webnovel

SelZa

Gadis 17 tahun yang malang dan memiliki penyakit mental. Tetapi ada satu keberuntungan yang ia miliki yaitu mempunyai lelaki tampan yang selalu ada disisinya Al-Tezza Putra Pradipta.

awaaa · Teen
Not enough ratings
5 Chs

2. Pujaan Hati

Selamat Membaca dear, and enjoy! 🖤🧚

Di lantai bawah dia sudah melihat orang-orang beraktivitas seperti biasa nya. Tubuh mungil nya duduk di kursi makan dan melihat ada menu apa saja yang hari ini bibi nya masak.

" Kamu mau makan apa biar aku ambilin."

" Nggak perlu, gue bisa sendiri."

Orang yang mengajak diri nya bicara adalah anak dari bibi nya. Sikap Via memang seperti ini kalo sama lika. Awal nya Via sama dia temenan baik, tapi semenjak tau kalo si Lika pacar nya doi, Via langsung marah dan menjauhi Lika. Setiap diri nya melihat anak dari bibi nya itu pasti bawaan nya emosi. Gatau deh kenapa, au deh.

" Gue berangkat sekarang."

" Loh non ko nggak sarapan?" dari arah dapur sang ibu dari anak tadi keluar, " Nggak ah bi males," Via langsung melenggang pergi.

Tangan halus bi Enah memegang pundak anak nya menyalurkan kesabaran untuk sang anak, "Pelan-pelan saja, nanti juga non bakal baik lagi ke kamu sayang. Dia juga lagi pusing mikirin keluarga nya jadi kamu maklumin aja."

" Iya bu aku ngerti."

" Yaudah sarapan dulu yuk," dirinya memang tau, setelah peristiwa itu kedekatan sang anak dengan anak majikan nya itu menjadi amat renggang.

---

Via menatap sendu kearah pintu masuk kantin kala melihat Malvin sang pujaan tertawa bersama Lika. Inilah mengapa dia tidak suka dengan Lika, padahal dia dulu selalu curhat tentang Malvin tetapi malah dia yang jadian  Perasaan emang nggak ada yang tau tapi rasa nya nyes banget.

Diri nya bangkit dari duduk nya dan menghampiri kedua sijoli itu, dengan sengaja menumpahkan minuman yang baru dibeli Lika itu dan tersenyum puas, " Sory ya lik, gue emang sengaja."

Pandangan (nama) beralih ke sang cowo, " Hai Vin, aku boleh duduk di sini ?"

" LO! LO BENER-BENER GATAU ADAB YA."

" Udah, Udah ya Vin. Kita pergi aja," kata lika menengahi. Via yang mendegarnya mendengus sebal.

" Dia udah kurang ajar banget sama kamu ka," Lika menggeleng, " Aku gapapa," tangan gadis itu menggenggam tangan Malvin dan menarik menjauh dari (nama).

" Kurang ajar si Lika, awas aja lo. Malvin punya gue."

"WOI," teriak seseorang dari belakang, dia sudah apal siapa orang tersebut. " Masih aja kamu ngejar- ngejar Malvin kan ada aku."

Tatapan nyalang Via menatap ke Tezza, " Ngimpi lo kutu."

Diri nya melenggang pergi, tetapi tetap saja Tezza ya Tezza mau di bagaimana pun pasti mengekori nya. Kerjaan Tezza udah kaya body guard nya Via. Risi sebenernya. Tapi udah ngusir pake cara semuanya tetep aja, emang dasar kutu.

" Liv aku ke rumah kamu ya kaya biasa, atau pulang nya aku anter."

Langkah Via berhenti dan berbalik ke arah lelaki itu, " Pertama gue bawa mobil sendiri dan kedua gue udah bilang jangan pernah dateng ke rumah gue apalagi tanpa seizin gue dulu. Abang orang Indonesia kan? Gue harap kating yang ganteng ini ngerti apa yang tadi gue bilang."

Via paling tidak suka jika ada seseorang yang datang kerumah nya tanpa meminta izin nya terlebih dahulu, karena sebenarnya dia takut ketika ada yang datang kedua orang tua nya sedang bertengkar atau membawa pasangan nya masing-masing. Mau taruh dimana muka nya?.

" Lo ga boleh nyerah ya hati. Kita harus kerjasama buat bikin Alivia selalu senyum, dan abis itu kita dilihat deh keberadaannya sama princess."

Tezza tersenyum. Tekatnya sudah bulat bahwa ia ingin terus berjuang mengambil hati Via, karena diri nya sudah tau semua masalah Via maka dari itu diri nya ingin membuat gadisnya sembuh dan selalu tersenyum.

---

Seperti biasa Via jika sehabis selesai kelas nya tidak langsung pulang sebab dirumah banyak pemandangan yang tidak enak di hati. Diri nya merindukan kedua orang tua nya, sangat amat rindu. Tapi mau bagaimana lagi, dipaksakan malah diri nya yang terkena pukul, sudah biasa.

" Boleh duduk?" tanya seseorang. Kepala Via mendongak melihat siapa yang berbicara. Mata bulat nya melebar sempurna, " ARGA?!"

" Wih girang banget lo liat gue."

" Nggak usah kepedean lo. Lo tuh nggak ada kabar kemana aja si," tanya Via memulai percakapan terlebih dahulu.

" Hibernasi dulu gue, biar move dari lo," jawab nya sambil terkekeh.

Yap, dia Arga mantan kekasih yang paling dekat dan asik dengan nya. Orang nya emang asik banget nggak ada jaim-jaim nya deh kalo sama dia. Terus kenapa putus?. Biasasalah anak muda.

" Alay lo nyet."

Tangan Arga melambai kearah pintu masuk cafe, Via melihat ada perempuan seumuran dengan nya datang menghampiri ke arah mereka berdua, " Hai ga, maaf gue telat."

Merasa canggung Via pura-pura terbatuk, " Hai gue Alivia." perempuan itu tersenyum ramah, " Gue Diandra," balas nya.

Plakk, tangan Via memuluk paha Arga

" Cewe lo ya Ga? Gue nggak enak kan jadi nya."

" Sakit nyet. Iya dong cewe gue, sans aja gue emang sering cerita tentang lo. Karena gue mau ngenalin lo sama dia. Cantik kan?"

Spontan Via  mengangguk. Diri nya tidak berbohong, pacar baru Arga memang cantik tetapi tetap diri nya lah yang paling cantik. HAHAHA.

Akhirnya mereka larut dalam pembicaraan yang tak tentu arah, kalau orang tua bilang mah ngalor ngidul. Udah cantik, asik lagi. Top deh Arga kalo milih cewe.

" Oiya Vi pacar gue ini ambil jurusan psikolog, barangkali lo mau konsul ke dia. Gue sedikit si cerita masalah lo."

" Iya kalo lo butuh teman curhat atau sharing ke gue aja, bakal gue bantu sebisa gue. Jangan dipendam sendiri nanti ujung-ujung nya lo nyakitin diri sendiri, nggak baik bisa jadi candu tau nanti nya."

" Kamu kan emang selalu bikin aku candu yang."

" Huwekk, mau muntah njing gue denger nya," mereka berdua tertawa. " Sirik aja lo, tuh dengerin apa kata bebeb gue."

" Iya iya. Emm kayanya gue belum mau ke psikolog dulu si, soal nya gue masih biasa aja nggak terlu depresi banget. Nanti gue kontak lo deh kalo mau sharing."

" Oke. Jangan nunggu sampai depresi yang berlebihan baru konsul ya."

Terlambat. Dirinya sudah amat sangat candu, malah sampai ngelukain diri nya sendiri. Via tersenyum, " Siap."

Arga dan Diandra bangkit lalu pamit untuk pergi duluan karena ada acara berdua katanya. Aneh tidak ada rasa cemburu sama sekali? Haha.

----

Alhamdulilah uda part 2. Doain lancar terus 🙏♥️

Kalo ada typo komen aja ya biar di revisi ni sama aku! tengkyu for reading guys, wufyuu.