Eugene berjalan keluar mobil lebih dulu meninggalkan pemuda lain di belakangnya. Ia tak mengucapkan terimakasih atas tumpangan yang di berikan. Toh bukan keinginannya di antar begini.
"Yak tunggu !!" Aiden tergopoh-gopoh menyusul langkah panjang Eugene.
"Menunggumu tak ada dalam perjanjian kita cebol—" ah, panggilan cebol mengingatkan Eugene pada gadis mungil yang senantiasa mengganggunya. Sekilas ia teringat pada tulisan di cermin kamar mandi. Seseorang atau sesuatu telah memperingatkan nya.
Eugene berhenti tiba-tiba. Membuat Aiden menubruk punggung yang lebih tinggi darinya.
"Apa kau masih dekat dengan Victoria ?" Eugene berbalik. Bertanya dengan raut wajah serius yang sangat tidak pas untuknya.
"Apa kau akan mendekati Vicky, disaat kau dekat dengan Michelle ?" Aiden menatap tak percaya. Eugene memang rakus akan wanita. Dan tetap seperti itu adanya.
"Kenapa saat di rumah sakit, kau bersama dengannya ?"
"Apa kau cemburu ? Astaga Eugene, kau benar-benar yah—"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com