webnovel

Blueberry Meringue Pie, Vagues de l'ocean.

" Tarte Meringue, Vagues de l'ocean. " Ucap Akira sambil merentangkan kedua tangannya.

Hidangan yang Akira sajikan kepada para penghuni Asrama Autumn Leaves adalah, Sebuah Pie dengan Meringue yang tampak seperti Ombak diatasnya, maka dari itu, Akira menamai hidangannya Vagues de l'ocean, yang secara harfiah artinya adalah Ombak Samudra.

" Sungguh Hidangan yang indah sekali, hanya dengan penampilannya saja, aku terpukau. " Ucap Kazune lalu ia mengambil pisau dan garpu, berusaha untuk mengambil sepotong Dessert buatan Akira itu.

" Dan juga, Kenapa meringuenya bisa berwarna gradasi antara biru tua dan biru muda seoerti ini, bukannya warna ungu, karena walaupun dinamai Blueberry, pigmen dari buah itu sendiri tidak berwarna biru murni, tapi ungu. " Tanya Rui saat ia melihat Meringue yang dibentuk menjadi ombak oleh Akira.

" Apakah kau tahu, Bunga Butterfly Pea ? " Tanya Akira dengan senyum misterius.

" Ah !!! Jangan Jangan ! " Rui yang biasanya pendiam sedikit kaget.

" Itu bukan jangan-jangan lagi, namun memang benar, apa yang aku pakai untuk mewarnai Meringuenya adalah Bunga Butterfly Pea, Untuk membuat gradasi aku mewarnai biru tuanya dengan campuran antara Butterfly Pea dan Blueberry, sedangkan biru mudanya barulah murni Butterfly Pea. Lalu aku membuat gelembung-gelembung putih menggunakan Gula halus yang kulukis di akhir menggunakan Fan Brush. " Ucap Akira menjelaskan lebih rinci tentang bagaimana ia bisa membuat " Ombak " dihidangannya.

Mendengar jawaban dari Akira, Rentaro melebarkan matanya dan berseru.

" Fan Brush ? bukankah itu untuk melukis, apa yang kau pikirkan memakai itu dalam memasak !??? "

Akira hanya tersenyum mengejek setelah mendengar ocehan dari Rentaro.

" Memangnya apa ada masalah dengan itu ? "

" Yah, tidak ada sih. " Jawab Rentaro dengan nada kalah. Lalu semua orang kembali menatap Hidangan Akira dan mereka semua berpikir hal yang sama.

' Sayang sekali jika untuk dimakan !!! ' Begitu pikir mereka.

Melihat bahwa semua orang masih terkesiap dengan penampilan Dessertnya, Akira lalu berbicara.

" Yah, seindah apapun tampilannya, jika rasanya buruk, itu tidak pantas disebut hidangan, cobalah terlebih dahulu. "

Setelah mereka berlima mendengar suara Akira, Mereka langsung mengambil sepotong kue dengan Garpu, lalu secara perlahan menyuap kedalam mulut mereka.

Seketika setelah tekstur lembut dari Pie Akira menyentuh lidah mereka, pikiran mereka kosong dan berubah.

"""""" HAH ???? Dimana Ini !!! """""" Mereka berteriak saat sekeliling mereka telah menjadi suasana di kapal yang terombang ambing dilaut.

Lalu datang dari depan mereka, Ombak yang sangat besar bahkan menyerupai Tsunami, dan dengan hebat menerjang mereka.

* NAMI !!! *

Mereka berlima lalu berseru

' Bagai Tersapu Gelombang Tsunami !!! '

Setelah sadar dari ekstasi suapan pertama hidangan Akira, mereka lalu saling berkomentar hal yang mereka pikirkan, dengan wajah memerah.

" Ahhhh~, Rasa manis, asam, sedikit pahit, dan bahkan gurih, menyatu menjadi satu kesatuan yang luar biasa." Ucap Kazune sambil memegangi pipinya, bahkan tangannya gemetar setelah hanya suapan pertama dari hidangan Akira.

Rentaro yang sembuh terlebih dahulu dari delusinya, berkomentar dengan wajah serius.

" Kelembutan dari tekstur pienya sangat pas, dan meleleh dimulut, ada rasa manis samar didalamnya, kukira dengan banyaknya gula yang kau tambahkan akan menjadi terlalu manis, namun Pienya malah memberikan rasa manis yang sangat lembut dan tidak membuat enek. " Ucap Rentaro dengan mata lebar, namun ia masih berpikir karena sepertinya ada bahan yang terlewatkan.

' Tidak, hidangan ini tidak sesederhana itu, dia memakai pemanis khusus, apa itu madu ? ' Pikir Rentaro, ia lalu mengungkapkan Pikirannya.

" Jedi begitu, Madu ya ? " Ucap Rentaro.

Akira lalu sedikit mengangguk, namun senyumnya tetap seperti menghina siapapun.

" Sepertinya kau cukup bagus, Mongrel, Itu benar ! Aku menggunakan madu untuk campuran pienya. " Ucap Akira.

Namun Rentaro masih bingung, ia lalu kembali bertanya dengan wajah bingung.

" Bukankah warnanya akan berubah jika kau menggunakan madu biasa ? " Rentaro.

" Itu jika aku menggunakan madu biasa, aku menggunakan Madu khusus, yaitu Madu Putih. " Ucap Akira, ia lalu mengambil botol kaca yang didalamnya berisi cairan kental berwarna putih, ia lalu melanjutkan.

" Aku selalu membawa Madu ini kemanapun aku pergi, selain karena rasanya yang sedikit ubik daripada madu lainnya, kegunaanya dalam memasak sangat fleksibel, dan tidak menggangu rasa dari hidangan utamanya. " Ucap Akira.

Setelah itu, yang lain kembali memakan Pie Akira dengan lahap, hingga tiba tiba, Mea berhenti dan berbicara.

" Rasa asamnya ini ?, jadi begitu ya...., kau juga memasukan Blueberry kedalam pienya. "

Akira hanya mengangguk atas ucaoan Mea, ia lalu berkata.

" Aku menggunakan Kayu Manis didalam Pienya, lalu membuat 2 lapisan saus Blueberry diantara adonan pienya, sehingga rasanya meresap kedalam seluruh Pie, Oh dan juga, aku mencampur cincangan halus blueberry kedalam adonan Pienya. " Ucap Akira, membuat Kumai melebarkan matanya.

" Itu kan !!! Ide yang sama denganku ??? " Seru Kumai saat ia tak terima idenya dipakai oleh Akira.

" Begitukah ? Walaupun hidanganku jauh lebih baik, heh~ " Ucap Akira dengan sombongnya.

Mendengar itu, vena biru muncul didahi Kumai, dia lalu berseru.

" Hidanganmu jauh lebih baik daripada milikku kau bilang ??? Jangan bermimpi Murid Pindahan !!! " Teriak Kumai, ia lalu berbalik dan melihat ke Kazune, Rui, Mea, dan Rentaro.

" Oi, kalian juga bicaralah, apakah kalian tidak kesal dengan kesombongan Bocah ini ? " Ucap Kumai sambil menunjuk nunjuk Akira, namun tidak ada jawaban yang datang dari mereka berempat, sorot mata mereka gelap, Hidangan Akira juga telah habis dilahap.

Melihat itu, Kumai juga menjadi sedikit lesu.

" Oi, kalian semua. " Ucap Kumai, kembali tidak ada jawaban dari keempat orang itu.

Akira yang masih dengan senyum sombongnya, lalu mendatangi mereka dan berkata.

" Jadi, Siapa yang lebih baik, Akira-sama ini, atau, Mongrel disampingku. " Ucap Akira mengejek Kumai.

Lalu dengan gemetar, Kazune, Rui, dan Mea, mengangkat tangan mereka dan menunjuk Akira, yang membuat mata Kumai melebar, sedangkan Akira tersenyum lebih lebar dan melepas bando hitamnya.

" Pujilah aku. " Ucap Akira setelah bandonya terlepas.

Setelah itu, suasana menjadi sedikit sunyi, ketiga juri masih menundukan kepala mereka, sedangkan Rentaro hanya memalingkan tatapannya.

Lalu, setelah Akira melepas bandonya, kepribadiannya kembali berubah.

" Jadi, sekarang aku boleh tinggal disini kan ? " Tanya Akira dengan senyum polos, yang membuat para senpai dan gurunya berseru dalam hati mereka.

' Kemana sikap sombongmu yang hanya mengatakan Mongrel, Mongrel, dan Mongrel. '

Pikir mereka dengan terkejut, namun menyadari bahwa ia telah mendapat satu siswa lagi di Asramanya, Kazune lalu mengambil sebuah kunci dari sakinya, dan menyerahkannya kepada Akira.

" Ini kunci kamar no 222, Itu adalah kamarmu mulai sekarang, jadwal mandi anak laki laki jam 8, makan malam dimulai jam 7, ingat itu. " Ucap Kazune kepada Akira yang menerima kunci itu dengan senyum cerah, lalu berkata.

" Terima kasih Kazune-san. " Ucap Akira, lalu ia berbalik dan berjalan dengan riang sambil melantunkan lagu yang tidak jelas.

" *whistle* Mandi~, Mandi~, Mandi yang terbaik, yuhu~ "

Setelah itu, Akira pergi dari dapur dan meninggalkan para penghuni asrama lainnya dalam diam, Kazune yang melihat Kumai berlutut sambil menunduk disampingnya lalu datang dan menepuk bahunya.

" Tenang saja Kumai, ini hanyalah Shokugeki tidak resmi, kami tidak akan menyerbakannya sehingga harga dirimu tidak terluka, dan sepertinya murid pindahan itu juga bukan tipe orang seperti itu. " Ucap Kazune menghibur Kumai.

" Bukan itu masalahnya, hanya saja bagaimana aku bisa kalah dari siswa kelas satu, yang bahkan belum sehari berada di sekolah ini. " Gumam Kumai, namun Kazune kembali menepuknya dan berkata.

" Kukira itu bukan salahmu, hanya saja, kemampuan memasak murid pindahan itu, terlalu luar biasa, itu saja, jadi bersabarlah. " Mendengar itu dari Kazune, Kumai merasa sedikit lebih baik dan berdiri, namun Kazune masih berpikir sambil melihat kearah pintu dimana Akira keluar.

' Hyoujou Akira, bocah kelas satu yang benar benar mengerikan. '

Yah, berhasil Uodate dua kali Hari ini.

BTW : Souma menang lawan Asahi, Congrats Souma.

GrandCastercreators' thoughts
Next chapter