webnovel

Chapter 4

Esok hari pun tiba. Sandy terbangun dengan keadaan perut yang masih kenyang akibat terlalu banyak makan semalam. Sandy pun segera beranjak dari kasurnya dan menuju ke dapur untuk mengambil air minum. Ia berjalan menuruni tangga secara perlahan karena masih merasa mengantuk. Sesampainya di dapur, ia segera membuka kulkas dan mengambil botol air minumnya. Ia pun berjalan menuju ke ruang keluarga untuk melihat aquascape miliknya. Sandy meneguk botol air minumnya dengan kencang untuk menghilangkan dahaga sambil melihat ikan-ikannya bermain di bawah pepohonan moss yang hijau. Sejak kecil, Sandy memang menyukai hewan. Hewan favoritnya adalah ikan hias, burung, dan kucing.

Ketika memandangi ikan hiasnya, Sandy tersadar akan segera meninggalkan rutinitasnya tersebut. Saat ini ia sudah diterima di SMA Bina Teladan sehingga ia harus pindah ke Jakarta dan meninggalkan aquascapenya. Sandy merasa sedih karena harus meninggalkan sesuatu yang sudah ia bangun dari nol. Tetapi jika dipaksa untuk dibawa ke Jakarta, aquascapenya pasti rusak.

Tiba-tiba saja Sandy terpikir sesuatu. Saat nanti sekolah di Jakarta, ia akan mencari tempat kost yang memperbolehkan membawa hewan peliharaan.

"Aku akan memelihara kucing," ucapnya dalam hati. Seketika Sandy pun bersemangat.

Saat ia mulai tenggelam dalam khayalannya saat memelihara kucing di kostnya nanti, ibunya tiba-tiba datang.

"Sedang mikirin apa sih? Kok senyum-senyum sendiri," tanya ibunya yang melihat Sandy berdiri sambil tersenyum sendiri.

"Bu nanti belikan kucing ya," jawabnya secara spontan.

"Hah kenapa kok kucing San?" tanya ibu Sandy terkejut. Lalu Sandy pun menjelaskan apa yang ia pikirkan tadi. Setelah mendengarkan penjelasannya, ibunya pun menjawab.

"Oke nanti ibu belikan tetapi kamu harus masuk ya ke kelas khusus," jawabnya sambil tersenyum.

Mendengar jawaban tersebut membuat Sandy kebingungan. Sandy tidak ingin masuk ke kelas khusus, namun Ia ingin memelihara kucing. Melihat Sandy yang hanya terdiam, ibunya bertanya kembali.

"Bagaimana? Mau tidak?" tanyanya membuyarkan lamunan Sandy.

"Ya diusahakan ya," jawab Sandy secara terpaksa.

"Ibu yakin kok kamu pasti bisa San," ucap ibunya sambil mengelus kepala Sandy.

"Sudah cepat mandi sana. Katanya akan belajar bersama Yongki," lanjutnya.

"Iya bu," jawab Sandy sambil berjalan menuju dapur untuk mengembalikan botolnya dan segera bergegas untuk mandi.

Hari ini Yongki akan belajar di rumah Sandy. Mereka berdua sudah berjanji akan berusaha masuk ke kelas khusus bersama. Atau lebih tepatnya Sandy ingin menemani Yongki untuk masuk ke kelas khusus.

Beberapa saat kemudian, Yongki pun datang kerumah Sandy dan segera menuju ke kamarnya. Mereka berdua pun segera belajar untuk persiapan kelas khusus. Menurut Sandy, seleksi kelas khusus tidak membutuhkan metode pembelajaran apapun karena soal yang diteskan adalah soal-soal tipe penalaran untuk mengetahui IQ seseorang. Namun, untuk membuat Yongki tenang, Sandy pun menemaninya belajar.

Saat Mereka sudah mulai lelah belajar, Yongki mengajaknya ngobrol.

"San, nanti mau ngekost dimana?" tanya Yongki.

"Bebas yang penting boleh bawa hewan," jawabnya kepada Yongki.

"Hah Lu mau bawa apaan?" tanyanya dengan nada terkejut.

"Mau bawa kucing. Kan gue gak bisa bawa aquascape gue," ucap Sandy.

"Iya juga sih. Tapi gak ribet San?" tanya Yongki lagi.

"Gak lah. Kan nanti kalau capek sekolah nih, pulang-pulang ada kucing yang nyambut gue. Kan lucu Wo," jawab Sandy dengan semangat.

"Ya ya ya terserah Lu dah," jawab Yongki yang terlihat tidak tertarik.

"Hari ini udahan dulu ya. Capek gue," lanjut Yongki sambil memegangi lehernya.

"Oke deh. Mau pulang?" tanya Sandy kepadanya.

"Iya gue pulang aja. Besok gue kesini lagi ya," ucapnya sambil membereskan buku-bukunya.

"Oke," jawab Sandy.

"Balik dulu bro," ucap Yongki sambil berdiri dan mengulurkan kepalan tangannya.

"Yoo," jawab Sandy sambil membalas kepalan tangannya. Yongki pun meninggalkan kamar Sandy dan pulang.

Setelah itu, Mereka berdua selalu belajar bersama setiap hari. Mereka bergantian tempat, terkadang mereka belajar di rumah Sandy dan terkadang di rumah Yongki. Yongki tampak sangat antusias menanti seleksi kelas khusus ini. Ketika melihatnya bersemangat seperti itu, membuat Sandy ikut bersemangat juga. Tidak terasa hari yang ditunggu-tunggu pun akan tiba. Esok hari adalah hari penentuan perjuangan yang telah mereka lakukan selama ini. Semoga saja mereka berdua bisa masuk ke kelas khusus bersama.