webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Teen
Not enough ratings
380 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

Rujuk bagian kedua

"Kalau kau, siapa yang kau pilih? Aku yang laki-laki atau perempuan?"

"Kau sudah selesai makan? Akan ku cuci piring mu juga."

Michelle bangkit, mengambil kembali piring didepan Eugene dengan nasi goreng di atasnya. Tentu masih cukup penuh karena Eugene hanya makan dua atau tiga kali suapan. Lalu terhanyut dalam obrolan.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku—"

"Kalau sudah selesai makan, lebih baik kau pergi saja, aku sibuk," sahut Michelle, tak menoleh barang sekilas.

"Ti—tidak bisa begitu dong!" si pemuda tinggi segera berdiri, berjalan mendekat ke arah Michelle, lalu mengambil alih tumpukan piring dari tangan gadis itu. "Aku harus membantu cuci piring juga."

"Jangan mengada-ngada, cepat pergi saja sana!" tangan Michelle berusaha merebut kembali tumpukan piring kotor, tapi Eugene tanggap menjauhkan dari jangkauan gadis itu. Dengan cara mengangkat tinggi-tinggi.