***
"Iya gapapa kok Yang apapun masakan kamu In Sya Allah akan Mas makan kok."
"Terima kasih ya Mas suami." ucap Layinah lalu mencium pipi kiriku.
"Kok yang kanan engga di cium juga sih Yang." rengekku
"Udah makan aja Mas." Layinah kembali dalam mode serius.
Kami berdua makan dengan hening untuk hari ini masakan Layinah lumayanlah engga terlalu hambar ataupun asin. Baru tiga hari pernikahan kita diam-diam gue pernah melihat dia membuka artikel masak-memasak. Gue tersenyum simpul bangga sama istriku ini, biarpun dia anak tunggal tapi selalu memberikan pelayanan yang terbaik buat gue.
"Yang nanti kamu ikut Mas ke kampus apa engga?" tanyaku mencomot pisang goreng buatan Layinah.
"Engga Mas, aku hari ini mau bayar SPP nanti aku ajak Gita gapapa kan Mas?"
"Jangan Yang." cegahku.
"Loh kenapa Mas? ini kan cuman bayar doang nanti aku langsung pulang kok, engga mampir kemana-mana, boleh yah." ucap Layinah menatapku dengan puppy eyes.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com