webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · History
Not enough ratings
184 Chs

Pembentukan Organisasi Asrama Part 4

Malam itu Asrama yang tepatnya di kamar aula terdengar guyup rukun, saling ngobrol satu dengan yang lain, Kang Hasan yang bersatus ketua asrama setelah rapat selesai, dia melepas jas kebesaran ketua asrama dengan tujuan mereka agar tidak sungkan bergaul dan mengajak bicara.

Dalam kesempatan ini Kang Hasan seakan sudah melupakan jabatannya sebagai ketua asrama dia asyik berbaur dengan mereka tanpa meresa yang paling hebat.

Disela-sela mereka asyik mengobrol datang seorang santri yang hanya berpakaian kaos dan celana pendek juga dia membawa bantalnya, dia mengetuk pintu.

Dok ... dok ... dok

Suara ketukan pintu terdengar keras hingga di dalam ruangan.

Kang Indra yang posisinya dekat dengan pintu segera membukanya seraya berkata, "Ada apa kang bisa dibantu."

"Hmm ... Itu ... Kang Hasan ... e ... ," kata Kang Santri itu yang lidahnya memang sulit untuk berbicara.

"Itu Kang Hasan, tidak apa-apa dia, ada yang mencarinya gitu," tutur Kang Indra sambil memanggil kang Hasan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com