***
Menunggu adalah hal yang menyebalkan begitupun yang di rasakan oleh Dimas saat ini. Sahabat yang katanya mau main ke rumah tetapi batang hidungnya belum ada kabarnya.
Selepas Dimas menghibur hati Bunda yang saat ini di serang galau ingin rasanya membatalkan pertemuannya dengan Andre.
Tring… Tring… Tring.
Ponsel Dimas berdering dengan sigap langsung mengakat siapa yang menelfonnya.
Di sana tertera nama "Andre" orang yang sedari tadi di tunggu oleh Dimas. Ingin rasanya Dimas memarahi namun sebisa mungkin akan dia tahan.
"Assalamualaikum, Dim, maaf banget y ague hari ini enggak jadi ke rumah lu soalnya di minta sama Mamah buat nganterin ke pasar. Sorry banget ya, Dim." ucap Andre penuh sesal.
Dimas menghela napas. "Waalakumsalam, iya udah nggak apa-apa kok, Dre. Lagian gue juga mau nemenin Bunda ke rumah Kakek dan Nenek, maklum kangen rumah." Dimas setengah berbisik biar enggak ke dengeran sama Bundanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com