Suatu kebetulan yang datang tak pada waktunya. Dengan hubungan mereka yang baru saja berakhir, bukankah akan sangat canggung jika hanya berdua saja di satu ruangan yang sama.
"Kau tiduran dulu," ucap Eugene setelah mendudukkan gadis berambut coklat di atas ranjang UKS. Ketidaknyamanan kentara sekali di wajah Michelle. "Aku akan cari obat dulu, lalu setelah itu langsung pergi," tanggap Eugene.
Berjalan menjauh adalah pilihan tepat, membuat ruang pribadi agar Michelle bisa nyaman kembali. Sedangkan dirinya, mencari obat apa saja yang bisa meringankan gejala sakit Michelle. Sialnya, seperti absennya perawat UKS, seluruh obat di rak penyimpanan sama-sama menghilang. Hanya tersisa perban dan obat merah saja, yang mana sama sekali tak berguna untuk mengobati penyakit Michelle. Rasanya ingin membali seluruh jejeran rak kaca ini, untuk apa menyimpan stok perban sebanyak ini, memangnya ada banyak korban luka-luka di sekolah ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com