webnovel

Selenophile.

10 tahun sekali akan terjadi peristiwa bulan emas peristiwa itu tentunya tidak diketahui oleh orang-orang biasa, bulan emas hanya bisa terlihat oleh orang-orang yang terpilih dan mereka harus merahasiakan peristiwa itu, jika tidak maka sesuatu yang besar akan terjadi dan orang yang dipilih oleh orang terpilihlah yang akan terkena dampaknya.

Avench_Vinchi · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

satu

Sinar matahari menembus di balik celah-celah tirai di kamar Charlotte membangunkan sang pemilik kamar dari tidurnya.

Charlotte mengambil jam yang ada di nakasnya dan melihat ke arah jarum jam tersebut.

-06:30-

Charlotte membulatkan matanya dan langsung bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Setelah selesai dengan kegiatan membersihkan diri Charlotte memakai seragam sekolahnya.

Kemeja putih yang sengaja di buat pas memperlihatkan lekuk badannya rok rampel abu-abu sejengkal di atas lutut lalu memakai dasi khas sekolahnya beserta rompi senada dengan roknya lalu memakai kaus kaki semata kaki dan sepatu sekolahnya.

Kemudian ia mengambil 2 tas gunungnya yang sudah di isi penuh.

Seharusnya Charlotte hanya membawa 1 saja namun ia tak bisa hanya membawa baju saja Charlotte tak bisa hidup tanpa makeup dan segala macam skincarenya.

Bayangkan saja Charlotte membawa 10 powerbank dengan daya tampung 10.000 mAh yang diisi penuh karena takut tidak ada stopkontak di tengah hutan.

Karena memang tidak ada! dan ponsel pun akan di kumpulkan saat mereka sampai tempat kemah.

Namun siapa yang berani melawan Charlotte sang anak pemilik sekolah yang terkenal kejam.

Bahkan Charlotte pernah memecat guru karena cara mengajarnya membosankan menurut Charlotte.

Tas gunungnya yang berwarna abu-abu berisikan baju dan handuk untuk berkemah selama sebulan.

Sebenarnya itu belum cukup untuk Charlotte namun mau bagaimana lagi? Bawaannya sekarang saja sudah sangat berat.

Bahkan dia harus membawa gitar untuk mengisi acara disana.

Lalu tas gunung yang berwarna hitam berisi 2 buku tulis kosong untuk mencatat apa yang mereka dapatkan di sana, alat-alat tulis yang di jadikan dalam 1 tempat pensil, dompet, alat makeup, ah Charlotte harus tetap terlihat cantik dimanapun ia berada, powerbank, camilan, keperluan untuk mandi, skincare, kaus kaki, sepatu ganti, novel-novelnya, dan kotak P3K yang sangat teramat lengkap.

Yang mengikuti kemah itu hanyalah 10 orang dengan otak yang paling pintar di lingkup ekskulnya karena kemah akan dilakukan selama sebulan yang artinya akan tertinggal banyak pelajaran dan jika otaknya hanya pas-pas an seperti siswa biasa maka mereka di jamin tidak naik kelas.

Maka dari itu hanya orang-orang pintar saja yang bisa mengikuti kemah itu.

Setiap tahunya di Eward's international high school yang mengikuti kemah itu berbeda-beda jumlahnya, bahkan tahun sebelumnya hanya 4 orang karena muridnya tidak sepintar angkatan Charlotte.

Cahrlotte melihat-lihat apalagi yang kurang untuk di bawa namun semua sudah siap terakhir dia cek notif-notif yang ada di ponselnya

-PENCINTA ALAM EDWARD'S SCHOOL-

Jevan: pada dimana buruan kumpul di sekolah jangan sampe telat!

Dinda: gue lagi otw

Ega: masih dirumah Van tungguin ya bentar lagi otw

Melly: ANJIR GUE BARU BANGUN TIDUR TUNGGUIN YA.

Bagas: gue agak telat dikit Van mau anter adek gue ke sekolah dulu.

Gibran: 10 menit lagi gue otw

Vanya: sabar ya Van gue makeup dulu biar canci

Gibran: Dempul terus tuh muka sampe mirip badut ancol hahahhahaha.

Vanya: Gibran banyak bacot -_-

Jevan: gausah banyak tingkah lo pada buruan gue udah di marahin pak Surya!

Charlotte: Jevan jangan marah-marah ntar aku gak suka lagi loh

Jevan: gapeduli buruan jalan!

Charlotte: ih galak :(

Charlotte: otw honey, tapi otw ke hati kamu ;*

Jevan: NAJIS!

Setelah itu Charlotte menutup hanphonenya memasukan kedalam tasnya dan merangkul 2 tas gunung itu di kedua bahunya.

Sekali lagi Charlotte memperhatikan penampilannya di kaca fullbodynya.

"One word for you Charlotte. Perfect" ucap Charlotte pada dirinya sendiri.

Charlotte membuka pintu kamarnya dengan perasaan bahagia dan menutup pintu kamarnya.

Saat Charlotte berbalik badan, pemandangan yang sangat asing menghiasi penglihatan Charlotte.

Ruangan itu gelap, sangat besar dan dinding dinding yang menghiasi terbuat dari emas yang di bentuk menjadi ornamen-ornamen seperti yang ada di novel fantasi.

Charlotte berjalan menyusuri ruangan asing itu dengan raut wajah kebingungan ditempat yang Charlotte pijak saat ini hari sudah malam.

Charlotte melihat jam tangan yang melingkar cantik di pergelangan tangannya itu berputar dengan cepat dan berhenti di jarum panjang ke 3 dan jarum pendek ke 8.

Yang artinya saat itu adalah pukul delapan lewat lima belas malam.

Kepala Charlotte tiba-tiba merasakan sakit yang teramat.

Ia mencoba mendekati kursi yang ada di ruangan itu.

Namun sebelum sempat Charlotte duduk, pintu disalah satu ruangan itu terbuka, samar-samar Charlotte mendengar ada yang memanggilnya hingga mata Charlotte menggelap.

Charlotte pingsan.

👻👻👻

Lagi-lagi sinar matahari yang membangunkan Charlotte dari tidur panjangnya.

Namun kali ini berbeda sinarnya sangat terang hingga membangunkan Charlotte yang pingsan.

"Eugh....." rintih Charlotte.

Perlahan-lahan Charlotte menyesuaikan indra penglihatannya dengan cahaya yang ada di sekitarnya.

Ia bingung kenapa bisa ia berada di kamar ini kamar yang tampak kuno namun mewah dengan dinding yang berlapis emas dan barang-barang disekitarnya pun asing hanya kedua tas dan gitar yang berada disamping kasurnya lah yang Charlotte kenali.

Kemudian Charlotte ingat kemarin ia membuka pintu kamarnya dan saat berbalik badan ia berada di sebuah ruangan mewah dengan desain kuno kemudian jamnya berputar dan kepalanya mulai merasakan sakit yang sangat hebat dan hanya sampai disitu.

Charlotte merasakan tenggorokannya sangat kering kemudian ia mengambil tasnya dan mencari air mineral dan meminumnya dengan rakus.

Charlotte mulai berpikiran yang tidak-tidak, ia melihat tubuhnya yang masih terbalut seragam lengkap hanya sepatunya saja yang terlepas dan berada di lantai, Charlotte langsung menghembuskan nafasnya lega.

Kemudian saat Charlotte ingin turun dari ranjangnya suara pintu terbuka terdengar di telinga Charlotte.

Lalu tampaklah seorang pria dengan wajah datar dan dingin itu masuk ke kamar itu.

Rambutnya berwarna hitam kelam, iris matanya berwarna coklat gelap dan pandangannya setajam pisau, namun wajahnya sangat tampan mungkin di dunia Charlotte pun ia belum pernah menemukan pria setampan itu.

Baju yang dikenakannya adalah baju seperti yang Charlotte di film-film yang bertema kerajaan.

Iris mata hitam pekat Charlotte beradu dengan iris mata coklat gelap pria itu.

Charlotte menautkan alisnya kebingungan, pria itu semakin medekat ke arah Charlotte.

Saat sudah persis berada di hadapan Charlotte pria itu mengeluarkan suaranya yang terkesan dingin.

"Kau sudah bangun?"

Charlotte merasa merinding saat pria itu sudah berada di hadapannya.

"Belom, gue belom bangun masih pingsan" jawab Charlotte asal-asalan.

Lagi pula sudah tahu Charlotte sudah bangun masih ditanya.

"Tapi yang kulihat kau sudah bangun" ujar pria itu.

Wajah dingin dan tatapan tajamnya berbanding terbalik dengan sifatnya yang cerewet dan terlihat bodoh, itu menurut Charlotte.

"Lo udah liat kan gue udah bangun? Terus kenapa pake nanya lagi" jawab Charlotte santai.

"Baiklah, apa kondisi mu sudah membaik?"

"Iya baik"

Kemudian pria itu menempelkan tanganya di dahi Charlotte kemudian beralih ke leher Charlotte.

Charlotte yang merasa tak nyaman pun menghempaskan tangan pria itu dengan kasar.

"Ngapain sih"

"Aku hanya ingin memeriksa suhu tubuhmu nona kemarin suhu tubuhmu sangat panas" jelas pria itu.

Charlotte tidak menjawab ia memikirkan sesuatu sekarang.

Kemarin Charlotte merasa sangat sehat sekali, dan ia juga tidak memiliki riwayat penyakit apapun, ia yakin sekali karena setiap bulan ia memeriksa kesehatannya.

Bahkan saat sakit kepala kemarin pun dia yakin hanya sakit kepala biasa dan ia tidak sakit sama sekali.

"Lo siapa? Terus gue ada dimana?" tanya Charlotte akhirnya.

Ia sama sekali tidak tahu berada dimana dan kenapa, bahkan pertanyaan "ini dimana" pun hal Yang terlintas pertama di kepala Charlotte.

Karena ini sudah di luar nalar manusia, Charlotte sangat teramat yakin kemarin ia keluar dari kamarnya bukan study tour ketempat untuk syuting film kerajaan.

BERSAMBUNG.....