webnovel

BAB 1. Alex Nurdin

"Alex ,mana bajuku??!" tegur Alena istri Alex.

"Sebentar sayang!! aku sedang didapur menyiapkan sarapan!!" sahut Alex yang memang sedang didapur.

Alena berteriak lagi, "Cepat Alex ,aku bisa terlambat nih!!"

Alex bergegas ke kamarnya terlebih dahulu ia menyiapkan pakaian istri nya. Pria itu begitu cekatan menyiapkan pakaian istrinya untuk di pakainya bekerja, sementara Alena masih berada dikamar mandi.

Setelah selesai menyiapkan pakaian istrinya, ia pun kembali ke dapur. Alex terkejut saat melihat telur yang ia masak tadi jadi gosong, karena lupa mematikan kompor saat dia pergi tadi.

"Gawat, aku bisa dimarahi ibu!!" gumam Alex lirih.

" Apanya yang gawat?" tegur mertuanya yang sudah berada dibelakang Alex.

Alex menelan ludah, ia pun menoleh perlahan, benar saja ternyata sang mertua sudah ada dibelakangnya. Dia tersenyum getir saat melihat ibu mertuanya .Ibu mertuanya mencondongkan badan, ia langsung marah saat melihat telur yang dimasak Alex telah gosong.

"Kamu ini ,ya ,sudah hidup numpang, masih aja berani buang bahan-bahan makanan, bukannya malah hemat!! Hargai istrimu yang mencari nafkah ,dasar pria tidak berguna!" bentak ibu mertua.

"Maaf Bu" jawab Alex sambil menundukkan kepalanya.

"Maaf, maaf ,memang uang bisa diganti dengan kata maaf ?!" bentak ibu mertua nya lagi .

Wanita paruh baya itu kemudian pergi setelah mencaci maki Alex , sementara Alex hanya bisa mengepalkan tangannya ,jika ia memiliki harta tertentu, dia tidak akan direndahkan seperti ini lagi.

Alex Nurdin, ia pria miskin yang hidup sebatang kara ,tidak ada saudara atau keluarga yang mau mengakui nya.

Dari kecil Alex hidup di Panti Asuhan, entah siapa orang tuanya dia tidak tahu sama sekali karena tidak ada benda ataupun tanda pengenal saat ibu panti menemukan nya.

Alex bisa menikah dengan Alena karena pada saat itu mereka berdua merayakan jamuan perayaan ulang tahun kota.

Pada saat itu Alex dan Alena yang sama-sama mabuk, tidak sengaja tidur bersama hingga akhirnya, Alex dengan berani mengatakan akan menikahi Alena yang waktu itu ia renggut kesuciannya.

Alena pun menerima Alex dengan terpaksa, Namun setelah menikah ,Alena seolah tidak pernah menganggap Alex sama sekali, ia menganggap Alex sebagai anjing peliharaannya saja yang akan mengerjakan seluruh pekerjaan rumah nya.

Alena Hartanto, ia merupakan Putri dari Andrew Dive dan Marlin Hartanto. Alena menggunakan marga ibunya karena Andrew merupakan pria yang nasib nya hampir sama dengan Alex. Hanya saja Ayah mertua Alex itu masih memiliki keluarga walaupun dari kalangan bawah , karena itu lah Alena menggunakan marga ibunya yang memang berada di kalangan menengah.

*****

Alex menyiapkan makanan yang ia buat di meja , tentu saja telur gosongnya untuk dimakan dirinya , tidak disajikan pada keluarga Alena.

"Alex ,panaskan mobil cepat!!" perintah Alena.

"Baik sayang," jawabnya lembut sambil berlalu untuk memanaskan mobil.

Marlin buka suara lagi setelah kepergian Alex, "Alena, ceraikan saja dia , lagian juga kamu sudah ada Jonathan!!"

Alena menghela napas, "Ibu ini gimana sih? Dulu aku mau langsung menceraikan dia tapi katanya gak boleh, tapi sekarang malah menyuruh ku untuk menceraikan dia".

"Itukan dulu, , sekarang kan kamu sudah punya Jonathan, dia lebih tampan dan Kaya dibandingkan dengan Babi itu", ucap Marlin jijik.

"Lihat nanti ajalah bu, kalau Jonathan serius mau nikahin aku, aku langsung menceraikan dia!!" jawab Alena dengan santainya.

Andrew yang mendengar percakapan antara anak dan istrinya ,ia tidak bicara sepatah katapun ,lebih baik pura-pura tidak mendengar daripada nanti malah menjadi sasaran kemarahan istri nya.

"Bagus, ibu juga akan merayu Jonathan agar buru-buru menikahi mu, sudah muak ibu melihat wajah sialan itu!!" seru Marlin dengan semangat.

Mereka bertiga melanjutkan makannya sementara Alex yang sudah memanaskan mobil, ia kembali kedapur dan makan disana.

Alex selama ini hanya diam saja walaupun diperlakukan seperti itu, pasalnya ia tidak memiliki pilihan lain, baginya sudah memiliki tempat berteduh, itu sudah cukup untuknya.

Bahkan ia tidak pernah sekalipun menyentuh Alena lagi setelah menikah dengannya selama ini, karena ia selalu tidur dilantai atas perintah Alena .

Alex yang sudah selesai makan, ia menunggu keluarga Alena selesai makan untuk membereskan tempat tersebut.

"Alex..!!" teriak Alena keras, dengan itu juga tandanya mereka sudah selesai makan.

Alex bergegas menghampiri Alena, ia pun membereskan peralatan makan yang dimeja.

Alena menaruh uang belanja dimeja, " masak yang banyak malam ini nanti aku ada tamu".

Setelah mengatakan itu Alena langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu ia berpamitan pada kedua orangtuanya dan pergi dari meja makan tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Alex.

"Dengar kata Alena, nanti malam masak yang banyak ,ada tamu spesial yang akan datang, jangan bikin malu!!" bentak Marlin yang juga lekas pergi dari sana, begitu juga dengan Andrew yang selalu mengekori istrinya.

Alex menghela nafas, "Tuhan, sampai kapan engkau akan memberikan cobaan ini padaku".

Alex sebenarnya sudah lelah, hanya saja ia tidak memiliki tempat tujuan lain jika pergi dari rumah tersebut, untuk bekerjapun, ia tidak memiliki keahlian apapun. Sementara di kota Medan butuh minimal ijazah SMA untuk bekerja, untuk sekedar parkir liar atau apapun itu, dikota Medan sudah ada penanggung jawabnya, setidaknya ia harus mengeluarkan uang beberapa rupiah dulu jika ingin bekerja ditempat tersebut.

Setelah membersihkan peralatan makan, Alex pergi ke pasar jalan kaki, seperti biasanya Alex belanja di tempat langganannya.

"Kali ini kamu mau belanja apa Lex?" tanya pedagang sayuran yang sudah mengenal Alex.

"Biasa Bu, tapi kali ini sedikit banyak," Jawab Alex ramah.

" Apa akan ada pesta di rumah istri mu itu Lex? tanya pedagang itu lagi.

"Begitulah Bu" , jawabnya singkat.

Alex tidak mau berlama-lama disana, karena jika ada seseorang yang selalu mengolok-olok nya di pasar datang, takutnya barang-barang yang ia beli bisa dihancurkan oleh nya . Pedagang itu juga tahu akan hal itu, karena itulah dia melayani Alex dengan sangat cepat.

"Terimakasih kasih Bu " Alex buru-buru pergi dari pasar.

Sayangnya baru saja ia mau pergi, seseorang meraih bahunya sehingga Alex menghentikan langkahnya.

"Mau kemana kau Alex Nurdin? Anjing nya keluarga Hartanto" ucap orang tersebut.

Alex menghela nafas, ia yakin tidak bisa lepas begitu saja dari Jon, preman pasar yang selalu mengganggu nya.

Alex meletakkan barang belanjaannya dan sedikit menjauh dari sana, agar Jon ikut dengannya. Benar saja Jon pun segera mengikuti Alex.

"Woww,,, ternyata anjingnya keluarga Hartanto sudah mulai berani ??"

"Hajar saja bos!!" teriak salah satu bawahan Jon.

Alex mengepalkan tangannya dengan erat, ia menatap Jon dan bawahannya yang selama ini selalu mengolok-olok nya.

Lalu Alex berteriak dan ia pun menerjang Jon, dari pada harus pasrah, Alex lebih memilih untuk melawan, lagi pula selama ini ia sudah sudah cukup sabar menghadapi Jon yang selalu mengolok-olok nya.