webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

88. First Trial

Fauzan duduk di sebuah kursi panjang sekali. Di sana, terdapat beberapa orang yang juga sedang menunggu datangnya sesuatu yang amat penting. Fauzan tidak sendiri.

Fauzan dan Nadia ada di dalam pengadilan. Akan memulai sudah untuk tuntutan penganiayaan dari pak Doni. Ini merupakan sidang Fauzan yang pertama.

Nadia ada di sebelahnya dengan memegangi tangan Fauzan erat. Begitu juga dengan Dicky juga turut hadir di sana. Nadia di sebelahnya, duduk dengan rasa amat gelisah.

Fauzan melakukan sidang ini, tanpa memberitahu kedua orang tuanya. Surat tuntutan Fauzan selama ini memang dikirim ke rumahnya. Tapi, Fauzan selalu berusaha menyembunyikannya dari kedua orang tuanya.

Fauzan beralasan hal yang masuk akal untuk kedua orang tuanya. Bahkan sampai jadwal pengadilan datangpun, Fauzan tidak memberitahu orang tuanya. Alhasil, mereka tidak tahu jika saat ini putra semata wayang mereka, ada di pengalihan untuk sidang pertama kali.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com