webnovel

Shokugeki

" Yang perlu kau lakukan agar dapat tinggal di Asrama ini adalah, mengalahkan salah satu dari kami dalam pertandingan memasak, Shokugeki. "

Ucap Rentarou kepada Akira dengan senyum bengisnya. Namun Akira hanya memiringkan kepalanya karena bingung dengan perkataan yang tidak ia mengerti.

" Shokugeki ? Apa itu ? " Tanya Akira kepada Rentaro, mendengar pertanyaan dari Akira, Rentaro hanya menghela nafas.

" * Sigh * Ya ampun kau ini, Hal yang paling umum seperti Shokugeki saja tidak tahu. " Ucap Rentaro saat wajah Akira semakin bingung.

" Hah ? Sepenting itukah Hal bernama Shokugeki ini ? " Akira kembali bertanya tentang Shokugeki ini.

Rentaro ingin menjawab, namaun ia dipotong oleh Mea yang dengan bersemangat mengangkat tangannya.

" Hai, Hai, Biar aku saja yang menjawabnya. " Seru Mea yang membuat Rentaro terdiam dan mempersilahkan Mea untuk berbicara.

" Jadi Akira-kun, Shokugeki adalah sebuah pertandingan memasak yang merupakan tradisi turun menurun dari Akademi Totsuki untuk menyelesaikan masalah antara dua pihak siswa atau kelompok. " Mea menjelaskan tentang Shokugeki kepada Akira yang mengangguk angguk seperti dia mengerti.

" Bukankah itu terlalu Sederhana ? Apa tidak ada semacam peraturan atau sebagainya ? " Tanya Akira menyadari keanehan dari penjelasan Mea.

" Ah~, Tentu saja ada Peraturannya, jika kita kelompokan secara garis besar, ada Shokugeki Resmi dan Tidak Resmi, Shokugeki Resmi memiliki 3 peraturan, yang pertama. ada hakim yang memastikan bahwa Shokugeki itu adalah tantangan resmi, Yang Kedua, Juri jumlahnya harus ganjil, Ketiga, Persetujuan antara peserta mengenai kondisi tantangannya, Oh dan juga Pertaruhan Shokugeki harus setara dan disetujui oleh kedua pihak. Sedangkan itu, Peraturan Shokugeki tidak resmi hampir sama, namun tidak harus ada yang pertama. " Mea menjelaskan tentang Shokugeki kepada Kouhainya itu.

Akira yang mendengar penjelasan dari Mea langsung mencerna pengetahuan tentang Shokugeki seperti spons yang menyerap air, ia lalu memegang dagunya.

" Jadi jika aku ingin tinggal di asrama ini, aku harus melakukan pertandingan memasak dengan kalian dengan Pertukaran yang setara ? Maaf saja tapi, aku tidak memiliki apa apa saat ini. " Ucap Akira kepada semua orang disitu.

" Yah itu memang benar kau harus menghadapi salah satu dari kami dalam Shokugeki, namun, karena ini adalah Shokugeki tidak resmi, jadi kau tidak perlu mempertaruhkan sesuatu atau apapun. " Ucap Mea dengan senyum khas diwajahnya saat menjelaskan kepada Akira.

Melihat Akira yang masih berpikir, Rentaro kembali tersenyum bengis dan berkata kepada Akira.

" Jadi bagaimana ??? Kau takut menerima ujian masuk ini, jika kau tak- " Sebelum Rentaro menyelesaikan perkataanya, ia dipotong oleh gumaman Akira.

" Eh ? Kenapa aku harus takut ? " Setelah Akira mengucapkan itu, mata semua orang melebar dengan terkejut entah karena kepolosan Akira ataupun kepercayaan dirinya.

Akira mengambil bando hitamnya di Koper, lalu memutar mutarnya di jari telunjuknya.

Akira lalu tersenyum dan berkata.

" Ayo kita lakukan, Shokugeki. "

Rentaro yang mendengar suara Akira, tersenyum bengis.

" Kalau begitu, Biarkan aku yang menjadi lawanmu. "

Namun, sebuah suara memotong Rentaro.

" Biar Aku saja yang menjadi lawannya. "

Suara itu berasal dari Shigemichi Kumai, yang mengangkat tangannya, membuat semua anggota lain terkejut, karena jarang sekali dia mengambil Inisiatif seperti ini.

" Kau Yakin, Ku-chan ? " Tanya Mea kepada Kumai masih dengan senyumnya.

" Hmm..., Biarkan aku saja yang menghadapi anak ini. " Yakin Kumai yang membuat Mea mengangguk lalu menepuk pundak Rentaro.

" Jadi kau sudah dengar Ren-chan, Ku-chan yang akan menghadapi anak ini, kau istirahat saja oke ? " Ucap Mea dengan senyum khasnya, namun lebih terkesan mengejek daripada menghibur.

" * Gehg *, KENAPA KAU SEENAKNYA SAJA, MEA !!! " Teriak Rentaro saat dia mencoba untuk meraih Mea dan mungkin menghajarnya.

" Oushihihihihi "

Tapi Mea malah tertawa sambil berlari berkeliling meja makan, sehingga Rentaro juga mengejarnya, mereka berdua seperti kucing dengan anjing.

Lalu, Kumai mengalihkan tatapan menyeramkannya kepada Akira yang bahkan tidak tersentak sedikitpun.

" Jadi, Murid pindahan, pertama tama kita tentukan Tema dan Genre memasaknya terlebih dahulu. " Ucap Kumai sambil membuat pose menjelaskan.

" Ah, masalah Tema dan Genre, Aku serahkan kepadamu Senpai~, apapun yang kau pilih, aku akan menghadapimu dengan sepenuh hati dan sekuat tenagaku. " Ucal Akira dengan senyum percaya diri, bukan senyum sombong, karena dia belum memakai bandonya.

Mendengar itu dari Murid pindahan ini, Kumai sedikit mengernyit, entah anak ini memiliki kepercayaan diri atau hanya bodoh, ia tidak tahu harus bilang apa.

" Bukankah kau sedikit terlalu Sombong, Murid pindahan. " Ucap Kumai menyipit saat melihat Akira.

Namun, Akira hanya menggelengkan kepalanya, menyatakan penolakannya.

" Tidak, ini bukanlah kesombongan, tapi kepercayaan diri, bukankah itu yang memang seharusnya dimiliki oleh seorang Chef ? " Ucap Akira dengan senyum misterius.

" Kau juga sudah menyadarinya kan ? Kenapa Asrama ini sangat sepi. " Tanya Kumai kepada Akira yang hanya tersenyum.

" Tentu saja, awalnya kukira seluruh penghuni Asrama ini telah dikeluarkan, namun sepertinya aku salah, Asrama ini sepi karena sejak awal tidak ada orang yang berhasil lolos tes untuk masuk Asrama ini, bukankah itu yang kau tekankan, Kumai-senpai ? " Ucap Akira.

" Kurasa kau sudah mengerti itu. " Jawab Kumai yang hanya membuat Akira mengangguk, lalu Kumai melanjutkan Ucapannya.

" Kalau kau memang menyerahkan penentuan Tema dan Genre, kalau begitu biar Kazune-san saja yang menentukannya, lagipula tidak adil jika salah satu peserta yang menentukan. " Ucap Kumai sambil melihat ke Pengawas Asrama mereka itu.

" Benar juga ! Mohon kerjasamanya Kazune-san. " Ucap Akira mengikuti Kumai melihat ke Kazune, mendengar itu dari kedua siswanya ini, Kazune lalu memegang dagunya dan berkata.

" Hmm...., kita lihat, karena kita sudah memakan hidangan utama dari Mea, mari kita buat Tema kali ini adalah Dessert, dan Genre masakannya..., bagaimana kalau Perancis saja. " Ucap Kazune, mendengar itu Akira tersenyun sedangakan Kumai hanya memasang ekspresinya yang biasa, menandakan persetujuan mereka, melihat itu, Kazune melanjutkan.

" Kalau begitu, sudah diputuskan, aku beri waktu kalian 30 menit entah itu untuk menyiapkan bahan khusus atau memikirkan masakan apa yang akan kalian masak nanti. " Ucap Kazune, lalu ia melanjutkan.

" 30 menit dimulai dari....., sekarang ! "

Setelah mendengar dari Kazune, Masing-masing Akira dan Kumai pergi keluar dari ruang makan, untuk mempersiapkan diri mereka.

Setelah mereka berdua keluar, Mea dan Rentaro berhenti kejar kejaran, lalu Mea dengan senyumnya berbicara kepada Kazune.

" Kazune-san, bukankah kau sangat jahat, France Cuisine itu kan, keahlian dari Ku-chan, apa kau tidak memiliki sedikit belas kasihan pada Murid pindahan itu, kurasa dia sangat sopan. " Ucap Mea, Rentaro juga memperhatikannya.

Mendengar Mea, Kazune hanya tersenyum misterius, dan meminum tehnya, ia lalu berkata.

" Terkadang, menjadi terlalu percaya diri itu juga tidak bagus. " Ucap Kazune yang membuat semuanya terdiam karena itu memang benar, Ia lalu melanjutkan.

" Dan anak itu juga harus segera tahu, kesenjangan antara murid tahun pertama dengan murid tahun kedua. "

Ada sedikit Dump Info disana, LoL ~

GrandCastercreators' thoughts