webnovel

Si Mesum Jatuh Cinta

Zaheera Shanzey Mahia, wanita berusia 21 tahun, bekerja di salah satu toko roti. Zaheera memiliki Papa dan saudara perempuan tiri. Mamanya bernama Suriani menikah lagi setelah Papa kandung Zaheera meninggal. Hannah Izzati adalah sahabat sekaligus rekan kerjanya. Shean Vikal Yandra, pria berusia 35 tahun, yang masih belum menikah. Pria arrogant dan harus mendapatkan apapun yang dia mau. Sangat suka bermain dengan wanita tapi tidak ingin asal memilih. Dia adalah pengusaha sukses di seluruh Asia. Walaupun dia tampan, tapi sifat dan karakternya jauh dari kata tenang. Ringan tangan pada siapapun, tua, muda, wanita atau anak kecil sekalipun tidak bisa epas dari amarahnya. Suatu saat Zaheera menyamar untuk mengikuti Riyan, kekasih dari Izzati dan atas permintaan sahabatnya itu. Dia masuk kedalam kamar yang menurutnya itu adalah kamar Riyan, tapi ternyata adalah kamar pria lain, Shean Vikal Yandra. Yang saat itu kebetulan sedang menunggu wanita penghibur untuk menemani malamnya. Zaheera yang sudah terjebak, berusaha ingin kabur, tapi Shean malah menangkap dan terus mencumbunya. Walau Zeera menangis, Shean tidak perduli, yang penting hasratnya terpuaskan. Hingga akhirnya Zaheera bisa kabur terlepas dari Shean saat salah satu asisten Shean datang dan membawa wanita lain yang sudah di pesan untuk melayani Bosnya. Sejak saat itu, Shean mulai berambisi untuk memiliki Zeera, namun hanya sekedar melampiaskan hasratnya saja. Seperti penguntit, Shean mengikuti kemanapun wanita yang membuatnya tertarik, bahkan menyuruh asistennya untuk mengawasinya. Shean memaksa membawa Zaheera kerumahnya, dan mencumbunya beberapa kali tanpa melakukan hubungan suami isteri. Shean memutuskan akan menikahi Zaheera walau wanita itu tidak mau dan tidak percaya.

linilini · Urban
Not enough ratings
16 Chs

Masa Lalu Shean

“Hahahahahahaha……. Seru sekali… aku sangat suka dengan suara teriakan kalian…….sayang sekali, tinggal satu lagi ya…” Tawa Shean yang kejam, melihat tongkatnya yang sudah bercampur dengan darah. Darah itu adalah milik dari suami isteri yang mendapat hukuman darinya.

“Seru dari mananya sih? Menjijikan.” Bisik Alfa pada Alex. Mereka berdua sedari tadi memperhatikan apa yang dilakukan Bosnya dengan ganas.

“Ssssttt.” Alex memberikan kode untuk Alfa agar diam. Dia takut, karena suara Alfa, bisa membuat Shean kembali semangat melayangkan tongkatnya kearah mereka.

Shean berdiri, melihat tongkatnya sambil mengatur nafas. Sementara dua orang itu sudah setengah tidak berdaya. Mereka berbaring dengan posisi yang tidak beraturan. Membelakangi Shean yang berdiri.

“Satu lagi… kalau satu lagi kalian masih hidup, aku akan melepaskan kalian…” Ucapnya mengayun-ayunkan tongkat.

Terdengar suara tangisan kesakitan dari suami isteri itu.

“Tristan, lepas ikatan mereka.” Suruh shean.

Pukulan yang pertama dan yang kedua sengaja di lakukan saat mereka terikat bersama. Namun mereka tetap mendapatkan pukulan bergilir. Bagaimanapun, Shean tidak bermaksud untuk mengurangi hukuman mereka.

Tristan segera melepaskan tali mereka.

Hingga mereka berpencar sedikit.

Wajah mereka yang sedikit tertutup karena darah yang keluar.

“Sebenarnya aku masih kurang puas. Aku masih semangat sekali. Tapi…. Aku harus menepati janjiku kan?” Shean berdiri di tengah mereka.

Suriani menggelengkan kepala dengan darah yang keluar dari mulutnya.

Shean lebih dulu menghampiri Baroto. Pria itu ketakutan. Pelan-pelan dia bergerak mundur, menjauh dari Shean yang mendekatinya lebih dulu.

“Jangan…. Jangan… ku mohon.” Pinta Baroto dengan membelakanginya dan terus bergerak untuk menghindar.

Wwuushh…

“Aaaaakkkkkhhhhh…..

Baroto menjerit kesakitan. Bagian punggungnya yang menjadi sasaran. Pakaiannya sobek, bahkan terikut di kawat berduri itu.

Baroto yang tidak bisa menahan sakitnya, berbaring pingsan, dengan punggung berada di atas.

“Sekarang giliran mu.” Shean melihat Suriani yang menggelengkan kepala sambil mengucap permohonan.

“Jangan….. jangan….

Shean perlahan jalan mendekati Suriani.

“Jangan… aku… aku adalah mama kandung Zaheera, kau…. Kau jangan menyakiti ku…..

Shean berjalan memutari wanita yang kesakitan itu.

Hingga…..

Wwushh…

“Aaaaaakkkhhhh……….

Pukulan terakhir mengenai punggung wanita itu.

Dia menjerit kesakitan. Tapi tidak pingsan.

“Hhhhmmm…. Ternyata kalian masih hidup ya…. Baik lah, aku akan melepaskan kalian.” Ucapnya berjongkok di depan Suriani yang menangis kesakitan.

“Tapi ingat….. sekali lagi kalian melakukan ini….. bukan 3 kali lagi tongkat ku, tapi 10 kali. Kalian akan puas.” Shean tersenyum lebar. Ancamannya tidak main-main.

“Hahahahahahaha…… berani sekali kalian…. Dasar sampah……” Shean berdiri dengan tertawa lebar.

“Bersihkan tongkat ku ini. Aku masih membutuhkannya.” Suruh Shean.

Alex datang dan mengambil tongkat itu.

Shean membuka jasnya yang sudah kotor dan berkeringat, di buangnya ke tanah kotor.

Dia berjalan ke mobil dan Alfa segera membuka kan pintunya.

“Bos, bagaimana dengan mereka berdua?” Tanya Tristan.

“Biarkan saja. Aku tidak perduli.” Jawab Shean yang sudah duduk di dalam.

***********

Shean tiba di kediamannya. Dengan tubuh yang lelah, berkeringat dan lusuh. Merasa sangat puas bisa mengahajar orang yang mengganggu atau menyakiti wanita yang di targetnya.

“Dari dulu aku paling benci dengan orang tua. Mereka sangat egois, tidak pernah perduli dan khawatir dengan anaknya, hanya bisa ‘mencetak’ dan pergi tanpa bertanggung jawab.” Ucap Shean sambil menghisap rokok dan minum.

Shean adalah salah satu anak yang di buang orang tuanya. Di depan matanya sendiri papanya berselingkuh di dalam kamar, dan meninggalkan mamanya. Mamanya pun sama, mencari laki-laki lain untuk memuaskan nafsu dan mencari laki-laki yang banyak uangnya walaupun fisiknya jelek. Tidak ada yang berbeda antara mama dan papanya. Mereka sama-sama mesum dan tidak puas jika hanya dengan satu pasangan saja. Sebenarnya, kelahiran Shean tidak direncanakan mereka. Dengan alasan sedang mengandung dirinya, mamanya mengancam papanya untuk bertanggung jawab dan menikahinya. Tidak ada yang perduli, perhatian atau bahkan memberikan cinta yang tulus untuk puteranya mulai dari bayi.

Shean kecil selalu mendapatkan perlakukan buruk dari pasangan baru mama dan papa nya. Tidak jarang, pasangan-pasangan dari orang tuanya datang kerumah, dan melakukan hubungan intim dikamar. Lebih aman, dan gratis daripada menyewa kamar hotel.

Mereka tidak perduli dengan Shean, apa kah sudah makan atau belum, sakit atau sehat. Rumah tempat tinggal mereka pun sudah di gadaikan tanpa sepengetahuan Shean yang berusia 15 tahun, dia di usir dan hidup di jalanan. Selama dijalanan, hidupnya mulai semakin berantakan.

Tidak ada pendidikan yang dia pelajari, membaca, menulis dan menghitung itu di ajarkan dari teman-teman seanak jalanan saja. Bagaimana mungkin dia berpikir untuk sekolah, sementara untuk makan saja hanya bisa 1 kali dalam sehari.

Kerasnya hidup membuat sikap dan pikirannya juga keras.

Masa kecil Shean memang berantakan, dia suka mencuri, bahkan pernah menjadi suruhan untuk mengantar narkoba kepada pelanggan. Pikir nya, yang penting bisa makan yang enak, tidak masalah harus melakukan apa.

Shean juga sudah sering keluar masuk penjara, di pukul, di siksa, sudah hal biasa baginya.

Tapi, orang-orang bisnis gelap suka menyuruhnya bekerja secara diam-diam.

**********

Setelah membersihkan diri, Shean pergi lagi menuju kontrakan wanita yang di incarnya. Ada perasaan rindu ingin melihat, walau dari jauh.

Sebenarnya dia ingin langsung membawa wanita itu, masih di tahan dulu.

Dengan memakai mobilnya agar bisa mengintip dari dalam.

Saat sudah berada di depan tempat tinggal Zaheera, ternyata wanita itu baru pulang dari tempatnya bekerja. Terlihat gadis yang baru turun dari ojek online itu memijit lehernya, kelihatan sekali sudah sangat lelah.

Tanpa curiga, dia lansgung naik ke lantai dua, tempatnya tinggal.

“Besok, aku akan menjemput mu Sayang. Dan kita berdua akan hidup bahagia. Mulai saat itu, kau tidak bisa pergi jauh dari ku lagi.” Ucap Shean yang duduk di dalam mobil di bagian kemudi, tanpa membuka kaca jendelanya. Tatapan matanya mengekori gadis itu masuk.

Lampu kamar Zaheera menyala, dari jendela yang langsung di bukanya, dia mondar-mandir mengambil sesuatu.

Lama dia di situ hanya untuk memperhatikan, mengurangi rasa rindu walau sedikit. Dua jam kemudian, lampunya sudah padam, yang arti nya gadis itu akan tidur.

Sudah habis hampir 1 bungkus rokok yang di hisap Shean.

“Selamat malam Sayang ku, aku pergi dulu ya. Besok kita akan bertemu lagi.” Ucap Shean.

Di nyalakan mobilnya dan segera melaju meninggalkan tempat tinggal Zaheera.

Di sepanjang perjalanan, Shean selalu tersenyum.

“Aku tidak sabar ingin memeluk dan menciumi mu. Hhhhmmmm….. benar-benar tidak sabar.” Ucapnya dengan senyum nakal.

******

Sementara itu Zaheera yang sudah berbaring di tempat tidur belum memejamkan matanya. Di pandanginya langit-langit kontrakannya.

“Seandainya saja ada pria yang baik mau menjadi suamiku, melindungi dan menyayangiku, aku pasti sangat senang dan bahagia.”

“Bisa bermanja-manja dengannya, makan bersama, jalan bersama. Ih…..pasti romantis banget.” malu-malu sambil menutup dirinya di dalam selimut. Dia sudah lelah dengan kehidupan yang keras. Apalagi tekanan ekonomi yang membuatnya harus bekerja keras.

Tidak lama kemudian dia pun tertidur.

Malam itu, apa mereka adalah jodoh yang sudah di takdirkan? Tidak ada yang tahu. Shean pun belum tahu perasaan apa yang sebenarnya di rasakan pada wanita bernama Zaheera, hanya karena bertemu dengannya satu kali, tapi bisa mengambil perhatian dari seorang Shean.