webnovel

Rendang !!!

( Third Person POV )

Disaat Siswa yang lain terlihat sedang melihat lihat dan mencatat resep yang diberikan oleh Miyazoto-sensei di Papan tulis, Akira malah sibuk sendiri, ia terlihat sedang mengubrak abrik lemari barang dibelakang kelas.

' Hmm.. Tidak ada, sheesh~ tentu saja tidak ada kan, lagipula cobek jarang atau bahkan tidak pernah digunakan di jepang, seharusnya aku tahu itu. '

Pikir Akira sambil mendesah dalam hatinya, karena Barang yang ia cari yaitu Cobek, tidak ada disini.

Cobek merupakan alat untuk menghaluskan bumbu secara tradisional yang merupakan khas dari Indonesia.

Jadi hal itu sangat jarang dipakai diluar negeri, apalagi dengan adanya alat penghalus lain seperti blender dan semacamnya.

" Kurasa lebih baik aku memakai blender saja, walaupun rasanya akan berbeda tentu saja, terkadang ada beberapa pekerjaan yang lebih baik dikerjakan manusia. "

Gumam Akira saat ia mengambil blender, untuk menggiling bumbunya.

Tiba tiba ada seorang yang mendekatinya, itu adalah wanita berambut ungu yang merupakan partner Akira, Wanita ini adalah Hojo Miyoko, merupakan salah satu siswa totsuki generasi ke 92.

Dia kelihatan penasaran dengan apa yang Akira lakukan. Hojo lalu bertanya kepada Akira yang sedang menyiapkan bahan bahannya.

" Apa yang kau lakukan ? " Melihat bahwa Pasangannya telah datang, Akira lalu mengalihkan pandangannya pada Hojo dan berbicara.

" Ah, Kau Partnerku, pas sekali, bisakah kau bantu aku membawa ini ke meja kita ? " Ucap Akira menyerahkan bahan bahan yang telah ia kumpulkan ke Partnernya itu.

" Aoa yang ingin kau rencanakan ? Kau bahkan belum melihat resepnya, biar aku saja yang memim- "

Hojo berbicara namun Akira langsung memotongnya.

" Kau yang memimpin ? Jangan bercanda, kau saja pasti baru tahu Rendang hari ini kan ? Aku tidak melihat resep karena aku sudah tahu, jadi buanglah harga dirimu yang terlalu besar itu, ikuti caraku memasak. " Ucap Akira dengan angkuhnya dan nada yang menghina.

Hojo yang mendengar itu mengepalkan tangannya, matanya gelap, ia berkata dengan geram.

" Kau laki laki berani memerintahku ? Jangan pernah ber- " Hojo yang bahkan belum menyelesaikan kata katanya, kembali dipotong oleh Akira yang telah berjalan melewatinya.

" Apakah itu penting, jenis kelamin di Dapur, hapuslah pikiran kolotmu itu, bukankah seharusnya kau sendiri yang paling mengerti itu ? Kemampuan adalah segalanya, di sesi ini akulah yang lebih tahu daripada dirimu, jadi tentu saja aku yang memimpinnya, bagaimana bisa seorang chef yang bahkan tidak tahu apa yang dia masak menjadi pemimpin di dapur, Jangan bercanda denganku Mongrel ! " Hina Akira saat ia mulai menyusun bahan bahannya dimeja dan siap memasak.

___________________

( Hojo POV )

Aku adalah Hojo Miyoko terlahir sebagai seorang wanita, bukan aku yang meminta atau apapun tapi, aku tidak suka menjadi wanita.

Kami selalu diremehkan oleh lelaki dimanapun kami berada, itu adalah pengalamanku sendiri, aku mewarisi Restoran Hojoro keluargaku yang telah berdiri selama lebih dari 50 tahun, dari ayahku.

Namun Sous chef menentang keputusan ayahku dikaranekan jenis kelaminku yang notabene adalah seorang perempuan dan akupun terpaksa harus bersekolah di totsuki, namun aku berjanji akan merebut kembali posisi itu darinya.

Aku memasuki akademi Totsuki, dan ini adalah kelas pertamaku di Kelas satu SMA, aku mendapat seorang partner yang merupakan murid pindahan,saat pertama kali melihatnya, dia seperti lelaki lemah dengan senyum naif seperti tak berdosa.

Hari ini kami mendapat menu yang aku tidak tahu sama sekali, Rendang ? Apa ada makanan macam itu dimuka bumi ini ? aku bahkan tidak tahu hal itu.

Saat aku melihat resepnya, aku perhatikan bahwa murid pindahan itu tidak ada, jadi aku mencoba melihat kebelakang, dan melihatnya sedang mengutak atik lemari.

' Apa yang orang ini lakukan ?' Pikirku dalam sekejap.

Saat rasa penasaranku memuncak aku mendekatinya, namun dia memerintahku, saat itu aku marah sekali, tapi perkataan terakhirnya itu, aku sadar akan perkataan terakhirnya.

Ya, dia benar, jenis kelamin apapun tidak dipedulikan didapur, padahal aku sendiri tahu itu, namun, aku malah meremehkannya, senyum muncul dimulutku saat aku berbalik.

' Pria yang menarik ' pikirku.

_________________

( Third Person POV )

Akira mulai melakukan pekerjaanya, dia menggiling bumbu saat tiba tiba, Hojo yang tadi terlihat marah, telah berubah ekspresinya.

" Maaf karena aku Impulsif, tadi. " Hojo meminta maaf dengan sedikit menunduk dan nada menyesal.

" Jika kau sudah mengerti, ikuti instruksiku. " Ucap Akira.

" Oke. " Jawab Hojo dengan senyum kali ini.

Akira yang melihat itu sedikit mengernyit dan berpikir.

' Tadi berkoar koar tidak ingin diperintah, sekarang dengan mudahnya menyetujui perkataanku, wanita yang aneh. ' Pikir Akira saat tangannya mentiapkan bumbu halus di blender.

" Oi, kau potong daging dengan ukuran kecil lalu baluri sedikit dengan jus nanas, tidak perlu terlalu banyak, hanya mengolesi luarnya saja. " Ucap Akira saat ia masih terlihat memasukkan bumbu bumbu yang sudah dia potong sebelumnya, Bawang putih, Bawang merah, cabai merah, Jahe, dan Merica kedalam blender.

"Bukan Oi, aku juga memiliki nama, Namaku adalah Hojo Miyoko, kau bisa memanggilku Miyoko. " Ucap Hojo, namun dia tetap melaksanakan instruksi dari Akira.

" Kalau begitu miyoko, jika sudah selesai Masukan Daging kedalam panci, bersama dengan bumbu ini, lalu beri sedikit air, dan ungkep dengan api kecil, aku akan menyiapkan bahan tambahan lainnya, dan juga ambil santan yang telah disediakan oleh Miyazoto tua itu" Ucap Akira.

Miyoko mengangguk dan mulai memasukkan daging yang telah ia potong kecil kecil kedalam panci sekaligus bumbu yang telah disiapkan oleh Akira, walaupun ia tidak tahu apa itu, ia tetap memasukannya saja.

Sedangkan itu, Akira sedang mencari bahan bahan khusus yang selalu ia siapkan ditasnya.

' Hmm, kalau begitu bahan selanjutnya adalah, Laos, daun jeruk, daun salam, daun kunyit, kapulaga, dan sereh, dan yang paling penting yang satu ini, untung saja aku membawa cukup banyak stok dari rumah. '

Saat Akira sedang berpikir, ia lalu mendengar suara Hojo.

" Bukankah kita harus memasukan santannya ? " Tanya Hojo sambil memegang wadah yang berisi santan didalamnya.

" Tidak, belum saatnya, 3 menit lagi, aku menyiapkan bumbu yang tersisa dulu. "

Setelah 3 menit, Akira kemudian melihat panci rendangnya, setelah melihat bahwa dagingnya dan panasnya sudah pas, ia lalu menuangkan santan kedalam panci, dan memasukkan rempah rempah yang telah ia siapkan tadi.

Setelah itu, wangi semerbak rempah rempahan menyebar ke seisi ruangan, membuat para siswa seperti mabuk.

" Sniff~ Apa ini, bau ini menggelitik hidungku. "

" Hmm~ Wanginya enak sekali, darimana ini berasal. "

Mendengar gumaman dari siswa dan bahkan Hojo yang sepertinya menikmati wangi dari Rendangnya, Akira hanya tersenyum sombong.

Miyazoto yang juga mencium bau itu, membuat wajah serius dan berpikir.

' Bau rempahnya sangat pekat, aku tidak tahu apa saja yang dimasukkan kedalamnya namun, yang pasti itu tidak disediakan disini, darimana murid pindahan itu mendapatkannya. '

" Ryo-kun, baunya enak, itu berasal dari murid pindahan itu, apa kau tahu apa saja yang dia masak ? " Tanya Gadis berambut putih, gadis ini adalah Nakiri Alice, merupakan cucu dari kepala sekolah akademi totsuki Nakiri Senzaemon.

Iaterlihat sedang menyenggol pria berambut hitam dengan mata yang melebar disampingnya, pria itu adalah Kurokiba Ryo, Asisten dari Nakiri Alice

" Ryo-kun ? " Tanya Alice, namun Kurokiba hanya diam dan terus menatap Akira yang sedang memasak dengan mata lebar.

' Apa murid pindahan itu menarik perhatiannya ? Menarik sekali. '

Pikir Alice dengan senyim manis saat ia masih terus memasak rendangnya.

Setelah itu waktu berjalan hingga saatnya penyajian.

Yang pertama maju adalah pasangan Kurokiba dan Alice. mereka berdua menyajikan rendang yang terlihat seperti rendang. yah mungkin, aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

Setelah Miyazoto mencicipi makanannya, ia tersenyum bahagia, dan berbicara kepada pasangan Alice - Kurokiba,

" Rempahnya terasa, bumbunya juga mengelitik dilidah, dan juga bau dari daging hampir tidak terasa lagi, apa yang kau tambahkan kedalam rendang ini ? "

Tanya Miyazoto kepada mereka berdua.

" Kami menambahlan cengkih didalamnya. " Ucap Alice sambil tersenyum.

" Cengkih ? Jadi begitu ya. " Ucap Miyazoto sambil mengangguk.

" Itu benar, Cengkih memiliki rasa pahit menggelitik dilidah yang khas, dan cocok dipadukan dengan Rendang ini, selain itu, kandungan Minyak Essential dari Cengkih mempunyai fungsi Anestetik dan Antimikrobial sehingga menghilangkan bau di daging. "Jelas Alice sambil tersenyum.

Membuat seluruh kelas terkejut karena kegunaan cengkih yang lain, kecuali Akira yang hanya tersenyum.

" Wanita ini tidak buruk, Minyak Essential di cengkih itu adalah Eugenol, biasanya digunakan oleh dokter gigi untuk menenangkan saraf sarag gigi, dan juga bagi orang jepang pada masa dulu, ada ritual bernama Chojiyu, yaitu proses perawatan permukaan pedang menggunakan minyak cengkih tersebut. " Ucap Akira, membuat Hojo terkesiap.

" Kau tahu banyak ya. " Ucap Hojo dengan senyum.

" Tentu saja, Tidak ada yang lebih tahu tentang masakan daripada Akira ini, huhu, jadi pujilah aku lagi. " Ucap Akira dengan sombong yang membuat Hojo tersenyum masam, selama dua jam ini diinstruksikan oleh Akira, Hojo akhirnya tahu bagaimana sifatnya, jadi dia sudah sedikit terbiasa, walaupun awalnya sangat menjengkelkan.

" Kalian mendapat nilai A. " Ucap Miyazoto, yang membuat Alice berbicara.

" Tentu saja. " Ucapnya.

Setelah itu, beberapa siswa maju, hingga tiba gilirannya Akira dan Hojo.

" Ayo. " Ucap Akira sambil membawa piringnya maju, lalu menaruhnya dimeja Miyazoto. lalu berbicara dengan nada sombong, sambil melepas bandonya.

" Agungkanlah. "

Miyazoto yang melihat itu, melebar matanya.

" Ini !!! "

Lalu Akira berbicara sambil merentangkan tangannya.

" Rendang Padang Hitam ala Bocah Sombong. "

Shessh~ Bagus gak ? Ini fanfic cuma buat seneng seneng aja sih, wkwkwkwk.

GrandCastercreators' thoughts
Next chapter