Ramel menutup mobilnya dengan kasar, melihat air mata yang turun di pipi Reista membuat Kesadaran Ramel hampir hilang begitu saja. Ramel ingin mengutuk dirinya sendiri yang dengan bodohnya menghina istri sendiri, Ramel hanya kesal.. kesal karena Reista benar benar menggugat cerai dirinya. apakah Reista sudah tidak mencintai Ramel lagi? apakah Reista benar benar melupakan Ramel dari hidupnya?..
Tangis yang dikeluarkan Reista, entah tangis karena kesedihan atau tangis karena tidak bisa mendapatkan harta yang memang seharusnya menjadi milik Reista. Ramel sebenarnya bisa saja memberikan harta itu, tapi Ramel hanya ingin melihat apakah Reista benar benar tergiur karena harta Ramel atau memang cinta tulus?
Apalagi yang harus Ramel cari sebenarnya dari diri Reista? Reista sudah memiliki semua kebaikan sebagai istri yang Pantas untuk Ramel. Tapi kondisi dan masalah membuat semuanya semakin rumit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com