webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

87. Same Chance

Nadia membuka kunci pintu kamar kosnya. Setelah terbuka, kemudian ia berjalan ke dalam kamarnya. Lalu menutupnya kembali.

Nadia melempar tasnya ke kasurnya. Ia juga duduk di atas kasurnya. Kemudian, ia segera mengambil ponselnya yang ada di dalam tasnya.

Dengan sangat antusias, ia segera membuka layar ponselnya dan mencari satu kontak nama kekasihnya. Tentu saja nama Fauzan. Setelah ketemu, Nadia segera mencoba menghubungi Fauzan.

Tuuuut.... Tuuuut... Tuuuut...

Nada panggilan tersambung. Begitu terdengar nada tunggu, Nadia juga menunggunya dengan hati yang sangat senang. Nadia sudah tidak sabar ingin segera memberitahu pada Fauzan atas kabar baik yang baru saja ia terima.

"Mengenai Fauzan pacarmu itu, aku sudah mendaftarkan nya secara pribadi," ujar pak Gunawan.

Mendengarnya, tentu saja Nadia segera membelalakkan kedua matanya. Sangking merasa sanhat terkejut. Kemudian mengerjap-kerjapkannya pelan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com