Dika tetap nekat untuk menemui Friska di rumahnya. Ia ingin bertemu dengan wanita itu dan meminta maaf. Tak peduli kalau ia ditolak dan langsung diusir begitu saja.
Mobil yang dikendarainya pun sudah sampai dan terparkir di halaman. Dika langsung turun dan mengetuk pintu depan rumah Friska. Ia berkali-kali mengetuk, berharap sang tuan rumah mau membukakan pintu tersebut.
Alhasil, pintu sudah terbuka lebar dan muncullah sesosok pria, yaitu Pak Roni. Ayahnya Friska terkejut melihat kedatangannya ke sini dan menatapnya dengan pandangan murka.
"Kenapa lagi kamu datang ke sini, hah?!" ketus Pak Roni. Ia sudah tahu mengenai Dika yang sudah membuat sang anak jadi sakit hati.
"Om, saya mau ketemu sama Friska sebentar aja."
"Gak boleh! Mending kamu pulang aja sana dari sini! Gak usah datang ke sini lagi, paham?!" Pak Roni mendorong-dorong tubuh Dika agar segera pergi dari sini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com