webnovel

sepertiga malam ashima

cintaperjalanan hidup yang di bumbui dengan , kasih sayang, masalah, keterpurukan serta kegagalan membuat hati asima di rundung kegelisahan, berbagai rasa ada padanya. lantas mengadu kepada siapa saat keraguan selalu menyapa? di sepertiga malam waktu untuk menghilangkan keraguan, keluh kesah, sendu dan luka, bahagia dan tawa, teecurah semua. Terutama masalah hati yang selalu mengganggu fikiran. "Rasa ini tumbuh tanpa diminta, bukankah mencintai tak dilarang? " Kisah Ashima yang memendam perasaan pada Muhammad Ziyan Arrasyid, seorang laki-laki yang disukai oleh sahabat Ashima. Lantas Ashima membuang perasaan itu sebelum lebih dalam demi menjaga perasaan sahabatnya. ~Ashima syifa Azzahra~

Anisa_Nurul_Hikmah_8842 · Teen
Not enough ratings
6 Chs

Udah Putusin Aja

"Memiliki seseorang yang special memang menyenangkan. Namun menyesatkan jika tak terikat mahram."

🌷🌷🌷

.

.

.

Di sepertiga malam Ashima mencurahkan segala isi hatinya kepada Allah sang pencipta, betapa tenang dan damai yang di rasa.

"Ya Allah, terima kasih tak terhenti atas nikmat yang telah kau berikan. Sahabat yang baik. Serta orang tua yang selalu menyayangiku. Lindungi mereka selalu ya rabb. Terutama sahabat-sahabatku. Tunjukkan jalan yang lurus. Datangkan selalu hidayah kepada mereka. Amiin ya rabbal alamin."

Doa Ashima di sepertiga malam begitu khusyu dan syahdu. Apa yang membuatnya bimbang selalu ia curahkan di sepertiga malamnya.

🌷🌷🌷

Pagi datang menyapa, beberapa orang memulai aktivitasnya dengan semangat baru, seperti Ashima yang bersemangat pergi ke sekolah.

"Gimana ma, lancar belajarnya? Sebentar lagi ujian nasional lho. Tinggal beberapa bulan lagi."Tanya abi Yusuf di sela sarapan.

"Alhamdulillah lancar bi. Kan Ashima selalu belajar. Doain Ashima ya. Semoga dilancarkan dalam setiap prosesnya sampai kelulusan nanti."

"Amiin allahumma Aamiin."

"Ouh iyah ma, gimana soal temen-temen kamu itu?" Kini giliran umi Khadijah yang bertanya.

"Alhamdulillah mi, mereka semakin baik. Malahan mereka antusias banget pas Ashima mau ajak mereka ke pondok abi. Katanya pengen belajar tentang islam lebih dalam."

"Kapan rencananya kalian mau ke pondok?"

" nanti bi. In syaa Allah hari minggu, setelah ikut kajian di masjid sebrang.boleh kan bi, mi?"

"Boleh dong sayang, selagi itu dalam kebaikan, umi sama abi pasti izinin."

"Terima kasih umi abi."

🌷🌷🌷

Hari ini seperti biasa aku berangkat sekolah menggunakan sepeda motor kesayanganku. Setelah aku parkirkan motorku, segera aku bergegas pergi menuju kelasku. Namun belum lima langkah aku melangkah, ada seseorang yang memanggil namaku. Ah, dia lagi, ada apa lagi Ziyan menemui ku. Bukankah dia sudah tak ada urusan lagi denganku? Aku bukan ingin menghindar. Tapi aku merasa risih jika berada bersama laki-laki yang bukan mahrom. Karna takut terjadi fitnah. Ah, kenapa dia ganteng sekali. Astagfirullah. Maafkan hamba ya Allah. Segera ku menunduk.

"Ashima, gue mau minta tolong boleh?" Ucapnya yang begitu lembut.

"Bo-boleh. Minta tolong a-apa ya?" Ah kenapa aku jadi gugup.

"Tolong berikan ini ke Reina. Bilang maaf atas ucapan gue kemarin."

"Oke. Nanti aku sampaikan pada Reina."

"Terima kasih sebelumnya. Gue pamit. Permisi."

Apa ini? Ada apa dengan Reina? Ah! Aku jadi penasaran. Mending aku segera ke kelas. Mudah-mudahan Reina sudah ada.

Sesampainya di kelas. Aku segera menghampiri Reina, Fika dan Safa.

"Assalamualaikum teman-teman?"

"Waalaikumsalam."

"Rei, ini ada titipan dari Ziyan. Katanya dia mau minta maaf sama kamu soal kejadian kemaren." Ucapku pada Reina sembari memberikan barang yang dititipkan Ziyan tadi.

"Ouh iyah ma. Makasih yah." Jawab Reina sedikit sendu. Sebenarnya ada apa dengan Reina. Bukankah dia selalu antusias kalo soal Ziyan. Tapi ini kelihatan muram.

"Rei kamu ada masalah apa dengan Ziyan? Tumbenan mendung gitu?" Tanya ku hati-hati.

"Iyah Rei. Lo kenapa? Ko dari tadi gue perhatiin lo diem aja. Biasanya ceria."  Tanya Fika mewakili kami.

"Sebenarnya gue lagi bingung. Kemaren gue pergi ke toko buku bareng Ziyan."

"Terus apa masalahnya? bukannya bagus, rencana PDKT lo berhasil." Tanya Safa yang penasaran.

"Masalahnya Ziyan kaya nyindir gue gitu. Secara tidak langsung dia kaya bilang gue munafik ke diri gue sendiri. Dengan perubahan gue ini, gue belum bisa jga batasan dengan lawan jenis. Gue malu ma. Gue harus gimana?"

Ku lihat Fika dan Safa pun terdiam. Sepertinya mereka pun merasakan apa yang di rasakan oleh Reina.

"Jawabannya ada di kajian minggu ini. Makanya kita harus ikut. Supaya tau penjelasannya." Ucapku sambil tersenyum. Mencairkan suasana.

"Yaudah bel bentar lagi berbunyi. Ayo kita siap-siap belajar."

🌷🌷🌷

Ziyan prov

Sial! Gue salah ngomong. Ini mulut ngga bisa di rem, asal ceplos aja. Dari kemaren gue coba hubungi Reina tapi tidak ada respon sama sekali. Dan hari ini gue berinisiatif untuk meminta maaf dan memberikan sebuah buku untuknya. Semoga dia bisa maafin gue.

Saat gue berada di kolidor sekolah tiba-tiba gue bertemu dengan Ashima. Gadis yang menurut gue punya keistimewaan sendiri. Ntahlah, jika bertemu dia hati gue selalu gak karuan. Gue juga ngga tau sebabnya apa. Mungkin karna dia lembut dan menyejukkan kali yah.

Ashima, gue mau minta tolong boleh?" Ucap gue yang sedikit gugup. Ah kenapa gue jadi gugup gini.

"Bo-boleh. Minta tolong a-apa ya?" Jawab nya yang sepertinya tidak kalah gugup dengan gue. Haha.

"Tolong berikan ini ke Reina. Bilang maaf atas ucapan gue kemarin."

"Oke. Nanti aku sampaikan pada Reina."

"Terima kasih sebelumnya. Gue pamit. Permisi."

Ah! Rasanya tidak bisa berlama-lama dekat dengan nya. Jantung gue jadi error kalo ada dia.

🌷🌷🌷

Hari berganti hari. Hari minggu pun tiba. Hari dimana Ashima dan para sahabatnya akan mengikuti kajian di sebuah Masjid dekat komplek perumahan Ashima. Ashima tampak anggun menggunakan gamis pink senada dengan jilbab lebarnya, tak kalah cantik dengan Reina yang menggunakan baju tunik warna ijo toska di padukan dengan rok hitam serta jilbab hitam lebar. Terlihat juga Fika yang menggunakan baju gamis berwarna merah maroon senada dengan kerudung langsungan yang menutupi dada. Jangan tanya Safa, dia sudah rapi dengan baju tunik birunya yang di padukan dengan rok putih serta kerudung yang senada dengan bajunya. Mereka tampak cantik dan anggun.

Setelah sampai di masjid mereka pun segera duduk, mencari posisi yang aman saat mendengarkan ceramah nanti.

Mc berdiri, pertanda acara akan segera di mulai. Berbagai sambutan telah disampaikan, tak lupa di awali dengan pembacaan marhaba beserta doa. Dan kini giliran acara inti. Yaitu tabligul islamiyah.

"Baiklah, acara selanjutnya yaitu acara yang di nanti-nanti. Kami  mengundang ustazah Annisa, untuk menyampaikan tausiahnya dengan tema UDAH PUTUSIN AJA. Waktu dan tempat kami persilahkan."

Ustazah Annisa pun berdiri dan melangkah kedepan.

"Assalamualaikum wr.wb."

Salam ustazah Annisa mengawali tausiyah nya.

"Tema kajian kita hari ini yaitu UDAH PUTUSIN AJA. Maksudnya apa? Yaitu sesuatu yang harus di putuskan karna Allah melarang hubungan ini.

Sebenarnya kalian juga pasti sudah pernah mendengar ayat ini. Bahwa laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom, jika berdua-duaan atau memiliki hubungan tanpa ada ikatan halal. Itu sama saja mendekati zina. Sebagaimana dalam alquran telah di jelaskan:

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

Nah oleh karena itu patut bagi kita untuk menjauhi larangan tersebut. Lantas bagaimana jika sudah memiliki kekasih? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Siapa yang memulai dia harus bertanggung jawab. Harus rela sakit hati jika ingin selamat dari perbuatan keji. Yakinlah urusan jodoh, rezeki, maut itu sudah Allah atur. Jadi jangan  bimbang ketika kita masih sendiri. Karna jodoh itu cerminan diri kita. Jangan risau memikirkan jodoh. Fokuslah memantaskan diri supaya pantas bersanding dengan dia yang mampu menuntun kita ke syurga nya.Allah.

Sekian kajian pada hari ini. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum. Wr.wb."

🌷🌷🌷

"Bagus banget ya tema kajian tadi." Ucapku di sela menyeruput green tea. Yups! Setelah kajian usai, kami mampir ke cafe yang tak jauh dari tempat kajian tadi. Karna setelah ini kami akan pergi ke pondom abi.

"Iyah, sekarang gue tau apa yang di maksud Ziyan. Hampir aja gue terjerumus." Ucap Reina yang seperti menyesali sesuatu.

" iyh. Gue juga sadar, selama ini gue berhubungan dengan pacar gue, tapi ngga ada manfaatnya sama sekali. Malah nambah dosa. Orang tua gue selalu larang gue buat pacaran. Tapi gue dengan bodohnya menentang apa kata orang tua." Sesal Safa.

"Terus sekarang rencana kalian apa?" Tanya ku hati-hati kepada mereka.

"Menjaga diri dan hati untuk dia yang  dinanti." Jawab mereka serempak.

"Eh ko bisa sama jawabannya." Kataku, lantas kami pun tertawa.

"Mulai hari ini gue akan coba bicara pelan-pelan ke pacar gue, untuk memutuskan hubungan ini. Semoga dia ngerti alasan gue." Ucap fika.

" makasih ya ma, lo udah bantu kita, perlahan tapi pasti lo udah tunjukin kita hidayah. Betapa kurang bersyukur nya gue dulu." Ucap Reina.

"Ini semua bukan karena aku, tapi karena Allah sayang pada kalian, sehingga Allah berikan kalian hidayah. Semangat semoga kita bisa istiqomah yah."

🌷🌷🌷