Sonya melihat ke arah tas milik Dini, tapi mendadak dering ponsel pun tidak terdengar lagi. Jantung perempuan berseragam merah muda itu serasa mau melompat dari tempatnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa jika saja benda pemberian dari Bara itu masih mengeluarkan suara yang memanggil.
"Ponsel kamu--"
"Aku ... baru saja mengganti ponsel, Kak." Dini berusaha untuk bersikap tenang.
"Ooh, pantesan. Nanti, jangan lupa untuk memasukkan nomorku, ya. Jangan takut! Aku akan merahasiakannya dari siapa pun, kok. Reno tidak akan bisa mengganggumu."
"I- iya, Kak." Lagi-lagi ia harus berbohong di depan wanita yang telah banyak menolongnya itu.
Sonya langsung percaya saja dengan apa yang dia katakan tanpa ragu. Jika saja ia memeriksa ponsel yang berada di dalam tas, saat itu juga ia bisa langsung mengetahui rahasia besar yang ia sembunyikan. Suara ponsel yang berdering itu, adalah panggilan dari Bara, satu-satunya orang yang ada dalam nomor kontak tersimpan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com