakaian nya yang robek, akibat di keroyok oleh teman-temannya Sherly.

"Alex ,maafkan aku.....

Aku sadar kalau selama ini aku sudah salah kepadamu ,Alex aku...." wanita itu menangis terisak sambil memanggil-manggil nama Alex.

Sayangnya nasi sudah menjadi bubur, apa yang ia lakukan tidak akan bisa terulang kembali, ia harus menerima kenyataan kalau pria yang di campakkan nya itu seketika sudah menjelma menjadi sosok yang berbeda, harapan nya untuk kembali lagi kepada Alex seperti nya itu sangat mustahil ,kecuali ia meminta tolong kepada author untuk mengubah alur cerita nya.

Saat ini Alena pun benar-benar sangat menyesal.