webnovel

chapter 3 - ibu kota wage takluk dalam semalam

Pertahanan pasukan Wage tidaklah berarti, karena kebanyakan prajurit hanya menguasai Elemen Air yang memang tidak cocok untuk bertarung Jarak jauh ataupun bertahan.

Hanya Elemen Es yang bisa efektif menyerang sekaligus bertahan. Dari sekian banyak prajurit Wage, yang menguasai Elemen Es hanya 10%. Jadi Bukanlah hal yang aneh jika mereka kalah hanya dalam semalam.

"HIDUP KAISAR!!! "

"HIDUP KAISAR!!! "

"HIDUP KAISAR!!! "

Seluruh masyarakat Wage terpaksa memberi sambutan atas kedatangan Kisar dari Samaratungga.

Kaisar Rangguh dari kekaisaran samaratungga datang dengan gagah membawa puluhan ribu Tentara elit yang memasuki ibukota kerajaan Wage.

Atas kekalahan kerajaan Wage kini mereka berada dalam kekuasaan Kekaisaran Samaratungga. Mau atau tidak mau, Raja Ember yang merupakan Raja dari Kerajaan Wage harus menyambut kedatangan Kaisar Rangguh dari Kekaisaran samaratungga. Selain itu, Raja Ember harus mempersilahkannya duduk disinggasana Raja yang biasa di dudukinya.

Perayaan dimulai dengan sangat meriah, seakan-akan kejadian semalam tidak pernah ada sebelumnya. Mayat-mayat, jalan-jalan yang dipenuhi darah dengan cepat dibersihkan untuk menyambut kedatangan Kaisar dari samaratungga.

Ditengah perayaan yang menyilaukan, penari-penari yang melenggok dengan indah dan gemulai meski wajah mereka tampak adanya kesedihan.

Para pelayan menuangkan minuman dimeja-mega para tamu.

Begitu meriahnya hingga tak seorangpun sadar bahwa seorang pelayan berjalan dari sudut belakang singgasana.

Melihat cangkir Kaisar Rangguh yang kosong, Pelayan tersebut menuangkan minuman dan tiba-tiba menggenggam lengan Raja Rangguh dengan sangat cepat pelayan itu mengeluarkan Duri Es menusuk tulang. Lengan yang digenggam oleh pelayan itu perlahan menjadi bunga-bunga es merambat seperti racun yang menyebar. Dengan sigap, Kaisar Rangguh menggambil pedang dan menusuk tepat dijantung wanita itu.

"Hentikan!" Raja Ember mencoba menghentikan tindakan Kaisar Rangguh tapi terlambat.

Wanita pelayan itu sudah mati, tergeletak dilantai.

Rambut Kaisar Rangguh seketika berubah menjadi Api saat marah yang merupakan ciri khas Kaisar keturunan Kekaisaran Samaratungga. Dengan tatapan tajam Kaisar Rangguh mengacungkan pedangnya tepat didepan mata Raja Ember.

" jadi kamu yang mencoba membunuhku?!"

Melihat kejadian itu, suasana yang tadinya meriah kini berubah tegang.

Seluruh Tentara samaratungga mengeluarkan pedang mereka dari sarungnya, seakan menunggu perintah untuk membantai.

"...itu adalah Nafas Es, jika terkena sedikit saja itu akan menyebar seperti racun yang akan merambat dengan perlahan." Sambil menghela nafas panjang, tanpa sedikitpun rasa takut tercermin diwajah Raja Ember, dia menjelaskan.

"LALU! " wajah Kaisar Rangguh terlihat marah tapi masih ingin mendengarkan penjelasan dari Raja Ember.

"Dilihat dari energi yang terpancar dari Nafas Es dilengan anda itu adalah level 6 Elemen Air dan Es. jika bukan penjahatnya yang mengobati, maka anda harus mencari orang yang memiliki level lebih tinggi sekaligus menguasai Elemen Air dan Elemen Es."

"bukanlah hal yang sulit bagi ku untuk mencari orang yang memiliki kriteria itu! "

"itu benar, tapi untuk mendapatkannya secepat mungkin sebelum tangan anda meleleh itu cukup sulit. Karena di Kerajaan ini sangat sulit ditemuan orang yang menguasai Elemen Air dan Es dengan level tinggi."

Rambut Kaisar Rangguh berkobar bagaikan Api yang tertiup angin dan dengan Amarah berkata. "aku akan mengurus itu nanti setelah aku membunuhmu dengan tanganku!!!"

Lengan yang terkena Nafas Es, membentuk bunga-bunga Es yang menyebar seperti Racun dan mengubah lengan yang bergambar Naga merah seperti tanda lahir menjadi Es secara perlahan. Lengan yang berasal dari darah, tulang dan daging kini berubah menjadi bentuk Patung Es yang Transparant.

"KAISAR!...." Tiba-tiba mentri Kerajaan Wage menyela dan melanjutkan. " Raja Ember bisa menyembuhkan anda."

Rambut kaisar Rangguh berkobar semakin besar.

"... Raja Ember menguasai Elemen Air dan Es. Jika Nafas Es tidak segera diobati Hamba takut nanti tangan anda meleleh seperti Es yang mencair."

Kemudian Seluruh menteri Kerajaan Wage bersujud.

"kami mohon! Beri kesempatan pada Raja kami untuk menyembuhkan anda."

Mendengar penjelasan itu, Sejenak Kaisar Rangguh bingung.

"Menteri, kamu tahu benar aku hanya menguasai Elemen Air dan Es, tapi aku hanya memiliki level 5. Aku hanya bisa melambatkan pergerakan Nafas Es selama beberapa jam." Raja Ember berbicara dengan suara datar.

" Beberapa orang dengan kemampuan akan menyalurkan energi pada anda Untuk memaksimalkan keberhasilan." sahut Mentri

"...Mungkin begitu juga bisa berhasil." Raja Ember tidak terlalu yakin.

"yah, jika penyalur energi sangatlah kuat minimal memiliki level 7 aku yakin Kaisar Rangguh bisa disembuhkan. Tapi untuk antisipasi, kalian harus mengirim utusan ke sekolah mountain healer untuk meminjamkan bantuan Healer (penyembuh)."

Raja Ember berjalan menuju singgasana, tanpa pikir panjang dia mengeluarkan Hewan Gaib elemen Air dan Es yang berbentuk burung Nuri dengan tubuh yang terbuat dari es.

"apakah anda yakin mau menerima pengobatan dari saya? "

"baiklah aku terima, tapi jika sesuatu hal yang tidak baik terjadi pada ku, aku sebagai Kaisar dari Kekaisaran Samaratungga akan memastikan seluruh rakyat Kerajaan Wage akan mati dan akan menjadi LAUTAN DARAH!!"

"baiklah, akan aku terima tantangan anda." Raja Embera menjawab tantangan dengan suara datar seakan itu adalah ciri khasnya.

Raja Embera memasukkan Hewan Gaib miliknya kedalam lengan Kaisar yang membeku, secara perlahan menyalurkan energi kedalam. Kemudian dua jenderal dengan masing-masing memiliki level 5 memegang pundak Raja Ember untuk menyalurkan energi mereka.

Kaisar Rangguh tidak punya pilihan lain selain pasrah menerima pengobatan dari mereka. Perlahan rambut yang tadinya berubah menjadi Api, kini kembali kebentuknya semula.

Kaisar Rangguh mengamati Raja Embera yang sedang sibuk mengeluarkan energi yang banyak untuk kesembuhannya.

Raja muda Ember adalah Raja yang baru 5 tahun memerintah kerajaannya, dia tidak banyak bicara dan cenderung acuh. Tapi sesekali dia terlihat jengkel saat menteri membawa Tentara atau Prajurit yang memiliki level 5 kebawah. Karena itu dia sesekali bergumam sambil mengerutkan dahi dengan lirih. "kenapa semua pasukan berada tidak lebih dari level 5?!..."

"yang mulia Kaisar, apakah anda mamiliki pasukan yang sudah mencapai level 6 keatas?" Setelah sekian lama, Akhirnya Raja Ember bertanya.

"ada... Tapi mereka di Istana Kekaisaran Samaratungga (jarak perjalanan 8 hari). Aku sudah mengirim utusan untuk membawa mereka kemari." jawab Kaisar Rangguh.

Sambil menghela nafas, tampak raut wajah Raja Ember kecewa.

Keluar dari dalam hutan Oniek dengan tubuh yang masih sangat lemah, Weihei terus berjalan menuju ibukota Kerajaan Wage. Ditengah perjalanan dia melihat seorang Prajurit pengirim pesan menaiki kuda dengan sangat cepat.

Tak lama kemudian dia melihat bendera Kekaisaran Samaratungga berkibar dipuncak kerajaan Wage yang menandakan Kerajaan Wage telah ditaklukkan. Tak lama kemudian Weihei mendapat kabar bahwa Kaisar Rangguh diserang dengan Nafas Es yang memiliki efek sama dengan Hawa Es. Tanpa ragu dia merekomendasikan nama Jun Hyun dan Eira Kyu yang merupakan penyelamatnya.

Segera setelah itu informasipun sampai ditelinga Kaisar.

"segera temukan Jun Hyun dan Eira kyu hidup-hidup!" Titah dari Kaisarpun berkumandang dan ditanggapi oleh seluruh pasukan.

Sudah seharian penuh Raja Ember menahan aktifasi racun Nafas Es, wajahnya kini berubah pucat pasi.

"Syukurlah akhirnya ada orang yang bisa membantuku. "

Sejak Raja Ember mendengar ada kabar baik tentang orang yang mampu menyembuhkan Nafas Es wajahnya kini terlihat sedikit senang meskipun tetap pucat.

Sehari setelah titah Kaisar diturunkan, mereka berhasil membawa Jun Hyun dan Eira kyu berlutut kehadapan Kaisar dan Raja. Saat Kaisar Rangguh baru membuka mulutnya, Raja Ember terlebih dulu berucap dengan wajah gembira.

" Jun Hyun, Eira kyu... ayo kesini"

"baik yang mulia."

Mendengar itu Jun Hyun dan Eira Kyu saling bertatapan, sedikit bingung tapi tetap menuruti ucapan Raja Ember. Merekapun naik bersamaan menuju singgasana, tanpa basa basi mereka duduk di samping Raja Ember dengan mengeluarkan Hewan Gaib mereka.

" kami akan mengeluarkan Hewan Gaib kami. "

"bagus, ayo tunjukkan mereka padaku." suara Raja Ember yang biasanya terdengar acuh kini terkesan sangat antusias.

Hewan Gaib Jun Hyun bernama Ocean Penyu berupa Penyu berukuran besar, setidaknya sudah pada level 7.

"BAGUS! Inilah level 7 yang aku cari-cari!" Melihat itu wajah Raja Ember langsung berseri-seri bahagia.

"W, WOW?!" Mata Raja Ember lebih terbelalak lagi ketika dia melihat Hewan Gaib milik Eira kyu yang berupa beruang Es yang bulunya seakan terbuat dari Crystal Es yang halus dan lembut. meskipun berukuran kecil, Aura kuat yang dikeluarkannya sudah jelas mencapai level 7.

"Aku tidak pernah menyangka bisa memiliki masyarakat sehebat kalian! " wajah Raja Ember sangat Kagum.

Perlahan Raja Ember mengeluarkan Hewan Gaib burung Nuri dari dalam lengan Kaisar Rangguh.

Sesaat setelah itu, Jun Hyun dan Eira kyu memasukkan Hewan Gaib mereka kedalam lengan Kaisar dan mengalirkan energi perlahan.

"yang mulia Raja Ember,  kini anda bisa beristirahat di dalam." ajak menteri pada Raja Ember yang sudah sangat pucat.

"tidak apa,  aku ingin mengamati momen langka ini dengan kedua mataku."

Raja Ember yang masih dalam kondisi lemah tidak menghiraukan ucapan mentrinya untuk beristirahat. Seperti anak kecil yang selalu ingin tahu, Raja Ember mengamati pengobatan tersebut secara seksama.

"hebat!  Perbedaan level memang sangat mempengaruhi kesuksesan pengobatan! "

Kaisar Rangguh mengamati muda mudi didepannya sangatlah berbakat.

"kurang dari 2 jam, hanya dal waktu seaingkat itu mampu mengembalikan seluruh bentuk tubuh menjadi seperti semula.... Kalian memang berbakat!" puji Raja Ember pada Jun Hyun dan Eira Kyu.

Perlahan tangan yang tadinya sudah menjadi patung Es yang transparant, kini mulai memiliki urat, otot, daging, tulang dan darah kembali. Seakan setiap jaringan disusun kembali.

"yang mulia, sekarang anda bisa tenang. Masa kritis sudah dilalui." kata Jun Hyun.

"Baguslah! " jawab Kaisar Rangguh dengan tenang.

Wajah Kaisar Rangguh gembira, saat melihat tanda Raja Naga Api menyala kembali dilengannya yang masih diselimuti Es pada bagian luarnya.

Tak lama kemudian serpihan Es yang menyelimuti bagian luar kulitnya retak dan rontok. Kemudian nampak lengan sehat yang bergambar Naga Api merah mirip seperti tanda lahir.

Jun Hyun dan Eira kyu mengeluarkan Hewan Gaib dari dalam lengan Kaisar dan memasukkannya kembali ketubuh mereka.

Melihat lengannya yang sekarang kembali normal, Kaisar Rangguh benar-benar bahagia dan berjanji.

"aku berjanji akan memberikan apapun yang kalian minta, sebutkan saja pasti akan aku penuhi."

Jun Hyun terdiam tak tau apa yang harus dia minta

"keinginan hamba ini sangatlah berat..... hamba tidak yakin yang mulia akan mampu memenuhinya." Eira mengatakan.

Jun Hyun menoleh kearah Eira kyu.

Mendengar perkataan itu, bukannya marah. malah Kaisar Rangguh terbahak-bahak dan berkata.  "katakan!, permintaan apa yang kamu inginkan?"

"kembalikan kemerdekaan Kerajaan Wage." Eira tanpa ragu berkata

Raja Ember dan Jun Hyun melebarkan mata karena kaget.

Seketika mata semua orang

melihat kearah Eira kyu. Seakan tak percaya, Raja Ember melihat kearah Kaisar Rangguh yang kini terlihat marah dengan rambut yang seketika rambut itu berubah menjadi Api.

Kaisar Rangguh mencoba menahan diri dari amarahnya, perlahan rambut yang tadinya berubah menjadi Api kini kembali menjadi bentuk normal.

"E,Eira... Apa yang kamu katakan...?" Tanya Jun Hyun.

"Jun Hyun aku mengerti apa yang telah aku katakan."

".... Memang benar permintaan yang sulit." ucap Kaisar Rangguh.

Tidak ada satupun orang yang berani menyela perkataan Kaisar Rangguh.

"dua hari yang lalu aku diserang pelayan Kerajaan Wage, tepat di atas singgasana ini. harusnya aku sudah membantai seluruh anggota Kerajaan Wage."

Mendengar itu, Raja Ember kepalanya tertunduk.

"Tapi karena pada saat itu tidak ada yang mampu mengobatiku selain Raja Ember, aku memutuskan untuk menerima pengobatan darinya dan menunda hukuman."

kemudian Kaisar Rangguh bertanya dengan indikasi menuduh. "apakah mungkin, kedatangan kalian kesini adalah salah satu bagian dari rencana Raja Ember untuk menggembalikan kekuasaannya?!"

"ini adalah pertama kalinya kami bertemu Raja Ember." jawab Jun Hyun dengan tegas.

"yang mulia Kaisar, anda terlalu banyak pikiran." kata Eira Kyu.

"kamu adalah wanita yang bernyali besar." puji Kaisar Ember pada Eira Kyu.

Raja Ember tidak terlalu kaget mendengar pemikiran dari Kaisar Rangguh. Menginggat, hal yang telah terjadi telah menyudutkannya.

Dengan sikap acuh, Raja Ember berkata sambil menghela nafas panjang. "Nona Eira kyu, bagaimana menurutmu tentang dugaan Kaisar Ranggu tersebut?"

Menanggapi pernyataan itu Eira kyu, mengungkapkan pemikirannya.

"Kekaisaran Samaratungga dan Kerajaan Wage memiliki jarak yang jauh untuk memasuki wilayah Wage anda melewati wilayah 3 Kerajaan yaitu Heso, Mongmo dan Beyyu. Pertanyaannya mengapa anda tidak menaklukkan ketiga Kerajaan itu dulu sebelum menaklukkan Kerajaan Wage. Jawabannya adalah Kekaisaran Samaratungga kekuranggan tenaga Healer dan Tabib karena banyaknya Kerajaan yang ingin anda taklukkan. satu-satunya Kerajaan yang dibawah perlindungan Air yang  berada dekat dengan Kekaisaran Samaratungga hanyalah kerajaan Wage. Mengingat hampir seluruh rakyat Wage mampu mengobati. Dengan kata lain, anda kesini hanyalah untuk mendapatkan tenaga medis."

Plok!!...  Plok!!... Plok!!...

Kaisar Rangguh tersenyum diikuti dengan tepukan tangannya. "bagus!... Pandanganmu memang cukup tajam.  lanjutkan!"

"Jika anda menjadikan Kerajaan Wage sebagai bagian dari Kekaisaran Samaratungga itu adalah hal yang sulit, mengingat jarak yang terlalu jauh dan melewati banyak kerajaan. Aku yakin bahwa anda berencana menjadikan Kerajaan Wage hanya sebagai Kerajaan Boneka. Semua orang tahu, kerajaan Boneka hanya akan menjadi kerajaan miskin. Karena kami masih berada ditengah wilayah Kekaisaran Angin. tidak adanya kegiatan perdagangan dengan kerajaan tetangga akan menyebabkan Kemiskinan, penderitaan dan pendidikan yang kurang. Semua itu berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia yang sedang anda cari."

Kaisar Rangguh mengangguk ringan.

" Tak kusangka, pandangan Nona Eira kyu sangat tajam, lajutkan... Aku ingin mendengar kesimpulamu." Kaisar Rangguh menatap mata Eira Kyu yang bercahaya, mata itu adalah yang tidak memiliki keraguan dan rasa takut didalamnya.

"kembalikanlah kemerdekaan kerajaan Wage sebagai kerajaan yang independen dari kekaisaran manapun, Baik dari Kekaisaran Samaratungga ataupun Kekaisaran Angin. Dengan begitu Kerajaan Wage bisa secara bebas bergerak diantara kerajaan yang masih dimiliki Kekaisaran Angin."

"tapi jika Kerajaan Wage Independen, aku yakin mereka akan meninggalkan kami."

"maka buatlah sebuah perjanjian kerjasama yang mengikat mutlak atas sumberdaya manusia tanpa merugikan kedua belah pihak."

Kaisar Rangguh terdiam sebentar sambil berpikir, dia melihat wanita yang didepannya. Wanita itu mengenakan pakaian rakyat jelata yang sangat lusuh bercampur tanah dengan wajah tanpa riasan dan rambut acak-acakan. Diwajahnya terlihat tanah yang masih menempel didahi dan pipinya.

Dalam hati Kaisar Rangguh berkata. "Tak disangka, pemikiran yang tajam ini berasal dari wanita yang terlihat seperti pengemis, selain itu keahlian penyembuhannya sangat hebat."

kemudian, Kaisar berkata "baiklah... akan aku pikirkan lagi, nanti sore akan aku umumkan keputusanku."

Setelah itu Kaisar Rangguh pergi meninggalkan Aula.

"semoga Kaisar panjang umur!" ucap semua orang di Aula.