# Chapter 3 #
Aku merupakan anak 5 dari tujuh bersaudara, usiaku saat ini merupakan saat yang pas untuk menikah yaitu 28 tahun, tapi
keinginan untuk menikah itu belum terbayang sama sekali dibenakku. Aku bekerja sebagai Kepala HRD di Perusahan yang
cukup bonafid dan berasal dari Perguruan negeri terbaik dikotaku.Terus terang cukup banyak yang berusaha mendekatiku.
Parasku cukup menarik walau menurut orang mungkin tidak begitu jelek dan kepribadianku juga periang dan punya banyak
teman. Dan mungkin alasan untuk belum menikah karena takut laki2 tidak dapat menghidupi aku dalam rumah tangga.
Alasan klise memang, apalagi dengan jabatan kepala HRD jd aku suka memandang rendah lelaki yang mendekatiku jika
jabatannya hanya staff kantor biasa.
Setiap ada kesempatan ibuku selalu menanyakan kapan aku akan menikah, karena keempat kakak perempuan diatasku sudah
menikah semua, jadi tinggal aku satu satunya yang menjadi pemikiran ibuku, sedangkan adik dibawah ku masih kuliah dan
satunya lagi masih duduk dibangku SMA.
Perna suatu ketika ibuku bertanya " Kapan kamu akan menikah ?"
" umurmu sdh cukup dan lagi kerjaan sdh ada "
" nanti..bu sabar saja..jodohkan tidak lari kemana " kataku sok berfilosofi
" sabar.... gimana, ingat lho umur kamu itu sdh dianggap perawan tua "
" Ah ..ibu zaman sekarang udah biasa umur segini belum menikah "
" lihat kakak - kakakmu mereka menikah dibawah umur 25 ..la ini kamu sdh diatas 25 masih saja melajang "
Kalau sdh bicara begitu, biasanya aku langsung masuk ke kamar tanpa berkata.
Karena kalau sdh dibandingkan dengan kakak - kakahku akhirnya aku sendiri yang kesal.
" Dewi.... " ibu memanggil namaku
"ibu belum selesai bicara .."
" Nanti saja..bu kita bahas lagi " kataku sambil menutup pintu kamar
Biasanya pembicaraan itu selesai sudah dan tidak lagi ada pembahasan lebih lanjut.
Kegalauan ibuku ini, biasanya langsung aku curahkan dengan Pak Mussawir, enaknya kalu ngomong dengan Pak Mussawir
pasti nyambung.. dan beliau tidak serta merta memvonis atau memojokkan aku, tapi biasanya langsung memberikan contoh.
Pengalaman - pengalaman Pak Mussawir inilah akhirnya yang akan terjadi padaku kelak.