1 1. Awal

Selamat Membaca dear and enjoy !šŸ–¤šŸ§š

9 tahun yang lalu...

Seorang gadis cantik berumur 9 tahun yang sedang bermain dan tertawa bahagia dengan keluarga kecil nya di halaman rumah nya. Mungkin bisa dibilang keluaga kecil yang bahagia.

" Sayang, ayo sini makan dulu," sang anak tidak menghiraukan ucapan sang ibu.

" Selma sayang, ayo kita makan sama-sama, mamah udah nunggu tuh,".

Sang anak pun langsung mengiyakan ucapan papah nya dan duduk di tempat yang sudah disiapkan, " Maafin aku ya mah, tadi aku cuekin mamah. Abisnya mamah nggak pernah ajak papah makan bareng si,".

Sang mamah pun tersenyum masam, " Yaudah maafin mamah ya cantik, sekarang kamu makan ya kan udah ada mamah sama papah disini," gadis kecil itu dengan segera memakan masakan sang mamah karena sedaritadi perut nya sudah rewel minta diisi.

Semakin lama, gadis kecil yang dulu belum mengerti apapun sekarang sudah beranjak semakin dewasa dan menjadi gadis cantik yang mulai peka sedikit demi sedikit kehidupan dan masalah yang dialami keluarga nya.

Suatu hari diri nya mendengar perdebatan mamah dan papah nya,

" Kamu bisa nggak si bersikap biasa aja! Kalo kamu kaya gini terus Selma bakal tau semua nya,"

"Biarin, biar anak kita tau seberapa bejat papah nya yang selama ini dia banggain. Aku cape mas, aku nggak sanggup kalo harus terus-terusan liat kamu sama perempuan lain di luar sana,"

" Loh kenapa? Toh aku masih kasah jatah bulanan, nafkah yang cukup dan paling penting aku pulang ke rumah dan nggak talak kamu bukan?,"

" Kalo kaya gini terus aku lebih milih kamu talak aku mas, semua itu nggak cukup buat aku bahagai. Aku cuma mau kamu stop bermain dengan perempuan di luar sana,"

Perdebatan lain pun masih terdengar jelas ditelingan sang anak. Semenjak dia dewasa, dia tau bahwa semua keharmonisan yang ini dia dapat hanyalah kepalsuan. Tetapi tidak apa, setidak nya diri nya pernah merasakan kasih sayang kedua orang tua nya walaupun hanya sesaat.

----

" Non,"

Panggilan dan tepukan dibahu nya membuat lamunan nya buyar begitu saja, " Bibi bikin aku kaget aja," orang yang di panggil bibi itu pun tersenyum kikuk dan meminta maaf.

" Oiya non itu bibi udah bawain makan malam ya."

" Ko repot-repot bawa keatas bi?"

" Abisnya bibi panggil-panggil dari luar non nggak nyaut-nyaut, maaf ya non," ucap nya meminta maaf kembali. " Santai aja bi, kaya sama siapa," jawab (nama) sambil tertawa.

" Mikirin apa emang non sampe nggak denger bibi panggil-panggil."

" Biasa bi, kangen."

" Kangen sama siapa? Woah bibi tau nih."

Via menaikkan alisnya, " Mas Tezza ya, ya kan? Hayo ngaku non."

Via mendegar itu tertawa kencang, ada-ada saja emang ibu-ibu di hadapan nya ini, " Ko bisa-bisa nya bibi bilang Tezza?"

" Dia kan akhir-akhir ini sering kesini non, lucu bibi kalo liat dia."

" Dih si bibi ada- ada aja, udah ah males bahas tu anak."

" Haha, sori non bibi cuma buat ngalihin kesedihan non doang tadi, biar ga sedih-sedih amat."

" Gaya banget si bi pake sori-sorian haha," ucap Via sambil tertawa, memang bicara dengan bibi nya membuat tidak bisa berhenti ketawa terus.

" Ish si non emang nya cuma anak muda doang yang boleh, bibi kan juga mau gaul non."

Via mendengar itu langsung menumpahkan tawa nya dengan kencang. Bisa-bisa nya udah punya anak satu bilang begitu, haha.

" Gitu dong non ketawa, bibi jadi seneng kerja nya. Yaudah bibi ke bawah dulu ya, jangan lupa dimakan," diri nya mengangguk tanda mengiyakan.

Bi Enah satu-satu nya orang yang bisa mengerti diri nya. Bahkan diri nya sudah me ganggap sang bibi sebagai pengganti mamah nya yang ntah sedang dimana sekarang. Selma atau yang sekarang di panggil Via ini, sangatĀ  berterimakasih karena Allah telah memberikan bibi yang amat sangat baik dan penyayang kepada diri nya. Setidak nya ada yang sayang dengan diri nya.

----

Buat bab 1 sedikit dulu ya, karena baru awal-awal ni, hehe. Semoga suka ya!!

ENJOY SEMUA AND STAY SAFEā™„ļø

avataravatar
Next chapter