***
Pov Lutfi
"Jangan Bun, Yah besok aja gapapa kok ini kondisi Layinah sudah membaik kalian engga usah cemas. Pasti kalau ada apa-apa Lutfi akan kasih tahu sama Bunda dan Ayah." ucapku terpaksa berbohong karena gue juga engga akan tega minta Bunda dan Ayah ke sini malam-malam.
Ponselku letakkan di meja langsung menghampiri Layinah sudah mulai sadar. Dia melihatku dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ak-ku kenapa Mas?" ucap Layinah sambil terbata-bata.
Hatiku sangat sakit melihat istriku terbaring lemah seperti ini ya walaupun hanya sekedar kecapekan tapi rasanya engga tega lihatnya. Layinah berusaha untuk duduk tapi langsung gue larang.
"Tidur aja kamu masih sakit Yang." Gue harus bersikap tegar engga boleh lemah di hadapan Layinah karena sumber kekuatan Layinah ada pada diri gue sendiri.
Gita hendak membuka mulut pasti mau kasih tahu kabar gembira ini sama Layinah tapi yang berhak kasih kabar ya gue sebagai suami tercinta.
"Kenapa Git?" tanya Layinah dengan bersuara serak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com