webnovel

Bab 30 - Ancaman Tuan Tampan

Rea banyak bercerita bahwa ia berani melawan Fael, jika ia tega mungkin Fael sudah mati bonyok di tangannya. Sayangnya, Rea masih punya nurani. Ia menghargai Fael sebagai teman Bagas, dan Rea juga tidak bisa melawan Bagas yang punya kekuatan lebih banyak darinya, juga Bagas yang jauh lebih tegaan daripada Rea. Mendengarkannya, San merasa bangga, Rea mulai tumbuh menjadi sosok yang lebih kuat dari sebelumnya. Jika San bisa mendoktrin rasa sakitnya jadi bahagia, rasa takutnya jadi berani, San ingin mengatakan pada Rea, melawan keegoisan Bagas bukan hal buruk meski Bagas kakaknya. Namun, San tidak begitu. Atma selalu mengajarkan, menghormati seseorang yang lebih tua, itu harus.

Rea memeluk erat tubuh San, siang ini jadwal les vokal. Ada pagelaran musik yang akan Rea lakukan bersama kelompok paduan suaranya. San melirik Rea yang menyandarkan kepala di punggungnya. San berceloteh, “Rea ngantuk? Jangan buang iler di punggung San, ya!”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com