webnovel

22. MANAGER PENGGANTI SELIN

Hari ini adalah hari terakhir Selin bekerja dikantornya, seluruh pekerjaannya pun sudah ia bereskan.

Sebenarnya masih ada waktu dua hari lagi hingga batas pengunduran dirinya berakhir, tetapi untungnya pihak HRD mengabarkan bahwa mereka sudah menemukan penggantinya dan rencana hari ini ia hanya akan bertemu dengan orang tersebut.

Ia ingin bertemu dengan Manajer Marketing yang baru serta menjelaskan beberapa hal penting mengenai beberapa proyek yang akan datang, ia tidak mau jika ia meninggalkan kantor tersebut begitu saja tanpa menjelaskan hal-hal penting mengenai sisa pekerjaannya itu kepada orang yang nantinya akan menggantikannya, ia harus memastikan segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan ia tinggalkan ini dapat ditangani oleh orang yang tepat agar dikemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Selin sungguh tidak mau kejadian seperti itu sampai terjadi.

Pak Robin—Manajer HRD, mengatakan bahwa Manajer penggantinya itu akan datang setelah jam istirahat, Selin melirik jam yang tergantung indah diatas pintu ruangannya, jam sudah menunjukkan pukul 12 siang dan itu artinya mereka sudah memasuki jam istirahat kantor.

Selin merapikan meja kerjanya dan menumpuk beberapa file menjadi satu tumpukan dan meletakkannya disudut mejanya.

Selin melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerjanya dan berjalan menuju meja kerja sahabatnya, Cerry.

Ia melihat Cerry yang sedang menerima telepon dengan raut yang gembira, Selin bisa menebak siapa yang sedang menjadi lawan bicara sahabatnya itu di seberang sana, siapa lagi kalau bukan tunangan sang sahabat, Farukh?.

"Cari makan yuk" ajak Selin setelah tiba didepan meja kerja Cerry

"Yuk.." jawab Cerry masih dengan ponsel yang menempel ditelinganya itu. "Sayang, aku mau istirahat dulu sama Selin, setelah pekerjaanku selesai aku akan mengabarimu" pamit Cerry pada lawan bicaranya di seberang sana yang tak lain adalah Farukh.

Setelah mendapat jawaban dari Farukh ia pun memutuskan panggilan teleponnya, Cerry segera membereskan meja kerjanya yang sedikit berantakan karna hari in7 juga menjadi hari terakhirnya bekerja di perusahaan ini, sama seperti sang sahabat.

Mereka berjalan beriringan menuju Lift yang akan membawanya ke lantai 2, mereka memutuskan untuk makan siang di kafetaria kantor yang terletak di lantai tersebut untuk menghemat waktu karna setelah ini mereka akan menerima tamu, si Manajer pengganti yang akan mengisi posisi Selin yang sebentar lagi akan ia tinggalkan.

"Gimana kabar Farukh?" tanya Seli setelah mereka duduk di salah satu meja yang tersedia di kafetaria tersebut.

Suasana cukup padat mengingat ini memang jam istirahat karyawan dan kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk makan di kafetaria dari pada harus mencari tempat makan diluar kantor, lagi pula menu yang ditawarkan dari kafetaria kantor mereka juga beragam, dari makanan lokal sampai makanan luar. Jadi mereka tidak punya alasan untuk mencari makanan di luar kantor jika makanan yang akan mereka pilih sudah tersedia di kafetaria tersebut.

"Baik... Oya, Farukh titip salam dan katanya dia juga ngga sabar mau kenalan sama calon suami mu, Dion." jawab Cerry sekalian menyampaikan salam yang dikirimkan oleh sang tunangan. Farukh dan Selin memang cukup dekat karna Cerry yang mengenalkan mereka, mereka berkenalan saat masa-masa awal Farukh masih berusaha mendekati Cerry, sama seperti Selin yang mengenalkan Dion kepada sang sahabat.

"Katakan padanya aku terima salamnya dan juga sampaikan salam balik ku kepadanya" ucap Selin sambil tersenyum.

"Oya, lusa Farukh udah ada disini. Katanya semua perijinan pindah tinggalnya sudah selesai" Ucap Cerry memberitahukan kabar yang tadi disampaikan oleh sang tunangan.

"Benarkah?... berarti dia bakalan hadir di acara pernikahan ku dong" ucap Selin senang karna tunangan sang sahabat akan segera datang dan bisa menghadiri acara pernikahannya, ia bahagia karna orang-orang terdekatnya akan hadir dihari bahagianya itu yang akan diadakan kurang dari 10 hari itu.

"Iya, dan sebelum acara pernikahan kalian, aku mau kita mengenalkan mereka dulu satu sama lain supaya mereka bisa saling mengakrabkan diri, mengingat kepribadian mereka sepertinya hampir sama, sama-sama gampang berbaur dengan orang baru." usul Cerry yang langsung diangguki oleh Selin, ia menyetujui perkataan Selin tentang kepribadian antara Dion dan Farukh memang memiliki persamaan, yaitu sama-sama cepat beradaptasi dengan orang baru.

"Oya Sel, kamu udah tahu belum orang yang akan menggantikan posisi kamu itu orangnya seperti apa?" tanya Cerry mengganti topik pembicaraan mereka yang sebelumnya membahas pasangan masing-masing ke pembahasan mengenai siapa orang yang akan menggantikan posisi Selin.

Selin menggeleng tanda ia juga tidak tahu apa-apa " yang aku tahu cuman, dia seorang laki-laki yang memang sebelumnya juga menjabat sebagai Manajer Marketing disalah satu cabang kita diluar kota, dan setelah mendengar kabar tentang kekosongan posisiku karna pengunduran diriku ia mengajukan permohonan untuk mengisi posisi itu. Kata pak Robin sih, dia juga memberi alasan kalau ia ingin pulang ke kota asalnya dan berkumpul kembali dengan keluarganya, jadi dengan mempertimbangkan hal itu pihak perusahaan akhirnya mengabulkan permohonannya itu." ucap Selin menjelaskan apa-apa saja yg ia ketahui dari manajer penggantinya itu, selain informasi yang ia dapatkan dari pak Robin sang Manajer HRD nya itu, ia sama sekali tidak mengetahui seperti apa sosok penggantinya itu.

"Semoga saja dia orang yang baik dan bisa bertanggung jawab sepertimu terhadap pekerjaannya" ucap Cerry berharap agar orang yang akan menggantikan posisi Selin adalah orang yang bisa diandalkan.

" Oya, kamu tau ngga kalau mbak Anggi sama Dewa malah protes padaku karna ikut-ikutan mengundurkan diri sama kamu" gerutu Cerry saat mengingat kedua rekan satu Divisinya itu protes kepadanya beberapa hari lalu saat mendengar kabar bahwa iya juga akan ikut mengundurkan diri bersama Selin.

Selin hanya tersenyum mendengar gerutuan sang sahabat, jangan Cerry, Selin pun mendapatkan protes dari dua orang itu saat pertama kali mendengar kabar pengundurannya itu minggu lalu, jadi Selin tidak akan heran jika Cerry pun mendapatkan protes yang sama dari mereka.

Tak terasa waktu istirahat pun berlalu, dan kedua gadis itu segera bergegas kembali ke ruangan mereka, Mereka sudah tidak sabar untuk mengetahui siapa orang yang akan menggantikan posisi Selin.

Dentuman Lift berbunyi menandakan mereka telah sampai di lantai dimana ruangan mereka berada dan berjalan beriringan menuju ruang kerja pribadi Selin sambil sesekali berbincang.

"Bu Selin, and ditunggu di ruangan anda oleh Pak Robin dan orang yang akan mengisi posisi anda" Ucap Dewa saat melihat kedatangan Selin dan Cerry.

"Terima kasih Dewa" jawab Selin sambil tersenyum ringan kearah juniornya itu. Dewa hanya mengangguk serta membalas senyum Selin dengan senyum sopan andalannya, Dewa memang rekan tim termuda di divisinya itu, jadi wajar saja kalau pria itu memperlakukan rekan timnya yang lain dengan sangat sopan.

Selin mengetuk pintu ruangannya sebelum melangkah masuk, untuk memberitahukan keberadaannya.

Cerry tidak ikut bersamanya karna ia harus ke toilet terlebih dahulu sebelum menyusulnya untuk menemui tamu mereka.

Selin sudah masuk kedalam ruang kerjanya dan melihat Pak Robin sang Manajer HRD nya itu sedang berbincang dengan seseorang yang Selin yakini adalah orang yang ia tunggu tersebut, sayangnya Selin belum melihat wajah orang itu yang memang saat ini tengah duduk di Single sofa dan membelakanginya, Pak Robin yang menyadari kedatangan Selin langsung menghentikan obrolannya dan tersenyum sopan kepada Selin.

"Bu Selin, ini orang yang akan menggantikan posisi anda kedepannya" ucap Pak Robin sambil memberi arahan kepada orang yang duduk di depannya itu untuk berbalik.

Dan betapa terkejutnya Selin setelah orang itu sudah penuhnya menghadap ke arahnya dengan reaksi yang tak kalah terkejutnya dari reaksi yang diberikan oleh Selin.

Next chapter