webnovel

Senja Yang Tak Ku Gapai

Kisah dua orang sahabat yang sangat saling menjaga, menyayangi dan mensupport satu sama lain. Dinda dan boy mereka berdua selalu bersama dalam menempuh pendidikannya hingga saat ini pun kuliahnya satu kampus bahkan satu jurusan mengambil kedokteran. Mereka berdua selalu terlihat sangat klop. Sepertinya Tuhan mempertemukan mereka untuk bersatu bersanding bersama dipelaminan. Namun karena hal tertentu mereka sempat terpisah dalam waktu yang cukup lama sekitar 3 tahun. Apakah mereka berdua akan kembali bersama? Atau apa ada sosok lain dari masing-masing pihak yang bisa membuatnya tidak bisa bersama? Baca terus ya teman. Maaf kalau bahasa tulisanku masih berantakan wkwk. Masih belajar merangkai kata per katanya.

Vinencia_Niami · Teen
Not enough ratings
50 Chs

Tersendat konflik

Dinda berlari cepat menuju arah ke taman kampus sambil menghapus air matanya. Ada Boy yang dibelakang mengikuti Dinda.

Dinda. Tunggu, sini duduk sebentar. Ada apa? Kamu nangis" ucap Dinda

Ngga nangis. Hanya masuk debu saja tadi" ucap Dinda

Jangan bohong sama aku. Aku tau Alba telah berkata kasar padamu" ucap Boy

Sudah jangan dibahas lagi. Pulang nanti temenin aku ke kantor dulu ya Boy" ucap Dinda

Okey. Udah baikan? Mau langsung kekelas sekarang?"tanya Boy

Iya. Ayo ke kelas ga ada gunanya mikirin ucapan orang bre**sek itu"ucap Dinda

...

Din, Boy. come here, ini bangkunya sudah aku tap in. are you ok?" tanya Maura

yaap. mana sini hasil laporan diskusi pekan lalu?" tanya Dinda sambil mengalihkan pembicaraan tentang keadaannya.

ini Din. gimana apa perlu revisi lagi?"tanya Maura

wait. aku baca dulu" jawab Dinda. seperti nya sudah tidak perlu direvisi lagi ini sudah sesuai sih kalau terkait perintah yang ditugaskan. tinggal menunggu koreksian dari dosennya aja.

Syukurlah. Jadi malem nanti aku bisa ya pinjam Brian? mau ikut ga? biar doube date. Dinda sama Boy. aku sama Oppa Brian. setuju?"ajak Maura

Boleh tuh sekalian refreshing menjelang Kompre" ucap Boy

yaudah ikut aja aku. oh iya Ra, nanti kamu langsung aja ikut aku dan Boy ke kantor. Brian juga pasti ada disana" ucap Dinda

Siap Dinda" ucap Maura

Din. kamu jadi menggantikan ngajar ka Alba?"tanya Boy.

gausah bahas itu lagi ya. ga Sudi aku, biarin aja itu tanggung jawab dia kenapa jadi aku yang harus ribet. lagi pula jadwal yang disiapkan oleh prof sudah tersedia. Siapa Ka Alba beraninya memerintah orang aja." ucap Dinda dengan nada suara kesal

okey jadi nanti malam kita jadi ya ke resto." ucap Boy

.....

Good afternoon. please submit last week's assignments on my desk. Today, as usual, I will discuss the case in the next chapter and make a report" ucap prof

please fill in the timesheet independently for now. If anyone is caught leaving me absent again, I will give it an E. The discussion will continue. I stayed first because there was a meeting." ucap Prof

yess." ucap Maura bahagianya kami sebagai mahasiswa kedokteran saat tidak dipantau oleh dosen. sambil diskusi ada yang bermain, membaca mantra alias menghafal materi untuk persiapan kompre, makan, tidur bahkan bergosip.

Din. sebelum makan kita nonton dulu ya. dijam terakhir ada film horor biar seru" ucap Maura

terserah. kamu aja yang atur Ra. aku lagi melihat agenda kantor seperti ada yang janggal" ucap Dinda

jam mata kuliah pun telah berakhir. Hari ini Dinda tidak membawa kendaraan kesayangan tersebut.

mau tunggu disini apa ikut ke parkiran bareng aku?"tanya Boy

ikut aja Boy. nanti percepat dikit ya, aku penasaran ada sesuatu yang janggal dengan data penurunan barang dengan dana yang tercantum." ucap Dinda

bukannya itu semua yang menghendle Brian ya? masa iya dia korupsi? " tanya Boy

bukan boy. Brian hanya menjadi monitoring terkait ketersediaan barang. bagian penanganan data dan dana dipegang kendali oleh keponakan nya mama" ucap Dinda

yasudah. biar aku bantu nanti" ucap Boy

sesampainya di kantor Dinda berjalan dengan tergesa-gesa menemui Brian dan mengajaknya ke ruangannya

coba deh kamu liat data dengan dana yang tertulis beda. kita bagi ya perhitungan harga tiga Minggu lalu dengan yang saat ini tersedia. bantu aku Brian dan boy" ucap Dinda

siap laksanakan" ucap Boy dan Brian

Din. ini mah sudah jelas janggal, data barang dengan dana dalam waktu tingga Minggu yang lalu selisihnya sangat jauh hampir 20juta tiap kenaikan per Minggu nya. apa iya memang naik harga dari distributor utamanya?"tanya Boy

aku WhatsApp dulu bentar boy." ucap Dinda. tidak ada kenaikan harga sama sekali. berarti benar dugaan ku. tapi apa mama akan percaya dengan kejahatan ponakannya itu.

sebaiknya jangan diberitahukan dulu Din. biar aku yang selidiki. takutnya malah jadi kepikiran sama mama" ucap Brian

oke makasih banyak yaa. Ian jangan pulang dulu Maura sebentar lagi akan sampai" ucap Dinda

ada apa?" tanya Brian

mau ngajak kamu nonton. bukan kamu aja sih kita ber 4"ucap Dinda

Boleh tuh. kamu duduknya nanti disamping aku ya Din" bisik Brian

eh. ngapain sih lu bisik-bisik nempel lagi sama Dinda"ucap boy sambil mendorong Brian

selow Boy. mau tau ga bisikannya apa? nanti malam aku mau nginep dirumah Dinda." ucap Brian sambil tertawa. mau ikut? biar kamu cemburu pasti seru

hedeh. kalo udh Deket pasti aja adu mulut" ucap Dinda. tuh Maura udah sampai langsung aja ayo.

kita naik motor kan?" tanya Boy

iya aku sama kamu aja boy" ucap Dinda

siap. dadah Brian selamat gigit jari" ucap Boy