webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

141. Dazed Nadia part 2

"Ada apa, Mik?" tanya Nadia. Ia melongokkan kepalanya di antara celah pintu kamarnya yang terbuka.

Mika yang masih setengah ternganga itu, masih mengerjap pelan. Ia hanya memperhatikan Nadia dari atas sampai bawah. Benar-benar melihat Nadia dengan tampilan yang sangat berbeda.

"Kamu kenapa, Nad? Kenapa terlihat buruk begini?"

"Kamu yang menggangguku. Pagi-pagi sudah mengetuk pintu seperti sedang ada kebakaran saja?!" tanya Nadia dengan sedikit kesal.

"Pagi?!" ulang Mika dengan herannya. "Lihat sudah jam berapa ini! Ini sudah sangat siang bagimu, Nad! Apa jam di kamarmu mati?" tanya Mika lagi dengan masih herannya.

"Eem... iya...iya. Aku tahu," gumam Nadia yang masih merasa sangat malas.

Mika masih mengamati Nadia dengan kebingungan. Mika mengingat apa yang sudah terjadi pada Nadia kemarin. Saat sudah ingat, Mika berpikir memang Nadia kemarin sore sedang bertengkar dengan Fauzan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com