webnovel

Dua Pilihan—Shi Guang yang Mendominasi

Editor: Wave Literature

"Jadi kau sekarang tahu caranya bertingkah menyedihkan?" Shi Guang menatap He Xinnuo dengan tatapan dingin, bibirnya terkulum dalam senyuman yang sama dinginnya. Ia lalu tertawa getir.

"He Xinnuo, aku telah membiarkanmu selama ini karena kita sangat sering bertemu. Tapi siapa sangka—kau ternyata melakukan hal yang lebih buruk! Kali ini, tidak mungkin akan kubiarkan!"

Setelah mengatakan itu, ia berbalik menghadap Bos Lei. "Bos Lei, saya telah berada di klub renang selama lebih dari setahun, dan saya selalu berada dalam lindungan Anda. Jujur, saya sangat berterima kasih kepada Anda. Saya tahu masih ada lebih dari satu tahun tersisa sesuai dengan perjanjian, tapi karena masalah telah terjadi, saya tidak bisa berada di tempat yang sama dengannya."

Makna kata-kata Shi Guang sangat jelas: kalau He Xinnuo tetap di sana, Shi Guang akan pergi, dan sebaliknya.

Kali ini, ia tidak akan duduk manis dan menerima semuanya. Ia bukan bola karet yang bisa ditendang ke sana kemari oleh siapapun, dan tetap bersikap seperti tidak terjadi apa-apa!

Kali ini, He Xinnuo benar-benar keterlaluan. Ia begitu bertekad menghancurkan Shi Guang; bagaimana mungkin Shi Guang mengabaikannya lagi?

Tentu saja, salah satu alasan mengapa He Xinnuo berani berkata seperti itu adalah karena Zhang Shulin memberi tahunya: jika benar He Xinnuo yang melakukan semua itu, Asosiasi Renang akan melarangnya mengikuti semua perlombaan atas dasar pelanggaran moral.

Kalau He Xinnuo dilarang mengikuti perlombaan, Bos Lei mungkin akan membiarkan He Xinnuo melakukan apa yang ia inginkan, dan mengabaikannya sampai kontrak mereka selesai.

Akan tetapi, Shi Guang benar-benar tidak ingin melihat He Xinnuo lagi—ia tidak ingin orang itu muncul di hadapannya lagi.

Mengenai sekolah mereka, sekolah itu memiliki banyak mahasiswa, dan mereka bahkan hanya mahasiswa tahun pertama. Akan sulit bagi mereka untuk bertemu di sekolah.

He Xinnuo benar-benar panik. Ia merasakan keputusasaan bergumul di dalam hatinya. Setiap kata yang diucapkan, setiap tindakan yang dilakukan oleh Shi Guang di depannya dipenuhi keteguhan, seakan perempuan itu telah menetapkan hatinya.

Saat itu, Shi Guang lebih berharga daripada He Xinnuo di mata Bos Lei!

Bos Lei tidak ragu-ragu. "Kau tidak perlu meninggalkan klub! He Xinnuo yang akan pergi!"

Mata He Xinnuo membelalak ketakutan, dan ia berteriak dengan suara bergetar, "Bos Lei, kenapa Anda begitu kejam?"

Bos Lei balas berteriak, "Persetan! Kau telah membuatku terlibat, dan kau masih berani berharap aku mau membantumu?!"

Wu Xing ingin mengatakan sesuatu, tapi sebelum ia bisa melakukannya, Bos Lei mengacungkan jari ke arahnya. "Kau juga! Keluar dari klubku!"

Wajah Wuxing terlihat putus asa.

He Xinnuo merasa seakan tubuhnya telah tenggelam di dalam danau es.

Ia kehilangan setiap senti kewarasannya, dan berteriak, "SHI GUANG! TEGANYA KAU, KAU SANGAT KEJAM! KAU BENAR-BENAR INGIN MENGUJIKU!"

Awalnya ia sama sekali tidak berniat untuk memohon-mohon kepada Shi Guang. Tapi setelah melemparkan harga dirinya dan akhirnya memohon-mohon pada Shi Guang, gadis itu malah menolak untuk memaafkannya.

Ia mengerutkan dahi, ekspresinya jahat. "TAK PEDULI APA YANG SUDAH KULAKUKAN PADAMU, KAU MASIH BAIK-BAIK SAJA SEKARANG, 'KAN!"

Tertegun melihat betapa menghiburnya hal itu, Shi Guang berbalik melihat He Xinnuo dengan senyuman yang begitu cerah, hingga seakan angin sepoi-sepoi menyapu wajahnya. "Kau benar, aku sehat sentosa sekarang. Tapi bagaimana kalau aku tidak berhasil mendapatkan bukti kalau aku tidak bersalah? Bagaimana kalau hasil tesku dibelokkan hanya karena suatu hal kecil yang salah? Bukankah seluruh karirku akan hancur karenamu?!"

"SHI GUANG! KAU BERLEBIHAN! BAHKAN KELINCI SAJA BISA MENGGIGIT KALAU MEREKA TERPAKSA!" Mata He Xinnuo membelalak lebar seraya ia berteriak sekuat tenaga.

"Kau benar. Aku adalah kelincinya," Shi Guang tertawa getir.

"AAAAAAAAHHHH!!!"

Seakan sudah gila, He Xinnuo tiba-tiba menyerang Shi Guang.

Semua orang tertegun, tidak mengira bahwa He Xinnuo akan mengamuk seperti ini. Ketika semua orang tersadar, He Xinnuo telah mencekik Shi Guang dengan kedua tangannya.

Mundur, Shi Guang menampar tangan He Xinnuo.

Hampir pada saat yang sama, Zhang Shulin dan Bos Lei bergegas menarik He Xinnuo. Dengan suara gedebuk keras, Bos Lei membanting He Xinnuo ke lantai.