Entah siapa yang memulai, tapi kini kedua insan yang telah lama memendam kerinduan itu telah berada di dalam kamar yang tertutup rapat. Sementara kedua bibir saling berpagut, jari-jemari mereka saling melepaskan pakaian yang melindungi tubuh mereka satu demi satu.
Desah lirih yang sesekali terdengar di telinga, semakin membuat Bara bergairah dan terus menyusuri setiap lekuk leher sang kekasih yang jenjang dan menggoda.
"Aku sangat mencintaimu, Dini. Aku tidak ingin kehilanganmu," bisik Bara.
Ciumannya terus bergerak turun hingga kemudian menemukan dua puncak bukit pualam bersih yang telah lama tak ia kunjungi.
"I Miss you so much," gumamnya, seraya mengulum payu dara kenyal milik Dini yang telah kencang dan tegang menantang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com