80 Dia Bahkan Tidak Tahu Nama Pemuda Itu!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Dengan menjentikkan jarinya, Rong Jia Luo memancarkan seberkas api yang membakar kertas, jarum perak dan cacing itu menjadi abu.

"Itu … Sudah, itu saja?" Rong Jia Luo hanya bisa bertanya-tanya sambil merasa terpana.

"Betul, sudah selesai. Yang Mulia, Anda bisa mencoba kembali melatih Qi Anda, sekarang."

Rong Jia Luo tidak peduli dengan ruang belajar yang berdebu. Dia langsung duduk dan mulai berlatih. Setelah sekitar lima belas menit, dia membuka mata dan melompat untuk membungkuk memberi tanda terima kasih pada Gu Xi Jiu, "Tuan Ren, terima kasih atas keterampilan pengobatanmu yang luar biasa, aku sudah sembuh sekarang!"

Dia memang benar-benar telah disembuhkan! Akhirnya dia sembuh! Penyakit kronis yang telah dideritanya selama dua tahun dan membuatnya nyaris putus harapan itu sekarang sudah sembuh!

Walaupun Rong Jia Luo terlihat tenang-tenang saja selama proses pengobatannya malam ini, dia sangat bersemangat sekarang, sehingga dadanya terasa seperti akan meledak!

"Tuan Ren, kamu telah menyembuhkan penyakitku dan aku bisa memberimu hadiah lebih besar, kamu…." Rong Jia Luo berpaling ke tempat Gu Xi Jiu berdiri dengan mata berseri-seri, tetapi mendadak, dia berhenti bicara.

Gu Xi Jiu telah menghilang entah ke mana!

"Tuan Ren? Tuan Ren?" Rong Jia Luo tidak ingin menyerah dan melihat sekeliling tetapi tinggal dia sendirian di ruang belajar yang porak-poranda.

Pria kecil itu tiba-tiba menghilang seperti kemunculannya entah dari mana. Tidak ada seorang pun tahu bagaimana cara dia datang dan pergi ….

Rong Jia Luo mengeluh dan menyesal karena mengalihkan pandangannya dari pria itu.

Selain ingin berterima kasih pada Gu Xi Jiu, banyak hal yang juga ingin Rong Jia Luo tanyakan. Antara lain, dari mana asal pemuda itu dan pada klan mana dia mengabdi. Selain itu, dia bahkan ingin mempekerjakannya pemuda itu, tak peduli berapa pun biayanya! Sayang sekali membiarkan orang jenius seperti itu pergi begitu saja!

Dia bahkan telah menyusun rencana tentang bagaimana dia dapat meyakinkannya agar bergabung dengannya.

Di pengujung hari itu, sebelum Rong JIa Luo sempat berbuat apa pun, pemuda itu sudah hilang tanpa bekas!

Setelah menyembuhkan penyakit Rong Jia Luo yang tak dikenal, pemuda itu mengambil gelang aneh itu dan nota tertulis senilai satu juta ons perak bersamanya, lalu menghilang ….

Dia bahkan tidak tahu nama orang itu! Dia hanya tahu nama keluarganya adalah Ren, dari bocah kecil yang mengirimkan bangau kertas di rumah lelang waktu itu ....

….

Bulan di langit terlihat sebesar cakram bundar tetapi sama sekali tidak ada bintang yang menghiasi langit luas itu. Hanya terlihat langit dan bumi yang putih keperakan memantulkan cahaya rembulan.

Hari sudah malam. Karena kota telah memberlakukan jam malam, hampir tidak ada seorang pun yang terlihat mondar-mandir di jalanan kota pada jam ini, hanya tentara berpatroli yang terlihat lewat sesekali.

Gu Xi Jiu muncul kembali di salah satu lorong kecil yang remang-remang dan sepi di kota itu.

Walaupun dia cukup terampil dalam menggunakan teknik teleportasinya, tenaga dalam di tubuhnya telah merosot sedemikian rupa sehingga dia tidak bisa berteloportasi semudah yang biasa dia lakukan di kehidupan sebelumnya. Jarak tiap 'lompatan' saat dia teleportasi sekitar satu mil dari satu tempat ke tempat lain.

Jarak antara rumah Jenderal Gu dan kediaman sang Putra Mahkota sangat jauh―yang satu di selatan sementara yang lain di utara. Karena itu, Gu Xi Jiu tidak bisa berteleportasi langsung kembali ke kamarnya dari kediaman Putra Mahkota, karena dia perlu beberapa tempat untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga dalamnya.

Untungnya, Gu Xi Jiu sangat teliti dan sudah menghafal seluruh peta kota. Karena itu dia tahu tempat mana yang lebih tersembunyi dari pandangan banyak orang dan tempat mana yang tidak begitu ramai dipadati penduduk.

Lorong kecil inilah salah satu tempat yang dia pilih untuk beristirahat.

"Tidak kusangka kamu mengenalinya, Gu! Tempat ini juga sangat jarang selama zaman kita." Itu suara Gelang Batu Cakrawala yang menggema di benak Gu Xi Jiu.

Gu Xi Jiu tidak ambil pusing soal itu. Ketika Gu Xi Jiu menenangkan dirinya, dia merasa sedikit terengah-engah. Dia pun dengan lembut menyentuh dadanya dan mengerutkan alisnya.

"Kamu terluka!" Gelang Batu Cakrawala dengan peka menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan gadis itu, "Pasti karena pukulan Putra Mahkota ketika kamu menusukkan jarum itu, kan?"

"Ini bukan masalah besar."

Gu Xi Jiu sebenarnya meremehkan tenaga dalam sang Putra Mahkota. Padahal dia sudah siaga dan menghindar tepat waktu. Namun sebagian dari tenaga dalam sang Putra Mahkota telah mengenainya, dan dada Gu Xi Jiu pun merasa tidak nyaman.

avataravatar
Next chapter